Sacubitril Valsartan

    Sacubitril valsartan merupakan sebuah obat yang diresepkan untuk mengobati kondisi gagal jantung.

    Golongan obat: obat untuk gagal jantung. Merek dagang: Uperio.

    Apa itu Sacubitril valsartan?

    Sacubitril valsartan adalah medikasi yang dipersiapkan untuk mengurangi resiko perawatan di rumah sakit dan risiko kematian pada pasien gagal jantung kronis dewasa. Obat ini juga dapat diterapkan pada kondisi gagal jantung dengan gejala bersamaan dengan gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri pada anak usia lebih dari satu tahun. Terdiri dari dua bahan aktif, sacubitril dan valsartan, dengan sacubitril bertanggung jawab untuk mengontrol volume darah dan valsartan mencegah pembuluh darah menjadi sempit, sehingga memungkinkan aliran darah ke seluruh tubuh melalui jantung dengan lebih efisien.

    Dosis Sacubitril valsartan

    Menurut informasi dari BPOM, tablet salut selaput sacubitril valsartan yang dijual di Indonesia datang dalam konsentrasi 24/26 mg, 49/51 mg, serta 97/103 mg. Dosis yang dianjurkan tergantung pada masalah kesehatan, dengan dosis untuk kegagalan jantung yang disesuaikan baik bagi dewasa dan anak-anak. Pada dewasa, dosis adalah 49/51 mg dua kali sehari untuk awal dan setelah 2 hingga 4 minggu ditingkatkan menjadi 97/103 mg dua kali sehari. Anak-anak dengan berat badan di bawah 40 kg memulai dengan dosis 1,6 mg/kg dua kali sehari dengan dosis lanjutan antara 2,3 hingga 3,1 mg/kg. Untuk anak dengan berat badan antara 40 kg hingga di bawah 50 kg, dosis dimulai dengan 24/26 mg dan kemudian dapat meningkat hingga 72/78 mg, sedangkan bagi anak berat badan di atas 50 kg dosis adalah 49/51 mg yang kemudian dapat ditingkatkan hingga 97/103 mg.

    Aturan Pakai Sacubitril valsartan

    Obat harus dikonsumsi bersamaan dengan segelas air pada waktu pagi dan malam hari, baik sebelum maupun setelah makan. Tidak direkomendasikan untuk membelah atau menghancurkan tablet.

    Efek Samping Sacubitril valsartan

    Seperti obat lainnya, sacubitril valsartan dapat menimbulkan efek samping walaupun tidak semua orang mungkin mengalaminya. Tanda-tanda alergi seperti pembengkakan di wajah, lidah, bibir, tenggorokan, atau kesulitan bernapas memerlukan penghentian pengobatan segera. Efek samping yang sangat umum antara lain meliputi:

    • Tekanan darah yang rendah menyebabkan Sensasi pusing dan hilang keseimbangan
    • Peningkatan kadar kalium dalam darah
    • Gangguan fungsi ginjal
    • Batuk
    • Pusing
    • Diare
    • Pengurangan sel darah merah
    • Rasa lelah
    • Gagal ginjal akut
    • Sakit kepala
    • Pingsan
    • Lemah
    • Mual
    • Maag
    • Sensasi kepala berputar
    • Gula darah rendah

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Sacubitril valsartan

    Obat ini harus dihindari jika memiliki alergi terhadap sacubitril atau valsartan, atau sedang mengonsumsi obat ACE inhibitor—harus ditunggu setidaknya 36 jam sebelum mulai mengonsumsi sacubitril valsartan. Juga berlaku bagi mereka yang punya riwayat reaksi alergi setelah konsumsi obat ACE inhibitor atau ARB. Selain itu, individu dengan diabetes, gangguan fungsi ginjal, atau penyakit liver parah harus waspada saat menggunakan obat ini. Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki masalah tekanan darah, muntah atau diare yang sering, terutama jika berusia di atas 65 tahun, penyakit ginjal parah, dehidrasi, penyempitan pembuluh darah arteri ginjal, penyakit hati, atau halusinasi.

    Efek Sacubitril valsartan untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Penting untuk memberitahu dokter jika Anda hamil karena dokter mungkin akan menyarankan untuk berhenti mengonsumsi obat sebelum hamil atau segera setelah menyadari kehamilan. Obat ini tidak dianjurkan pada trimester awal dan sangat tidak disarankan dari trimester kedua kehamilan karena risiko yang mungkin ditimbulkannya terhadap janin. Untuk ibu yang menyusui, obat ini juga tidak dianjurkan. Segera konsultasi dengan dokter jika Anda sedang menyusui atau merencanakan untuk menyusui.

    Interaksi Sacubitril valsartan dengan Obat Lain

    Sacubitril valsartan dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat, mengubah efektivitasnya atau sebaliknya. Beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi meliputi:

    • Obat ACE inhibitor
    • Obat gagal jantung atau hipertensi lain, termasuk ARBs atau aliskiren
    • Statin, obat penurun kadar kolesterol
    • Sildenafil
    • Suplemen kalium
    • Heparin
    • Pengganti garam yang mengandung kalium
    • NSAID atau Cox-2 inhibitor
    • Litium
    • Furosemide
    • Nitroglycerine
    • Antibiotik rifamycin dan cyclosporin
    • Ritonavir
    • Metformin

    Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai konsumsi obat ini guna menghindari potensi interaksi yang merugikan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait