Perindopril

    Perindopril merupakan obat yang digunakan untuk mengatur tekanan darah tinggi pada orang dengan hipertensi. Dengan mengendalikan tekanan darah, risiko komplikasi serius seperti kegagalan ginjal, stroke, dan serangan jantung dapat diminimalisir. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk menangani insufisiensi kardial.

    Golongan obat: ACE inhibitor Merek dagang: Bioprexum, Bioprexum Plus, Cadoril, Cosyrel 5/10, Cosyrel 10/10, Coveram, Triplixam

    Apa Itu Perindopril?

    Perindopril adalah inhibitor ACE yang diresepkan untuk menurunkan tekanan darah dan sebagai bagian dari terapi untuk gagal jantung. Obat ini beraksi dengan menghalangi enzim konversi angiotensin, yang pada gilirannya melebarkan pembuluh darah, memudahkan aliran darah, mengurangi beban kerja jantung, dan menurunkan tekanan darah.

    Dosis Perindopril

    Dokter akan menentukan dosis perindopril yang sesuai berdasarkan kondisi medis dan umur pasien. Berikut adalah dosis umum dari perindopril untuk berbagai kondisi:

    • Hipertensi: Dosis untuk orang dewasa adalah 4─8 mg per hari, yang mungkin dibagi menjadi dua kali konsumsi. Dosis maksimum adalah 16 mg setiap hari.
    • Gagal jantung: Dosis awal pada dewasa adalah 2 mg per hari, yang dapat disesuaikan hingga 8─16 mg sesuai kebutuhan.
    • Penyakit jantung koroner stabil: Dosis disarankan adalah 4 mg per hari selama dua minggu pertama, dilanjutkan dengan peningkatan dosis hingga maksimum 8 mg per hari sesuai kondisi pasien.

    Aturan Pakai Perindopril

    Konsumsi perindopril harus sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada paket obat. Jangan merubah dosis yang diberikan tanpa konsultasi dokter. Obat ini sebaiknya diminum 30 menit sebelum makan dan pada waktu yang konsisten setiap hari untuk menjaga efektivitasnya. Jangan hentikan pengobatan tiba-tiba tanpa arahan medis, dan jika terlewat dosis, konsumsi secepatnya kecuali jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya. Gaya hidup sehat juga penting untuk menunjang efek pengobatan, termasuk pengaturan makanan yang sehat dan olahraga teratur.

    Efek Samping Perindopril

    Banyak orang yang mengonsumsi perindopril tidak mengalami efek samping yang serius. Walau demikian, beberapa efek samping yang dapat terjadi antara lain:

    • Batuk kering
    • Kepala terasa berat atau kelelahan
    • Gangguan penglihatan
    • Sensasi pusing atau melayang
    • Nausea atau diare

    Gejala serius yang memerlukan perhatian medis segera meliputi pembengkakan pada area mulut, wajah, ekstremitas, peningkatan kalium dalam darah, masalah fungsi ginjal, dan tanda-tanda penyakit kuning.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Perindopril

    Ada beberapa peringatan yang harus diperhatikan sebelum menggunakan perindopril:

    • Informasikan kepada dokter apabila Anda memiliki alergi, terutama terhadap obat ACE inhibitor.
    • Diskusikan riwayat penanganan seperti penyakit ginjal, dehidrasi, atau kondisi lainnya.
    • Sampaikan kepada dokter mengenai semua obat, herbal, dan suplemen yang sedang diambil.
    • Sampaikan jika Anda sedang menjalani prosedur medis seperti dialisis.
    • Amankan diri dengan kontrasepsi yang efektif selama menggunakan perindopril jika tidak berencana untuk hamil.
    • Informasikan penggunaan obat ini sebelum menjalani bedah apapun.
    • Hindari mengemudi atau aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi selama terapi dengan perindopril.

    Efek Perindopril untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Perindopril dikategorikan dalam Kategori D bagi ibu hamil dan belum ada informasi yang jelas mengenai absorpsinya ke dalam ASI. Oleh karena itu, ibu yang sedang menyusui disarankan untuk tidak menggunakan perindopril tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan penggunaan yang aman.

    Interaksi Perindopril dengan Obat Lain

    Penggunaan perindopril bersamaan dengan obat lain dapat menyebabkan berbagai interaksi obat, seperti:

    • Berkurangnya efektivitas perindopril saat dikombinasikan dengan NSAIDs
    • Peningkatan risiko hipotensi, hiperkalemia, dan masalah ginjal saat digunakan bersama aliskiren atau ARBs
    • Peningkatan kemungkinan reaksi alergi parah dan infeksi saat digabungkan dengan allopurinol
    • Risiko hiperkalemia lebih tinggi jika dikombinasikan dengan suplemen kalium atau pemberian diuretik spesifik
    • Peningkatan risiko keracunan lithium
    • Efek samping yang lebih besar jika digunakan dengan tizanidine

    Selalu informasikan kepada dokter mengenai semua medikasi yang Anda gunakan untuk mencegah interaksi yang merugikan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait