Pentosan Polysulfate Sodium

    Pentosan Polysulfate Sodium adalah obat yang sering diresepkan untuk mengatasi rasa sakit atau ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu pada kandung kemih, yaitu cystitis interstisial. Obat ini bekerja dengan menciptakan perlindungan di permukaan kandung kemih yang menjaga dari zat-zat berpotensi merugikan di dalam urin. Pentosan Polysulfate Sodium juga memiliki efek anti penggumpalan yang ringan, yang bisa meningkatkan kemungkinan hematom atau perdarahan.

    Golongan obat: Thrombocyte aggregation inhibitors Merek dagang: Elmiron

    Apa itu Pentosan Polysulfate Sodium?

    Pentosan Polysulfate Sodium digunakan untuk mengatasi nyeri dan ketidaknyamanan pada kandung kemih yang disebabkan oleh interstitial cystitis. Obat ini efektif dalam membentuk lapisan pelindung di dinding kandung kemih yang berguna untuk melindunginya dari zat-zat berbahaya dalam urin. Selain itu, Pentosan Polysulfate Sodium juga dikenal sebagai anti koagulan ringan yang bisa meningkatkan risiko memar dan pendarahan.

    Dosis Pentosan Polysulfate Sodium

    Pentosan Polysulfate Sodium biasanya dikonsumsi dengan dosis 100 mg tiga kali sehari selama tiga bulan, sesuai dengan anjuran dokter. Disarankan untuk mengonsumsi obat ini satu jam sebelum atau dua jam setelah makan. Pemakaian obat ini harus dilakukan secara rutin di waktu yang sama setiap hari agar efektivitasnya optimal. Tidak disarankan untuk mengubah dosis tanpa konsultasi dengan dokter. Apabila terjadi peningkatan gejala atau tidak ada perbaikan setelah 3 bulan, harap informasikan kepada dokter Anda.

    Aturan Pakai Pentosan Polysulfate Sodium

    Diminum sekitar 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan dengan dosis tiga kali sehari atau sesuai anjuran dokter. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, gunakan obat ini pada waktu yang sama tiap harinya. Jangan meningkatkan dosis atau mengonsumsi obat lebih dari yang direkomendasikan untuk meminimalisir risiko efek samping. Selalu konsultasi dengan dokter jika ada perubahan pada kondisi Anda.

    Efek Samping Pentosan Polysulfate Sodium

    Penggunaan Pentosan Polysulfate Sodium bisa menimbulkan efek samping, yang walaupun jarang, tetapi perlu diwaspadai, seperti:

    • Reaksi alergi berat seperti gatal, susah bernapas, dan pembengkakan pada wajah
    • Perdarahan seperti mimisan, darah dalam urin atau tinja dan batuk darah
    • Masalah dengan gusi yang berdarah
    • Kehilangan kesadaran. Efek samping lain yang mungkin terjadi namun lebih ringan antara lain:
    • Kehilangan rambut
    • Mual, diare, dan sakit perut
    • Sakit kepala dan pusing ringan
    • Rasa depresi
    • Gatal atau ruam pada kulit. Tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut dan bisa terjadi efek samping yang tidak tercantum di atas. Jika Anda mengalami kekhawatiran mengenai efek samping, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Pentosan Polysulfate Sodium

    Beberapa kondisi kesehatan dan faktor lain mungkin mempengaruhi penggunaan obat ini, seperti:

    • Alergi terhadap obat ini atau jenis alergi lainnya
    • Penggunaan obat bagi anak-anak belum diteliti secara menentu
    • Lansia tidak terbukti mendapat efek samping yang berbeda dibanding dewasa muda

    Untuk penggunaan saat hamil dan menyusui, manfaat dan risiko harus dievaluasi dengan dokter karena belum ada penelitian yang memadai. Obat ini masuk dalam kategori B untuk risiko kehamilan menurut FDA.

    Efek Pentosan Polysulfate Sodium untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Pentosan Polysulfate Sodium berada dalam kategori B risiko kehamilan menurut US Food and Drugs Administration (FDA), yang berarti belum ada penelitian yang cukup untuk menentukan risiko penggunaan pada ibu hamil atau menyusui. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko yang ada.

    Interaksi Pentosan Polysulfate Sodium dengan Obat Lain

    Penggunaan Pentosan Polysulfate Sodium bersamaan dengan obat lain mungkin berpotensi menimbulkan interaksi yang dapat mengubah efektivitas obat atau meningkatkan risiko efek samping. Beberapa obat yang potensial berinteraksi, antara lain:

    • Anti-inflamasi seperti Aceclofenac dan Diclofenac
    • Antikoagulan dan obat untuk mengencerkan darah seperti Warfarin dan Heparin
    • Herbal seperti Jahe dan Bawang Putih
    • Suplemen seperti Kurkuma dan Coenzyme Q10

    Hindari mengonsumsi alkohol atau tembakau saat menggunakan obat ini, karena dapat terjadi interaksi yang tidak diinginkan. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan lain seperti penyakit darah atau masalah liver, penting untuk memberitahu dokter Anda karena bisa memengaruhi penggunaan obat. Selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengganti atau memulai penggunaan obat baru.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait