Olanzapine

    Olanzapine dikenal sebagai obat penting dalam terapi gejala skizofrenia, yang meliputi gangguan berpikir, perilaku yang berubah, halusinasi, dan delusi. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan instruksi dokter.

    Golongan obat: Antipsikotik atipikal Merek dagang: Olanzapine, Olzan, Onzapin, Remital, Sopavel, Zyprexa

    Apa itu Olanzapine?

    Olanzapine adalah antipsikotik atipikal yang bekerja dengan menyeimbangkan neurotransmitter di otak, khususnya dopamin dan serotonin. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gejala yang berkaitan dengan skizofrenia. Selain itu, Olanzapine juga digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar, namun tidak sesuai untuk perawatan psikosis yang disebabkan oleh demensia.

    Dosis Olanzapine

    Olanzapine hadir dalam bentuk tablet dan injeksi yang diresepkan berdasarkan kondisi medis yang dikelola. Pemberian dosis umumnya disesuaikan dengan respons pasien setelah 24 jam dari penggunaan pertama. Untuk skizofrenia, dosis awal pada orang dewasa adalah 10 mg per hari yang bisa disesuaikan hingga 5-20 mg. Pada kondisi gangguan bipolar, dosis awal olanzapine oral adalah 10-15 mg per hari yang juga dapat disesuaikan.

    Aturan Pakai Olanzapine

    Mengikuti anjuran dokter dan instruksi di kemasan adalah prinsip penting dalam penggunaan Olanzapine. Tablet olanzapine harus ditelan utuh dengan air, dan dikonsumsi pada waktu yang sama setiap hari untuk hasil maksimal. Sementara itu, olanzapine injeksi diberikan oleh tenaga medis profesional. Apabila lupa minum, jangan menggandakan dosis pada konsumsi berikutnya.

    Efek Samping Olanzapine

    Sejumlah efek samping mungkin timbul setelah mengonsumsi olanzapine, termasuk:

    • Pusing dan sensasi melayang
    • Mulut kering atau mual
    • Sembelit
    • Peningkatan berat badan
    • Nyeri punggung
    • Bengkak atau nyeri pada tempat injeksi Jika efek samping bertambah parah, atau muncul reaksi alergi dan gejala serius lainnya, seperti kebingungan, kesemutan, atau kejang, segera hubungi dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Olanzapine

    Sebelum menggunakan olanzapine, penting untuk diperhatikan beberapa hal seperti:

    • Riwayat alergi anda
    • Riwayat penyakit hati, psikosis terkait demensia, sleep apnea, diabetes, epilepsi, dll
    • Konsumsi alkohol
    • Situasi kehamilan dan menyusui
    • Penggunaan obat lain, suplemen, atau produk herbal Informasikan kondisi anda kepada dokter, dan bila terjadi reaksi obat atau efek samping serius, cari pertolongan medis secepatnya.

    Efek Olanzapine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Dalam kategori C, olanzapine sebaiknya hanya digunakan ketika manfaatnya lebih besar dari risiko pada janin. Obat ini dapat masuk ke dalam ASI sehingga tidak direkomendasikan untuk ibu yang sedang menyusui. Konsultasi dengan dokter sangat diperlukan untuk menentukan langkah yang aman.

    Interaksi Olanzapine dengan Obat Lain

    Olanzapine dapat berinteraksi dengan berbagai obat, yang dapat menimbulkan beragam efek, antara lain:

    • Penurunan kadar olanzapine dengan pemakaian carbamazepine
    • Risiko terjadinya kejang dengan bupropion
    • Komplikasi serius dengan penggunaan codein atau fentanyl
    • Hipotensi ortostatik dengan diazepam atau lorazepam
    • Peningkatan kadar olanzapine dengan fluvoxamine
    • Efek penurunan tekanan darah yang ditingkatkan dengan obat antihipertensi Selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda menggunakan obat-obatan terkait untuk menghindari interaksi yang tak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait