Pyrimethamine

    Pyrimethamine merupakan agen antiparasit yang umumnya diresepkan untuk terapi toksoplasmosis, sebuah kondisi medis yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Obat ini juga dapat diresepkan bagi wanita hamil untuk mengatasi toksoplasmosis.

    Golongan obat: Antiparasit Merek dagang: Primet

    Apa itu Pyrimethamine?

    Pyrimethamine adalah obat yang berfungsi untuk menangani parasit penyebab toksoplasmosis, juga efektif dalam pencegahan dan pengobatan malaria apabila dikombinasikan dengan obat antimalaria lainnya. Cara kerjanya adalah dengan menghambat penyerapan asam folat oleh parasit, sehingga menghentikan pembentukan protein penting yang dibutuhkan parasit untuk berkembang.

    Dosis Pyrimethamine

    Dosis pyrimethamine akan ditentukan berdasarkan umur dan bobot tubuh pasien. Adapun dosis standar untuk pengobatan toksoplasmosis dan malaria adalah sebagai berikut:

    • Pengobatan Toksoplasmosis:
      • Dewasa: Dosis awal antara 50-75 mg harian selama 1-3 minggu, kemudian dosis lanjutan 25-37,5 mg per hari selama 4-5 minggu.
      • Anak-anak (5-6 tahun): Dosis awal 2 mg/kgBB per hari, kemudian dosis perawatan 1 mg/kgBB per hari dengan maksimal 50 mg per hari.
    • Pengobatan Toksoplasmosis pada Ibu Hamil: Dosis antara 25-50 mg dikombinasikan dengan sulfadiazine dan leucovorin.
    • Pengobatan Toksoplasmosis Kongenital: Anak >2 bulan: Dosis awal 2 mg/kgBB selama 2 hari, dilanjut dengan 1 mg/kgBB per hari selama 2-6 bulan.

    Pada kasus malaria, pyrimethamine harus dikombinasikan dengan sulfadoxine dan beberapa obat antimalaria seperti amodiaquine atau artesunate.

    Aturan Pakai Pyrimethamine

    Pastikan mematuhi semua arahan dokter dan informasi yang tersedia pada kemasan obat. Pyrimethamine diambil bersamaan dengan makanan atau sesaat setelahnya. Penting untuk mengonsumsi obat ini secara teratur dan pada waktu yang sama setiap hari. Apabila ada dosis yang terlewat dan waktu dosis berikutnya belum dekat, konsumsi segera. Jangan menggandakan dosis pada waktu minum berikutnya. Lanjutkan penggunaan meski sudah merasa membaik dan ikuti tes darah rutin serta kontrol dokter seperti yang direkomendasikan.

    Efek Samping Pyrimethamine

    Ada beberapa efek samping yang dapat timbul seperti:

    • Diare
    • Nyeri perut atau sakit maag
    • Mual atau muntah
    • Kehilangan nafsu makan

    Segera hubungi dokter apabila efek samping ini tidak membaik atau memburuk. Efek samping serius yang memerlukan perhatian medis segera, antara lain urine berwarna kemerahan atau ada darah, nyeri dada, jantung berdebar tidak teratur, memar atau pendarahan yang tidak normal, infeksi serius, atau gejala anemia.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Pyrimethamine

    Beberapa poin penting untuk diperhatikan sebelum dan selama penggunaan obat ini meliputi:

    • Penggunaan harus sesuai resep dokter.
    • Kontraindikasi bagi yang alergi terhadap komponen obat.
    • Beritahu riwayat penyakit seperti defisiensi G6PD, gangguan ginjal atau hati, anemia megaloblastik, atau kecanduan alkohol.
    • Utarakan penggunaan obat atau suplemen lain untuk menghindari interaksi obat.
    • Diskusikan penggunaan obat ini ketika hamil, menyusui atau merencanakan kehamilan.
    • Informasi medis terkait tes dan operasi harus diberikan ketika sedang mengonsumsi pyrimethamine.

    Efek Pyrimethamine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Kategori C untuk ibu hamil, artinya hanya digunakan ketika manfaat melebihi risiko pada janin. Tidak ana studi terkontrol pada manusia yang membuktikan keamanannya. Pyrimethamine bisa terserap ke dalam ASI, diperlukan konsultasi dokter sebelum penggunaan bagi ibu yang menyusui.

    Interaksi Pyrimethamine dengan Obat Lain

    Pyrimethamine bisa memengaruhi atau dipengaruhi obat lain, seperti:

    • Antasida atau kaolin yang menurunkan penyerapan pyrimethamine.
    • Cotrimoxazole, zidovudine dan methotrexate yang menurunkan kadar folat dalam darah.
    • Lorazepam yang meningkatkan risiko kerusakan hati.
    • Methotrexate yang meningkatkan risiko kejang bagi pengidap leukemia.
    • Daunorubicin yang meningkatkan risiko anemia aplastik pada pengidap leukemia mieloblastik akut.

    Simpan catatan obat yang dikonsumsi dan konsultasikan dengan dokter sebelum menggabungkan penggunaan obat lain.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait