Nitrofurantoin

    Nitrofurantoin merupakan agen antibiotik yang secara khusus digunakan untuk mengobati infeksi pada saluran kemih termasuk inflamasi pada kandung kemih atau cystitis, serta infeksi yang terjadi di ginjal.

    Golongan obat: Antibiotik Merek dagang: Cleanaren, Nitrofurantoin, Urfadyn

    Apa itu Nitrofurantoin?

    Nitrofurantoin adalah zat aktif dalam obat yang bertugas untuk mengeliminasi bakteri pada infeksi saluran kemih dengan mengganggu sintesis protein dan materi genetik yang esensial bagi kelangsungan hidup bakteri. Akibatnya, bakteri tidak dapat bertahan hidup dan infeksi pun mereda. Penting ditekankan bahwa nitrofurantoin tidak efektif melawan infeksi yang diakibatkan oleh virus.

    Dosis Nitrofurantoin

    Dosis standar yang direkomendasikan dari nitrofurantoin tergantung pada indikasi penggunaannya serta usia pasien. Untuk pengobatan cystitis dan infeksi saluran kemih pada dewasa biasanya diberikan dalam dosis 50-100 mg, diulang 2-4 kali per hari selama satu minggu atau sampai 3 hari pasca infeksi mereda. Anak-anak yang berusia lebih dari satu bulan mendapat dosis 5-7 mg/kgBB per hari yang dibagi menjadi empat pemberian, dengan dosis harian maksimum 400 mg. Untuk pencegahan cystitis, ada penyesuaian dosis yaitu 50-100 mg sekali sehari sebelum tidur bagi dewasa dan 1-2 mg/kgBB satu atau dua kali sehari dengan dosis maksimal 100 mg bagi anak-anak.

    Aturan Pakai Nitrofurantoin

    Konsumsi nitrofurantoin perlu sesuai dengan anjuran medis. Obat ini diminum setelah makan dan tablet atau kapsulnya harus ditelan bulat bersama air putih. Hindari mengunyah atau menghancurkan bentuk obat tersebut karena dapat mempengaruhi kinerjanya. Untuk sirop, kocok dulu sebelum diukur menggunakan sendok takar yang disertakan. Bila dosis terlewat dan waktu untuk dosis berikutnya belum dekat, konsumsilah segera; jika sudah mendekat, lewatkan dan jangan menggandakan takaran. Simpan nitrofurantoin pada suhu ruangan dan jauhi dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping Nitrofurantoin

    Beberapa efek samping yang bisa muncul pascakonsumsi nitrofurantoin meliputi:

    • Sakit kepala
    • Kehilangan selera makan
    • Rasa mual atau muntah Respons medis segera dibutuhkan jika timbul gejala parah seperti masalah paru-paru, penyakit hati yang serius, tanda-tanda infeksi, denyut jantung yang tidak normal, kesemutan atau lemah otot, sampai diare berdarah.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Nitrofurantoin

    Beberapa catatan penting berkaitan dengan penggunaan nitrofurantoin antara lain:

    • Beri tahu dokter riwayat alergi
    • Diskusikan kondisi medis seperti penyakit ginjal atau hati, sulit berkemih, defisiensi enzim atau vitamin, diabetes, hingga gangguan elektrolit
    • Informasikan apabila ada rencana vaksinasi menggunakan vaksin hidup
    • Konsultasi jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan

    Efek Nitrofurantoin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Nitrofurantoin diklasifikasikan dalam Kategori B untuk ibu hamil, yang artinya studi pada hewan tidak menunjukkan risiko namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat ini tidak direkomendasikan pada kehamilan minggu 38-42. apabila Anda sedang menyusui, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini karena dapat terserap ke dalam ASI.

    Interaksi Nitrofurantoin dengan Obat Lain

    Nitrofurantoin bisa interaksi dengan obat lain, potensial menyebabkan:

    • Penurunan penyerapan nitrofurantoin karena interaksi dengan antasida magensium trisilikat
    • Peningkatan risiko toksisitas nitrofurantoin saat bersamaan dengan probenecid atau sulfinpyrazone
    • Efek antagonis saat dipakai bersama antibiotik quinolone
    • Menurunkan efektivitas nitrofurantoin dengan acetazolamide
    • Pengaruh terhadap efektivitas norfloxacin atau vaksin hidup, seperti polio dan tifus

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait