Prazosin

    Prazosin merupakan agen farmaseutik yang berguna untuk mengendalikan hipertensi. Obat ini juga efektif dalam mengatasi gejala insufisiensi kardiak, gangguan Raynaud, serta simptomatik hiperplasia prostat jinak. Prazosin bertindak dengan menghambat reseptor alfa pada otot polos pembuluh darah, memungkinkan relaksasi otot yang menyebabkan vasodilatasi, dan menuntun pada penurunan tekanan darah.

    Golongan obat: Penghambat alfa atau alpha-blockers Merek dagang di Indonesia: Minipress, Redupress

    Apa itu Prazosin?

    Prazosin adalah obat yang diresepkan untuk merawat hipertensi dan bisa pula digunakan dalam menangani keluhan yang timbul akibat pembesaran prostat yang tidak ganas. Kontraindikasi untuk penggunaan terdapat pada individu dewasa berusia di atas 18 tahun, dan keamanan penggunaannya pada ibu hamil dan menyusui harus dipertimbangkan secara hati-hati.

    Dosis Prazosin

    Dosis prazosin disesuaikan berdasarkan kondisi klinis pasien. Bagi penderita hipertensi, dosis awal berkisar antara 0,5 mg yang diminum 2 hingga 3 kali sehari sebelum tidur. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 1 mg dengan frekuensi yang sama. Adapun dosis maksimal adalah 20 mg per hari.

    Aturan Pakai Prazosin

    Penggunaan prazosin harus mematuhi petunjuk dokter dan instruksi pada label obat. Telan kapsul atau tablet prazosin utuh tanpa membukanya. Konsumsilah pada waktu yang sama setiap hari untuk efikasi maksimal. Apabila lupa mengonsumsi dosis, ambil segera kecuali waktu dosis berikutnya sudah mendekat. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menghentikan medikasi. Konsumsi obat ini mungkin dapat menimbulkan vertigo atau sinkop, sehingga pasien disarankan untuk berhati-hati dalam beraktivitas, terutama yang membutuhkan kewaspadaan.

    Efek Samping Prazosin

    Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah konsumsi prazosin di antaranya:

    • Rasa mengantuk
    • Mual atau muntah
    • Pusing atau sakit kepala
    • Penglihatan kabur
    • Diare atau sembelit
    • Kelelahan Segera periksakan ke dokter jika terjadi efek samping yang berkelanjutan atau memburuk, dan juga jika mengalami gejala serius seperti arritmia jantung, angina, mood swings atau depresi, edema pada ekstremitas, atau priapisme.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Prazosin

    Adapun beberapa peringatan terkait penggunaan Prazosin, antara lain:

    • Informasikan kepada dokter jika memiliki alergi terhadap prazosin atau penghambat alfa lainnya
    • Diskusikan riwayat penyakit kardiovaskular, hipotensi, narcolepsy, gangguan ginjal, katarak, glaukoma, hepatopati, atau kanker prostat sebelum penggunaan
    • Beritahu dokter mengenai medikasi lain yang sedang dikonsumsi
    • Jangan mengendarai atau melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi penuh saat menggunakan prazosin
    • Konsumsi prazosin tidak dianjurkan untuk pasien di bawah usia 18 tahun

    Efek Prazosin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Prazosin masuk dalam kategori C dimana belum ada studi yang memadai tentang keamanan penggunaan pada wanita hamil. Untuk ibu menyusui, prazosin dapat menyebar ke dalam ASI sehingga sebaiknya tidak digunakan tanpa rekomendasi dokter.

    Interaksi Prazosin dengan Obat Lain

    Beberapa interaksi yang mungkin terjadi ketika Prazosin dikonsumsi bersamaan dengan obat-obat tertentu, termasuk:

    • Peningkatan efek hipotensif bila dikombinasikan dengan obat antihipertensi lain atau beta blockers
    • Risiko hipotensi yang lebih tinggi jika digunakan bersama PDE5 inhibitors seperti sildenafil, vardenafil, atau tadalafil
    • Penurunan efektivitas Prazosin dalam pengendalian hipertensi bila digabungkan dengan NSAIDs seperti ibuprofen atau aspirin

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait