Phenazopyridine

    Phenazopyridine digunakan untuk meredakan gejala-gejala frustasi seperti sensasi terbakar dan nyeri saat berkemih, disertai urgensi miksi yang sering atau mendesak, yang timbul akibat iritasi pada saluran urin. Obat ini membantu meredakan ketidaknyamanan pada saluran kemih meskipun tidak dapat menangani penyebab dari iritasinya sendiri yang mungkin akibat infeksi, luka, pembedahan, atau pemasangan kateter.

    Golongan obat: Analgesik saluran kemih Merek dagang: Nexurin, Urogetix

    Apa Itu Phenazopyridine?

    Phenazopyridine merupakan obat yang dikategorikan sebagai analgesik saluran kemih yang efektif dalam meredakan gejala yang disebabkan oleh iritasi pada saluran kemih, seperti nyeri dan sensasi panas, serta urgensi berkemih yang sering atau sangat mendesak. Obat ini dikhususkan untuk penggunaan oleh mereka yang berusia enam tahun ke atas dan termasuk dalam kategori B untuk ibu hamil serta disarankan untuk dihindari oleh ibu menyusui. Phenazopyridine hadir dalam bentuk tablet untuk memudahkan konsumsi.

    Dosis dan Aturan Pakai Phenazopyridine

    Dosis phenazopyridine yang direkomendasikan disesuaikan berdasarkan usia, kondisi medis, dan respons terhadap pengobatan tiap pasien. Untuk dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun, dosis yang diberikan umumnya adalah 100-200 mg sebanyak tiga kali sehari. Sementara itu, anak-anak berusia 6-12 tahun memerlukan 12 mg/kg berat badan per hari, yang dibagi dalam tiga kali pemberian dengan interval waktu 8 jam. Phenazopyridine sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari dua hari saat digunakan bersama antibiotik untuk infeksi saluran kemih.

    Cara Mengonsumsi Phenazopyridine dengan Benar

    Pastikan Anda mengikuti anjuran dokter saat mengkonsumsi phenazopyridine dan perhatikan petunjuk pada kemasan. Obat ini sebaiknya dikonsumsi di waktu makan atau segera setelah makan, dan tablet harus ditelan bulat dengan air tanpa dikunyah atau digigit untuk menghindari pewarnaan pada gigi. Untuk mendapatkan efektivitas yang optimal, minum phenazopyridine pada jam yang sama setiap harinya. Jika terlupa dosis, minumlah sesegera mungkin kecuali jika waktu berikutnya sudah dekat, dalam kasus tersebut lewatkan dan jangan menggandakan dosis pada jadwal minum berikutnya. Simpan phenazopyridine pada tempat yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung dan jangkauan anak-anak.

    Efek Samping dan Bahaya Phenazopyridine

    Ada beberapa efek samping yang terkait dengan penggunaan phenazopyridine, antara lain:

    • Sakit kepala
    • Pusing yang menyebabkan kondisi lingkungan sekitar seolah berputar
    • Nyeri perut

    Efek samping ini harusnya membaik dengan sendirinya, tetapi jika terjadi reaksi yang lebih serius atau efek samping bertambah parah, hubungi dokter. Efek samping yang serius termasuk mual dan muntah, peningkatan berat badan dan pembengkakan, kebingungan, hilangnya nafsu makan, nyeri punggung bagian bawah, kulit yang menghitam atau biru, penyakit kuning, pembengkakan mudah atau perdarahan, demam, menggigil, kelelahan ekstrim, sesak napas, detak jantung yang tidak normal, kejang, hingga tanda-tanda masalah ginjal seperti berkurangnya jumlah urine atau adanya darah dalam urine.

    Peringatan Sebelum Mengonsumsi Phenazopyridine

    Phenazopyridine harus dipergunakan sesuai petunjuk resep dokter. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini meliputi:

    • Informasikan pada dokter mengenai adanya riwayat alergi obat.
    • Diskusikan dengan dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit ginjal, hepatitis berat, penyakit liver, diabetes atau kelainan darah.
    • Beritahukan dokter apabila Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil.
    • Sampaikan kepada dokter jenis pengobatan lain yang Anda jalani.
    • Jangan menggunakan lensa kontak saat mengonsumsi phenazopyridine karena berisiko pewarnaan.
    • Hindari mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan waspada setelah konsumsi obat ini.
    • Alkohol harus dihindari untuk mengurangi risiko efek samping.
    • Segera cari perawatan medis jika mengalami reaksi alergi, overdosis, atau efek samping berat.

    Efek Phenazopyridine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Phenazopyridine masuk dalam kategori keamanan B bagi ibu hamil, dimana pada hewan percobaan tidak memunculkan risiko berarti bagi janin, meskipun demikian studi yang terkontrol pada wanita hamil belum ada. Selain itu, keamanan obat ini bagi ibu menyusui belum terkonfirmasi, sehingga direkomendasikan untuk menghindarinya karena potensi risiko terhadap bayi.

    Interaksi Phenazopyridine dengan Obat Lain

    Phenazopyridine mungkin berinteraksi dengan obat-obatan lain, seperti:

    • Obat-obatan yang meningkatkan risiko methemoglobinemia jika digunakan dengan natrium nitrat atau obat bius lokal, termasuk prilocaine, bupivacaine, chloroprocaine, lidocaine, levobupivacaine, mepivacaine, procaine, ropivacaine, atau tetracaine.
    • Beberapa jenis obat dengan risiko yang meningkatkan gangguan atau kerusakan hati, seperti leflunomide, mipomersen, teriflunomide, pexidartinib, atau bedaquiline.

    Penting untuk menyimpan daftar obat yang sedang Anda gunakan dan memberitahu dokter untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait