Apa itu Solifenacin?
Solifenacin dirancang untuk mengatasi gejala-gejala berkaitan dengan kandung kemih hiperaktif. Ia bekerja dengan mengendurkan otot kandung kemih yang berkontraksi berlebihan, yang memungkinkan kandung kemih untuk menampung urine dalam jumlah yang lebih besar sehingga mengurangi kebutuhan sering buang air kecil dan memberikan kontrol yang lebih baik terhadap dorongan berkemih.
Dosis Solifenacin
Secara umum, dosis awal solifenacin yang disarankan untuk mengatasi simptom-simptom kandung kemih hiperaktif adalah 5 mg, sekali setiap hari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg sekali sehari sesuai dengan kebutuhan pasien.
Aturan Pakai Solifenacin
Ikuti rekomendasi dokter serta petunjuk pada label obat ketika mengonsumsi solifenacin. Tablet harus ditelan utuh dengan air dan tidak boleh dikunyah, dibagi, atau dihancurkan. Sebaiknya hindari konsumsi solifenacin dengan jus grapefruit untuk mengurangi risiko efek samping. Apabila Anda lupa meminum obat, lewati dosis tersebut dan lanjutkan dengan jadwal dosis biasa.
Efek Samping Solifenacin
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi ketika mengonsumsi solifenacin meliputi:
- Rasa kantuk
- Gangguan penglihatan
- Kering pada mata dan mulut
- Sembelit atau diare
- Nyeri perut dan rasa panas di ulu hati
- Frekuensi buang gas
- Sakit kepala dan rasa lelah
Segera hubungi dokter apabila efek samping ini bertahan atau menjadi masalah serius, termasuk reaksi alergi atau kejadian lain seperti infeksi kandung kemih atau ginjal, retensi urine, pembengkakan di kaki, dan gejala serius lainnya.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Solifenacin
Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan sebelum menggunakan solifenacin antara lain:
- Pernah mengalami reaksi alergi
- Riwayat penyumbatan saluran kencing atau pembesaran prostat
- Kondisi seperti penyakit hati, ginjal, glaukoma, myasthenia gravis, sembelit, Alzheimer, dan gangguan pada saluran pencernaan
- Penyakit jantung atau riwayat keluarga dengan masalah jantung
- Kehamilan dan masa menyusui
- Risiko kantuk atau gangguan penglihatan yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengemudi atau aktivitas memerlukan kewaspadaan
- Konsumsi bersama obat, suplemen, atau produk herbal lain
- Gejala heatstroke akibat aktivitas di bawah panas yang berlebihan
- Efek samping berat yang memerlukan segera perhatian medis.
Efek Solifenacin untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Studi pada hewan menunjukkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada bukti konkret pada manusia. Karena itu, penggunaan solifenacin hanya dianjurkan jika manfaat yang diharapkan melebihi risiko. Obat ini sebaiknya dihindari oleh ibu menyusui karena belum diketahui apakah terdapat dalam ASI atau tidak.
Interaksi Solifenacin dengan Obat Lain
Solifenacin dapat mengalami interaksi dengan beberapa obat, yang dapat mempengaruhi efektivitas atau meningkatkan efek samping, termasuk:
- Ketoconazole, ritonavir, itraconazole, cimetidine, clarithromycin, erythromycin, nefazodone
- Antikolinergik
- Carbamazepine dan obat dengan efek kolinergik seperti pilocarpine
- Obat metoclopramide dan cisapride
Konsumsi solifenacin bersama produk herbal seperti St. John's Wort juga dapat menurunkan efektivitas obat ini. Pastikan untuk memberi tahu dokter anda tentang semua obat yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.
