Apa itu Nintedanib?
Nintedanib atau yang dikenal dengan Ofev, adalah obat yang diresepkan untuk mengatasi gangguan pernapasan karena fibrosis paru, yang ditandai oleh pembentukan jaringan parut pada paru-paru. Pengidap kondisi ini sering mengalami gejala seperti batuk kering, kesulitan bernapas, penurunan berat badan, dan mudah merasa lelah. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim tirosin kinase yang bertanggung jawab atas pembentukan jaringan fibrosa di paru-paru, sehingga mampu memperlambat atau bahkan menghentikan proses fibrosis dan memperbaiki gejala yang dirasakan pasien.
Dosis Nintedanib
Dosis standar nintedanib untuk orang dewasa adalah 150 mg yang dikonsumsi dua kali sehari, dengan batas maksimum dosis yaitu 300 mg per hari. Pasien perlu mengikuti dosis ini sesuai resep dokter.
Aturan Pakai Nintedanib
Untuk penggunaan nintedanib yang efektif, pasien harus mengikuti petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter serta tidak mengubah dosis tanpa persetujuan medis. Nintedanib dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Penting untuk menelan kapsul secara utuh dengan minum air putih. Dianjurkan untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama setiap hari dan segera ambil dosis yang terlupa bila tidak bertepatan dengan jadwal dosis berikutnya. Pastikan untuk menyimpan nintedanib di tempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya matahari secara langsung.
Efek Samping Nintedanib
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan nintedanib adalah:
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Diare
- Sariawan
- Kehilangan nafsu makan
- Sakit kepala Pasien harus segera berkonsultasi dengan dokter bila efek samping tersebut bertahan atau memburuk, dan mencari bantuan medis secepatnya apabila mengalami gejala serius seperti gangguan hati, nyeri dada, demam tinggi, serta perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Nintedanib
Berikut merupakan beberapa poin penting yang perlu diperhatikan sebelum memulai pengobatan dengan nintedanib:
- Hindari penggunaan jika alergi terhadap obat ini dan informasikan riwayat alergi Anda kepada dokter.
- Laporkan kepada dokter apabila memiliki penyakit jantung, hipertensi, atau baru saja mengalami serangan jantung atau stroke.
- Berikan informasi mengenai riwayat penyakit hati atau masalah pembekuan darah.
- Pemberitahuan kepada dokter tentang riwayat tukak lambung atau divertikulitis juga penting.
- Sebagai tindakan pencegahan, gunakan alat kontrasepsi selama perawatan dengan nintedanib, dan informasikan ke dokter jika Anda hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil.
- Berdiskusi dengan dokter tentang potensi interaksi obat, terutama jika sedang mengonsumsi obat lain, suplemen, atau produk herbal.
Efek Nintedanib untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Nintedanib dikelompokkan dalam kategori D bagi ibu hamil, yang berarti meskipun terdapat risiko terhadap janin manusia, namun manfaat penggunaannya dapat melebihi risiko tersebut pada kondisi tertentu. Penggunaannya oleh ibu menyusui belum diketahui apakah terdapat risiko penyerapan dalam ASI, oleh karena itu, sebaiknya tidak digunakan tanpa persetujuan dokter.
Interaksi Nintedanib dengan Obat Lain
Nintedanib berpotensi berinteraksi dengan beberapa jenis obat, termasuk:
- Risiko meningkatnya sakit perut atau mual saat dikombinasikan dengan kortikosteroid atau obat antiinflamasi nonsteroid.
- Kenaikan kadar nintedanib dalam darah apabila digunakan bersama obat-obatan seperti ketoconazole, erythromycin, atau ciclosporine.
- Penurunan kadar nintedanib di dalam darah bila digunakan dengan obat-obatan seperti dexamethasone, rifampicin, carbamazepine, phenobarbital, atau phenytoin. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan kombinasi pengobatan untuk menghindari efek interaksi obat yang tidak diinginkan.
