Norfloxacin

    Norfloxacin merupakan antibiotik yang diresepkan untuk menangani infeksi yang disebabkan oleh bakteri, termasuk prostatitis dan infeksi saluran kemih. Perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dokter.

    Golongan obat: Antibiotik quinolone Merek dagang di Indonesia: Pyrflox

    Apa itu Norfloxacin?

    Norfloxacin adalah anggota dari kelas antibiotik quinolone yang berfungsi menghambat pertumbuhan dan membasmi bakteri penyebab infeksi. Obat ini tidak efektif terhadap infeksi virus, seperti influenza.

    Dosis Norfloxacin

    Dosis norfloxacin ditetapkan oleh dokter berdasarkan jenis dan tingkat keparahan infeksi, serta kondisi kesehatan individu. Pada umumnya, untuk orang dewasa berikut dosisnya berdasarkan kondisi infeksi:

    • Prostatitis bakteri kronis: 400 mg dua kali sehari selama 28 hari.
    • Infeksi saluran kemih kronis: 400 mg dua kali sehari hingga 12 minggu, bisa diturunkan menjadi 400 mg sekali sehari setelah 4 minggu.
    • Infeksi saluran kemih dengan komplikasi: 400 mg dua kali sehari selama 10 hingga 21 hari.
    • Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi: 400 mg dua kali sehari selama 3 hari atau 7 hingga 10 hari tergantung pada jenis bakteri penyebab.

    Aturan Pakai Norfloxacin

    Minumlah norfloxacin sesuai petunjuk dokter dan arahan pada kemasan. Telan kaplet dengan segelas air dan disarankan dikonsumsi ketika perut kosong. Penting untuk menjaga rutinitas minum obat pada waktu yang sama setiap hari dan pastikan konsumsi obat sesuai dengan dosis yang diresepkan hingga tuntas untuk mencegah infeksi yang kambuh. Bila terlupa, minum secepatnya jika waktunya belum terlalu dekat dengan dosis berikutnya; jangan gandakan dosis. Simpanlah obat di tempat kering dan sejuk, jauh dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping Norfloxacin

    Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan norfloxacin meliputi:

    • Diare
    • Mual
    • Muntah
    • Sakit kepala atau pusing
    • Insomnia atau kesulitan tidur Bila efek samping ini menganggu atau bertahan lama, konsultasi dengan dokter. Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius seperti memar atau perdarahan mendadak, perubahan urine, hilang nafsu makan, sakit perut, atau gejala penyakit kuning.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Norfloxacin

    Berbagai peringatan dan perhatian perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan norfloxacin:

    • Hindari penggunaan jika alergi terhadap quinolone.
    • Jangan mengonsumsi bersamaan dengan obat antiaritmia, erythromycin, theophylline, antipsikotik, antikoagulan, kortikosteroid, atau NSAIDs.
    • Jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin, serta hindari alkohol selama pengobatan karena risiko pusing.
    • Segera informasikan dokter jika Anda memiliki riwayat kondisi tertentu termasuk depresi, masalah sendi atau tendon, tekanan darah tinggi, myasthenia gravis, gangguan ginjal, atau penyakit jantung.
    • Beritahu juga dokter jika sedang hamil, merencanakan kehamilan, menyusui, harus menjalani imunisasi dengan vaksin hidup, mengonsumsi suplemen atau herbal, atau sebelum menjalani operasi.

    Efek Norfloxacin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Untuk penggunaan pada ibu hamil, norfloxacin tergolong dalam Kategori C, di mana ada risiko terhadap janin berdasarkan studi hewan, tapi belum terbukti pada manusia. Manfaat penggunaan harus lebih besar dari risikonya. Ibu menyusui bukan dianjurkan menggunakan norfloxacin sebelum berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari risiko pada bayi.

    Interaksi Norfloxacin dengan Obat Lain

    Norfloxacin dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain, seperti:

    • Multivitamin dan mineral yang dapat mengurangi kadar norfloxacin.
    • Antasida, buffering didanosine, atau sukralfat yang menurunkan efektivitas norfloxacin.
    • Antiaritmia, erythromycin, dan obat antipsikotik yang meningkatkan risiko gangguan ritme jantung.
    • Teofilin yang akan meningkat efeknya dalam darah.
    • Antikoagulan yang meningkatkan risiko perdarahan.
    • Kortikosteroid yang meningkatkan risiko gangguan otot parah.
    • NSAIDs yang meningkatkan risiko kejang.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait