Pentoxifylline

    Pentoxifylline digunakan untuk mengatasi gejala penyakit arteri perifer dan masalah sirkulasi di ekstremitas. Hanya tersedia via resep dan dalam dua bentuk: tablet dan suntikan.

    Golongan obat: Agen hemorrheologic Merek dagang: Trental, Tarontal, Platof, Tioxad 400

    Apa itu Pentoxifylline?

    Pentoxifylline adalah medikasi yang diresepkan untuk meredakan gangguan akibat sumbatan pada pembuluh darah yang mempengaruhi aliran darah ke lengan dan kaki, yang menyebabkan rasa nyeri, mati rasa, dan kram ketika bergerak. Pentoxifylline berfungsi menurunkan kekentalan darah dan meningkatkan fleksibilitas sel darah, sehingga mengurangi risiko pembentukan sumbatan dan meningkatkan suplai darah ke jaringan.

    Dosis Pentoxifylline

    Untuk gangguan pembuluh darah perifer, bentuk tablet pentoxifylline biasa diberikan pada dewasa dengan dosis 400 mg tiga kali sehari, dan dapat dikurangi menjadi 400 mg dua kali sehari untuk mengurangi efek samping. Pengobatan biasanya direkomendasikan selama 8 minggu. Sedangkan dosis infus atau suntikan pentoxifylline akan disesuaikan dokter berdasarkan kondisi pasien.

    Aturan Pakai Pentoxifylline

    Penyuntikan pentoxifylline hanya boleh dilakukan oleh praktisi medis. Apabila mendapat resep dalam bentuk tablet, telan tablet secara utuh bersamaan dengan makanan untuk mencegah nyeri perut dan ikuti petunjuk dokter atau informasi pada kemasan. Jangan mengemudi setelah penggunaan karena potensi efek samping berupa kantuk atau pusing. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala sesuai anjuran dokter.

    Efek Samping Pentoxifylline

    Setelah mengonsumsi pentoxifylline, beberapa efek samping yang dapat terjadi meliputi:

    • Pusing, sakit kepala, rasa ngantuk
    • Insomnia atau kegelisahan
    • Mual, muntah, dan sakit perut
    • Pandangan kabur
    • Denyut nadi yang cepat
    • Panas di wajah atau leher Segera konsultasi dokter jika efek samping terasa mengganggu atau semakin parah.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Pentoxifylline

    Ketika hendak menggunakan pentoxifylline, penting untuk memperhatikan beberapa aspek:

    • Pastikan tidak ada alergi terhadap methylxanthine
    • Beritahu dokter jika mengalami perdarahan otak atau mata, arrhythmia, atau serangan jantung
    • Beri tahu kondisi medis seperti hipotensi, penyakit jantung koroner, stroke, masalah pembuluh darah, penyakit ginjal atau hati, serta tukak lambung
    • Informasikan tentang penggunaan obat lain termasuk teofilin atau obat pengencer darah
    • Perhatikan gejala alergi dan segera ke dokter jika terjadi

    Efek Pentoxifylline untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Pentoxifylline masuk dalam kategori C untuk penggunaan pada ibu hamil, yang artinya memerlukan penilaian cermat manfaat dan risiko. Harus dikonsultasikan dengan dokter sebelum digunakan oleh ibu hamil. Pentoxifylline juga dapat terserap ke dalam ASI, sehingga penggunaannya perlu dipertimbangkan dengan baik jika sedang menyusui.

    Interaksi Pentoxifylline dengan Obat Lain

    Efek interaksi pentoxifylline bila digunakan bersama obat lain mencakup:

    • Risiko overdosis meningkat dengan penggunaan cimetidine atau ciprofloxacin
    • Potensi perdarahan lebih tinggi bila dikombinasikan dengan pengencer darah seperti warfarin
    • Tekanan darah rendah jika digunakan bersama antihipertensi
    • Risiko hipoglikemia bila digunakan dengan insulin atau obat antidiabetes
    • Meningkatnya efek samping dari teofilin

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait