Sulfasalazine

    Sulfasalazine merupakan obat antiinflamasi yang dikhususkan untuk menangani peradangan di saluran usus, termasuk kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. Obat ini efektif dalam meredakan tanda-tanda peradangan seperti rasa sakit di perut, demam akibat inflamasi, diare, dan pendarahan pada bagian rektum.

    Golongan obat: Obat antiinflamasi Merek dagang: Lazafin, Sulcolon, Sulfasalazine, Sulfitis

    Apa itu Sulfasalazine?

    Sulfasalazine adalah obat yang berfungsi untuk mengurangi inflamasi, terutama di saluran cerna, dengan mekanisme menghambat proses peradangan. Perlu diperhatikan bahwa meskipun obat ini tidak bisa menyembuhkan penyakit radang usus sepenuhnya, namun dapat meredakan gejala yang muncul selama periode aktivitas penyakit. Selain untuk meredakan gejala radang usus, sulfasalazine bermanfaat sebagai pengobatan rheumatoid arthritis dan berperan dalam mengurangi risiko komplikasi serta meredakan nyeri pada sendi.

    Dosis Sulfasalazine

    Sulfasalazine diresepkan untuk meredakan gejala radang usus dan rheumatoid arthritis dengan dosis yang bervariasi, bergantung pada kondisi medis dan usia pasien. Untuk kolitis ulseratif dewasa, dosis awal berkisar 1.000-2.000 mg empat kali sehari, yang kemudian bisa dikurangi setelah gejala membaik. Anak-anak di atas usia dua tahun memulai dengan dosis 40-60 mg/kgBB per hari. Sedangkan untuk meredakan gejala rheumatoid arthritis, dosis dimulai dari 500 mg setiap hari di minggu pertama dan bisa dinaikkan secara bertahap hingga maksimal 3.000 mg per hari.

    Aturan Pakai Sulfasalazine

    Untuk mengonsumsi sulfasalazine dengan benar, ikuti anjuran dokter dan bacalah label yang ada pada kemasan. Tablet atau kaplet bentuk salut enterik harus diminum bersama makanan atau sesudah makan untuk menghindari iritasi pada lambung. Pastikan untuk menelan obat ini secara utuh dan tidak menghancurkannya. Penting juga untuk minum banyak air putih selama terapi untuk mencegah pembentukan batu ginjal. Jika lupa minum, konsumsi secepatnya kecuali jika waktunya sudah dekat dengan dosis berikutnya dan jangan pernah menggandakan dosis.

    Efek Samping Sulfasalazine

    Pasien yang menggunakan sulfasalazine mungkin mengalami efek samping yang meliputi:

    • Kulit berubah menjadi kekuningan
    • Kehilangan nafsu makan
    • Rasa pusing atau lelah yang intens
    • Sakit kepala atau maag
    • Diare, mual, atau muntah Bila efek samping muncul dan berkelanjutan, atau jika terdapat gejala serius seperti alergi obat, kejang, atau tanda-tanda dari penyakit kuning, segera hubungi dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Sulfasalazine

    Berikut adalah beberapa perhatian yang harus dipertimbangkan sebelum mengonsumsi sulfasalazine:

    • Menghindari penggunaan jika alergi terhadap aspirin, asam salisilat, atau sulfonamida
    • Tidak dianjurkan untuk anak di bawah dua tahun
    • Menyampaikan kepada dokter tentang riwayat penyakit tertentu, seperti G6PD atau porfiria
    • Menjauhi alkohol dan paparan sinar matahari berlebih selama pengobatan
    • Berkonsultasi dengan dokter jika sedang hamil, menyusui, atau berencana memiliki anak

    Efek Sulfasalazine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Sulfasalazine secara umum masuk dalam Kategori B yang dianggap aman selama kehamilan berdasarkan studi pada hewan percobaan, tetapi belum ada studi kontrol pada manusia. Namun, penggunaan jangka panjang atau mendekati masa kelahiran masuk dalam Kategori D yang menunjukkan risiko terhadap janin. Ibu menyusui sebaiknya konsultasi dokter terlebih dahulu, karena sulfasalazine bisa terserap ke dalam ASI.

    Interaksi Sulfasalazine dengan Obat Lain

    Beberapa interaksi obat yang mungkin terjadi ketika sulfasalazine digunakan berbarengan dengan obat lain di antaranya:

    • Penurunan efektivitas digoxin dan asam folat
    • Peningkatan risiko kerusakan ginjal saat dikombinasikan dengan OAINS
    • Risiko efek samping bertambah saat digunakan dengan methotrexate
    • Peningkatan risiko gangguan darah ketika dikombinasikan dengan mercaptopurine atau azathioprine
    • Memar atau perdarahan ketika dipadukan dengan warfarin

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait