Rilpivirine

    Rilpivirine merupakan suatu agen antiviral yang digunakan untuk mengelola infeksi virus HIV yang mempengaruhi imunitas tubuh. Penggunaan obat ini umumnya dilakukan bersamaan dengan obat antiretroviral lain untuk memperkuat hasil pengobatan.

    Golongan obat: Antiretroviral Merek dagang: Edurant

    Apa itu Rilpivirine?

    Rilpivirine termasuk dalam kelas obat antiretroviral yang dikenal sebagai non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTI). Tujuan utama penggunaannya adalah untuk memperlambat proses infeksi HIV. Obat ini sangat penting untuk dipakai oleh pasien dewasa dan anak-anak yang berusia 12 tahun ke atas. Rilpivirine dikategorikan dalam Kategori B untuk penggunaan oleh ibu hamil dan harus digunakan hanya bila manfaatnya lebih besar daripada risiko yang ada. Selain itu, penderita HIV tidak dianjurkan untuk menyusui. Presentasi utama obat ini adalah dalam bentuk tablet.

    Dosis Rilpivirine

    Dokter akan menentukan dosis rilpivirine yang tepat berdasarkan kondisi pasien. Biasanya, dosis standar rilpivirine untuk penderita HIV dewasa maupun anak di atas usia 12 tahun ialah 25 mg, yang diambil sekali sehari. Pengobatan biasanya melibatkan kombinasi dengan ARV lain.

    Aturan Pakai Rilpivirine

    Sebagai pedoman, konsumsi rilpivirine harus mengikuti resep medis serta petunjuk yang ada di kemasan. Penggunaan obat harus selalu dengan makanan atau setelah makan. Anda dianjurkan untuk tidak menghentikan konsumsi meskipun kondisi kesehatan sudah membaik tanpa persetujuan dokter. Untuk kasus lupa dosis, konsumsi secepatnya kecuali dosis berikutnya sudah dekat, dan jangan menggandakan dosis. Penting pula untuk memperhatikan waktu konsumsi obat lain untuk pencernaan dengan memberikan jeda waktu dengan rilpivirine.

    Efek Samping Rilpivirine

    Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi rilpivirine antara lain:

    • Diare
    • Insomnia
    • Sakit kepala
    • Mual dan muntah
    • Perubahan suasana hati Adapun, efek samping yang lebih serius memerlukan perhatian medis segera, termasuk reaksi alergi, gejala depresi yang berat, Sindrom Guillain-Barré, Hipertiroidisme, masalah pada fungsi hati, dan tanda-tanda infeksi persisten.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Rilpivirine

    Rilpivirine memerlukan perhatian khusus dalam penggunaannya:

    • Laporkan riwayat alergi yang ada kepada dokter.
    • Diskusikan dengan dokter apabila Anda memiliki riwayat masalah ginjal, jantung, mental, depresi, atau penyakit hati termasuk hepatitis B atau C.
    • Informasikan kepada dokter tentang pengobatan lain yang sedang dijalankan, termasuk penggunaan obat epilepsi, tuberkulosis, asam lambung, atau penyakit autoimun.
    • Sampaikan status kehamilan dan rencana kehamilan serta pilihan menyuapi kepada dokter.
    • Kunjungi dokter segera apabila efek samping serius atau reaksi alergi obat terjadi.

    Efek Rilpivirine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Rilpivirine pada kelompok ibu hamil dikategorikan dalam Kategori B, mengindikasikan hasil riset pada hewan coba yang tidak menunjukkan risiko terhadap janin. Meskipun demikian, belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Konsultasi dengan dokter menjadi krusial bagi ibu hamil yang mempertimbangkan penggunaan rilpivirine. Pada ibu menyusui, belum diketahui apakah rilpivirine terdapat pada ASI, dan biasanya ibu dengan HIV diinstruksikan agar tidak menyusui.

    Interaksi Rilpivirine dengan Obat Lain

    Interaksi obat bisa mempengaruhi efektivitas rilpivirine, misalnya:

    • Obat anti-kejang atau epilepsi seperti carbamazepine, oxcarbazepine, phenobarbital
    • Penurun asam lambung seperti esomeprazole atau omeprazole
    • Obat tuberkulosis rifampicin
    • Kortikosteroid seperti dexamethasone Interaksi lainnya termasuk risiko gangguan irama jantung, perubahan kadar rilpivirine dalam darah, dan penurunan penyerapan jika diambil bersamaan dengan obat gastric. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggabungkan rilpivirine dengan obat lain.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait