Apa itu Risedronate?
Risedronate, atau asam risedronat, merupakan sebuah obat yang bertugas mencegah dan menangani osteoporosis pada masa pascamenopause. Penggunaan obat ini juga meluas ke terapi osteoporosis yang terjadi akibat pemakaian kortikosteroid dalam periode waktu yang panjang, serta untuk mengatasi kondisi yang dikenal sebagai penyakit Paget.
Dosis Risedronate
Dosis untuk risedronate diberikan berdasarkan kategori usia, kondisi kesehatan pasien, serta respons dari tubuh terhadap pengobatan. Untuk orang dewasa, dosisnya berjangkau sebagai berikut:
- Untuk preventif dan terapi osteoporosis pasca menopause: 5 mg sehari, atau 35 mg seminggu, atau 150 mg sebulan.
- Untuk osteoporosis karena kortikosteroid: 5 mg/hari.
- Penyakit Paget: 30 mg/hari dalam kurun waktu 2 bulan.
- Peningkatan massa tulang pada pria dengan osteoporosis: 35 mg seminggu.
Aturan Pakai Risedronate
Konsumsi tablet risedronate pada waktu pagi hari ketika perut masih kosong, sekurang-kurangnya 30 menit sebelum makan pagi. Telan tablet secara utuh dengan air putih tanpa mengunyah, membelah, atau menghancurkannya. Untuk menekan risiko iritasi pada tenggorokan, minumlah sambil duduk atau berdiri dan hindari berbaring serta konsumsi makanan atau minuman apapun paling tidak selama 30 menit setelah pemakaian. Jagalah kesehatan gigi dan rutin periksakan gigi selama terapi berlangsung. Apabila terlupakan, konsumsi risedronate sesegera mungkin, kecuali jika waktu dosis berikutnya sudah dekat.
Efek Samping Risedronate
Beberapa reaksi yang mungkin terjadi usai meminum risedronate adalah:
- Diare
- Konstipasi
- Kembung atau perut terasa sakit
- Sakit kepala
- Rasa nyeri pada otot, sendi, atau tulang
Adapun efek samping yang lebih serius termasuk nyeri otot dan sendi yang parah, masalah pada rahang atau gigi, infeksi tulang telinga, kram otot, serta sakit perut yang sangat terasa, disertai tinja berdarah atau berwarna hitam. Segeralah konsultasi ke dokter bila mengalami gejala-gejala tersebut atau reaksi alergi seperti ruam, bengkak pada bagian mata dan bibir, kesulitan bernapas.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Risedronate
Sebelum mengonsumsi risedronate, penting untuk memperhatikan beberapa hal, antara lain:
- Informasikan kepada dokter tentang alergi yang Anda miliki.
- Diskusikan dengan dokter bila mengalami kesulitan menelan, tidak bisa duduk atau berdiri lama, atau sedang melakukan kemoterapi atau radioterapi.
- Laporkan kondisi medis seperti rendahnya kadar kalsium, tukak lambung, gagal ginjal, masalah gigi atau mulut, gangguan penyerapan, kanker, atau kelainan darah.
- Konsultasikan dengan dokter jika hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Berikan tahu dokter tentang penggunaan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal.
- Informasikan ke dokter tentang perawatan risedronate sebelum menjalani operasi, termasuk operasi gigi. Segera hubungi dokter jika terjadi reaksi alergi, efek samping serius, atau overdosis.
Efek Risedronate untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Risedronate dikategorikan dalam Kategori C, yang berarti belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Namun, penggunaannya bisa dipertimbangkan hanya jika manfaat yang diharapkan lebih besar dibandingkan risiko terhadap janin. Tidak diketahui pasti apakah risedronate dapat terserap ke dalam ASI, sehingga ibu yang menyusui disarankan untuk tidak menggunakan obat ini tanpa rekomendasi dokter.
Interaksi Risedronate dengan Obat Lain
Beberapa interaksi yang dapat muncul saat menggunakan risedronate bersamaan dengan obat lain adalah:
- Penurunan penyerapan risedronate saat dikombinasikan dengan antasida atau suplemen mineral kalsium, aluminium, atau magnesium.
- Risiko terjadinya tukak lambung dan perdarahan di saluran pencernaan bila digunakan bersama deferasirox atau obat antiinflamasi nonsteroid.
- Meningkatnya risiko hipokalsemia bila digunakan bersama etelcalcetide.
