Ramipril

    Ramipril umumnya ditujukan untuk pengelolaan tekanan darah tinggi. Ramipri juga efektif dalam penanganan insufisiensi jantung serta pemulihan setelah mengalami serangan jantung.

    Golongan obat: ACE inhibitor Merek dagang: Hyperil, Ramipril, Tenapril, Triatec

    Apa itu Ramipril?

    Ramipril adalah anggota dari keluarga ACE inhibitor yang memiliki fungsi untuk mencegah konversi angiotensin I ke angiotensin II, dimana angiotensin berperan dalam menyempitkan arteri. Efektivitas ramipril berasal dari kemampuannya untuk melebarkan pembuluh darah, sehingga memperlancar aliran darah dan akhirnya menurunkan hipertensi. Penggunaan ramipril harus selalu berlandaskan resep dari dokter.

    Dosis Ramipril

    Dokter akan menentukan dosis ramipril individual berdasarkan kondisi medis spesifik pasien. Sebagai pedoman, dosis orang dewasa adalah sebagai berikut:

    Untuk hipertensi, dosis awal biasanya 2,5 mg sekali sehari sebelum tidur dan dosis pemeliharaan berkisar antara 2,5–5 mg sekali sehari, yang bisa ditingkatkan sampai 10 mg sehari jika perlu. Dalam kasus gagal jantung, dosis awalnya yaitu 1,25 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan hingga 5 mg sehari jika diperlukan. Untuk perlindungan jantung setelah serangan jantung, terapi dimulai 3–10 hari usai serangan dengan dosis awal 2,5 mg dua kali sehari dan dosis pemeliharaan 2,5–5 mg dua kali sehari.

    Aturan Pakai Ramipril

    Pastikan Anda mengonsumsi ramipril sesuai dengan arahan dokter serta petunjuk pada label obat. Jangan mengubah dosis tanpa persetujuan dokter. Ramipril baik dikonsumsi dengan atau tanpa makan dan dengan segelas air. Hindari menghancurkan atau mengunyah tablet. Jika Anda melupakan satu dosis, minumlah sesegera mungkin kecuali sudah dekat dengan waktu dosis berikutnya - dalam hal ini, lewati saja dosis yang terlupa. Untuk memantau efektivitas obat, kontrol tekanan darah Anda secara teratur. Simpan ramipril pada suhu kamar dalam wadah yang tertutup, terhindar dari cahaya matahari langsung dan jauh dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping Ramipril

    Mengonsumsi ramipril mungkin menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya:

    • Sensasi pusing atau kepala melayang
    • Batuk yang kering
    • Kelelahan yang tidak biasa

    Konsultasikan dengan dokter apabila simptom-simptom tersebut tidak mereda atau memburuk. Cari perawatan medis segera bila Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, contohnya:

    • Pembengkakan pada area wajah, lidah, tangan, atau kaki
    • Denyut jantung yang tidak normal, perlambatan, atau jantung berdebar
    • Kelemahan otot yang tidak biasa
    • Keluarnya urin yang sangat sedikit atau frekuensi buang air kecil menurun
    • Nyeri perut yang intens, perubahan warna urine, atau ikterus
    • Kehilangan kesadaran

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Ramipril

    Ramipril hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan ramipril:

    • Jangan mengonsumsi bila Anda mengidap alergi terhadap ramipril atau ACE inhibitor lain seperti enalapril
    • Informasikan dokter mengenai riwayat atau kondisi medis sebelumnya seperti angioedema, penyakit ginjal atau liver, hiperkalemia, arthritis, atau lupus
    • Hindari mengemudi atau aktivitas yang memerlukan fokus setelah mengonsumsi ramipril karena dapat terjadi pusing
    • Diskusikan terlebih dahulu dengan dokter jika Anda hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan dan gunakan kontrasepsi yang efektif saat periode pengobatan
    • Infokan dokter bila Anda sedang menyantap obat lain, termasuk herbal dan suplemen
    • Temui dokter segera bila mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis.

    Efek Ramipril untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Ramipril termasuk dalam Kategori D untuk ibu hamil, yang berarti ada bukti risiko terhadap janin tetapi penggunaannya mungkin lebih bermanfaat daripada risikonya dalam situasi tertentu. Sedangkan pada ibu menyusui, belum terkonfirmasi apakah ramipril dapat bercampur dalam ASI. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan ramipril ketika hamil maupun menyusui.

    Interaksi Ramipril dengan Obat Lain

    Ramipril memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan obat lain yang dapat meningkatkan risiko efek samping. Contoh interaksinya meliputi:

    • Resiko kerusakan ginjal yang lebih tinggi jika dikombinasikan dengan NSAID
    • Potensi terjadinya hiperkalemia bila digunakan bersamaan dengan suplemen kalium atau diuretik hemat kalium
    • Kemungkinan hiperkalemia, hipotensi, atau kerusakan ginjal lebih tinggi bila dikonsumsi dengan aliskiren atau obat antihipertensi golongan ARB seperti candesartan
    • Peningkatan kadar dan efek toksik lithium

    Catat dan simpan daftar obat yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait