Apa itu Ropinirole?
Ropinirole adalah obat yang tergabung dalam kelas agonis dopamin, diperuntukkan bagi pengelolaan kondisi neurologis seperti penyakit Parkinson. Obat ini berfungsi dengan menyeimbangkan dopamine di otak, yang esensial untuk pengaturan gerakan tubuh, mengurangi getaran otot, dan membantu memulihkan fungsi motorik pasien.
Dosis Ropinirole
Khusus dewasa, ropinirole tersedia dalam bentuk tablet lepas lambat dengan dosis awal yaitu 2 mg sekali sehari selama satu minggu. Setelah minggu kedua, dosis dapat ditingkatkan menjadi 4 mg sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 2 mg setiap minggu dengan dosis maksimum 24 mg per hari.
Aturan Pakai Ropinirole
Ropinirole sebaiknya dikonsumsi sesuai rekomendasi dokter. Telan tablet secara utuh dan rutin untuk mencegah gangguan terapi. Jika terlewat dosis, konsumsilah sesegera mungkin kecuali jika jadwal dosis berikutnya sudah dekat.
Efek Samping Ropinirole
Beberapa efek samping dari ropinirole antara lain:
- Rasa kantuk
- Pusing
- Lemas
- Sakit kepala
- Kebingungan Adapun efek samping yang lebih serius termasuk kecanduan tidur, perasaan ringan di kepala, perubahan mood signifikan, tremor yang tak bisa dikendalikan, dan halusinasi.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Ropinirole
Berhati-hatilah saat menggunakan ropinirole jika Anda:
- Memiliki alergi terhadap obat ini
- Mengalami gangguan kesehatan mental
- Hamil atau menyusui
- Mengemudi atau mengoperasikan mesin
- Merokok atau mengonsumsi alkohol
- Menggunakan obat lain Segera konsultasikan dengan dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis.
Efek Ropinirole untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Ropinirole masuk dalam Kategori C dan harus digunakan dengan hati-hati saat kehamilan dan menyusui. Sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk menilai manfaat dan risiko yang mungkin terjadi.
Interaksi Ropinirole dengan Obat Lain
Berikut beberapa interaksi obat dengan ropinirole:
- Peningkatan efek samping ropinirole dengan ciprofloxacin atau fluvoxamine
- Penurunan efektivitas ropinirole dengan antipsikotik atau agonis dopamin lain
- Risiko perdarahan dengan antagonis vitamin K
- Peningkatan efek sedatif dengan obat penekan sistem saraf pusat
