Phenytoin

    Phenytoin merupakan obat yang ditujukan untuk mengontrol dan meredakan kejang pada pasien yang mengidap epilepsi. Obat ini juga berfungsi sebagai pengobatan untuk neuralgia trigeminal dan mencegah serta menangani kejang selama dan setelah pembedahan saraf.

    Golongan obat: Antikonvulsan Merek dagang: Curelepz, Decatona, Dilantin, Dextoin, Ikaphen, Kutoin, Kutoin 100, Natrium Phenytoin, Phenitin, Phenytoin Sodium, Sanbetoin

    Apa itu Phenytoin?

    Phenytoin, atau lebih dikenal sebagai fenitoin, adalah obat yang tergolong dalam kategori antikonvulsan. Obat ini berperan dalam mengurangi eksitasi listrik yang berlebihan pada otak, yang terkait dengan kejang. Phenytoin hadir dalam berbagai bentuk, termasuk kapsul, kapsul dengan pelepasan lambat, dan bentuk suntikan, semuanya memerlukan resep dokter.

    Dosis Phenytoin

    Dosis penentuan phenytoin harus disesuaikan oleh dokter sesuai kebutuhan dan kondisi pasien. Berikut adalah dosis phenytoin yang lazim diresepkan berdasarkan tingkat kebutuhan dan bentuk obat:

    Bentuk kapsul untuk Epilepsi dan kejang terkait operasi saraf:

    • Dewasa: Mulai dari 3–4 mg/kgBB atau 150–300 mg per hari dengan jadwal dosis tunggal atau terbagi. Dosis pemeliharaan berkisar antara 200–500 mg per hari.
    • Anak-anak: Dosis awal 5 mg/kgBB per hari dibagi untuk dua pemberian, dengan dosis pemeliharaan 4–8 mg/kgBB per hari. Dosis maksimum adalah 300 mg per hari.

    Bentuk kapsul pelepasan lambat untuk kejang:

    • Dewasa: Mulai 100 mg, tiga kali sehari, dengan kemungkinan peningkatan hingga 200 mg jika diperlukan.

    *Bentuk suntikan:

    Aturan Pakai Phenytoin

    Untuk memperoleh hasil pengobatan yang optimal, penting bagi Anda untuk mengikuti petunjuk dokter serta instruksi yang tersedia pada kemasan obat. Konsumsi phenytoin dengan teratur sesuai jadwal untuk mencapai efektivitas yang maksimal. Pastikan untuk mengonsumsi kapsul phenytoin bersama makanan dan telan kapsul pelepasan lambat secara utuh dengan air putih. Jangan menghentikan penggunaan phenytoin tiba-tiba, karena hal ini dapat meningkatkan risiko kejang.

    Efek Samping Phenytoin

    Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan phenytoin:

    • Pusing atau sakit kepala
    • Rasa mual
    • Muntah
    • Sembelit
    • Kantuk
    • Insomnia
    • Perasaan cemas
    • Gusi yang bengkak atau berdarah Oleh sebab itu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila efek samping tersebut terus bertambah parah atau muncul tanda alergi dan reaksi yang lebih serius.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Phenytoin

    Sebelum mengonsumsi phenytoin, terdapat beberapa perhatian yang harus Anda waspadai, yaitu:

    • Memiliki alergi terhadap komponen phenytoin
    • Adanya riwayat atau kondisi penyakit tertentu
    • Sedang dalam pengobatan yang mempengaruhi ritme jantung
    • Penggunaan obat ini dapat mempengaruhi konsentrasi dan kecepatan reaksi, sehingga harus berhati-hati saat mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin
    • Menghindari konsumsi alkohol yang dapat menurunkan efektivitas obat atau memicu efek samping
    • Wajib memberi tahu dokter mengenai kehamilan atau menyusui serta penggunaan pil KB untuk mencegah interaksi obat
    • Tidak lupa untuk menyampaikan kepada dokter apabila Anda akan menjalani operasi atau

    Efek Phenytoin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Phenytoin termasuk dalam Kategori D bagi ibu hamil, yang berarti memiliki risiko tertentu terhadap janin. Pembesaran manfaat dari obat ini dapat melebihi risiko yang ada. Ibu menyusui juga harus berhati-hati karena obat ini dapat terdeteksi dalam ASI. Konsultasi dengan dokter adalah langkah yang harus diambil untuk memastikan keamanan penggunaan obat ini bagi ibu dan anak.

    Interaksi Phenytoin dengan Obat Lain

    Phenytoin dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain yang dapat mempengaruhi efektivitas atau menimbulkan efek samping serius, seperti:

    • Obat antivirus NNRTI, yang dapat menurunkan efektivitas dan meningkatkan risiko kekebalan virus HIV
    • Beberapa antibiotik tertentu yang dapat meningkatkan risiko efek samping phenytoin
    • Penggunaan bersamaan dengan obat antikanker, sukralfat, atau asam folat yang dapat menurunkan kadar atau efektivitas phenytoin
    • Potensi penurunan efektivitas beberapa obat seperti doxycycline dan voriconazole
    • Risiko peningkatan gangguan hati jika digunakan dengan methotrexate
    • Peningkatan risiko perdarahan jika digunakan bersama warfarin

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait