Apa itu Sulpiride?
Sulpiride merupakan antipsikotik yang berfungsi menstabilkan tingkat dopamin di otak, yang merupakan senyawa penting dalam mengendalikan pergerakan, suasana hati, motivasi, serta fokus dan memori. Dengan menormalkan dopamin, sulpiride efektif mereduksi gejala positif skizofrenia termasuk pola pikir dan perilaku abnormal, serta gejala negatif seperti kurangnya ekspresi emosi dan isolasi sosial.
Dosis Sulpiride
Sulpiride dihadirkan dalam bentuk tablet atau kapsul, dan rekomendasi dosisnya akan disesuaikan berdasarkan simptom skizofrenia yang dihadapi pasien:
-
Untuk gejala positif:
- Dewasa dan anak ≥14 tahun: 400 mg dua kali sehari, dengan maksimal 1.200 mg dua kali sehari.
-
Untuk gejala negatif:
- Dewasa dan anak ≥14 tahun: 200-400 mg dua kali sehari, maksimum 800 mg per hari.
-
Untuk gejala gabungan positif dan negatif:
- Dewasa dan anak ≥14 tahun: 400-600 mg dua kali sehari.
Cara Menggunakan Sulpiride dengan Benar
Hanya dokter yang dapat menentukan dan memberikan sulpiride. Penting untuk mematuhi aturan konsumsi yang direkomendasikan dokter dan memerhatikan instruksi pada label obat. Obat ini harus diambil secara teratur, dan penghentian mendadak harus dihindari tanpa berkonsultasi dengan dokter. Sulpiride bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan dan harus ditelan dengan air. Bagi penderita diabetes, penting untuk mengawasi kadar gula darah karena sulpiride bisa mempengaruhi kadar ini. Simpan obat di tempat yang sejuk dan tidak terpapar sinar matahari langsung.
Efek Samping Sulpiride
Mengonsumsi sulpiride bisa memicu beberapa efek samping, termasuk:
- Sembelit
- Pusing atau perasaan ringan kepala
- Kelelahan atau mengantuk
- Peningkatan nafsu makan atau berat badan
- Mulut kering
- Tremor
- Rasa gelisah
- Pembengkakan atau nyeri pada payudara
- Perubahan siklus menstruasi Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter jika efek samping terus berlanjut atau jika terjadi reaksi alergi dan gejala serius yang less common seperti kejang, dystonia, atau tardive dyskinesia.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Sulpiride
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan mengonsumsi sulpiride, antara lain:
- Hindari penggunaan jika alergi terhadap sulpiride terjadi.
- Tidak dianjurkan untuk pasien dengan pheochromocytoma, kanker payudara, porfiria, atau kanker kelenjar pituari.
- Informasikan riwayat atau kondisi kesehatan saat ini kepada dokter.
- Hindari alkohol karena meningkatkan risiko efek samping.
- Lindungi diri dari paparan matahari berlebih.
- Gunakan kontrasepsi selama terapi.
- Saat menggunakan obat lain, pemberitahuan kepada dokter diperlukan untuk menghindari interaksi.
- Jangan mengemudi atau beraktivitas yang membutuhkan kejelian setelah konsumsi sulpiride karena bisa menyebabkan kantuk.
Efek Sulpiride untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Keamanan sulpiride bagi ibu hamil dan menyusui belum terkonfirmasi sepenuhnya. Di trimester ketiga, penggunaannya tidak disarankan kecuali manfaatnya memang lebih besar daripada risiko. Obat ini bisa menembus ke dalam ASI sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi sulpiride saat menyusui.
Interaksi Sulpiride dengan Obat Lain
Interaksi antara sulpiride dengan obat lain dapat terjadi dan mempengaruhi efikasitas atau meningkatkan risiko efek samping:
- Penggunaan bersamaan dengan levodopa bisa menghilangkan efek sulpiride.
- RIsiko aritmia bisa meningkat bila dikombinasikan dengan obat-obatan tertentu seperti penghambat beta atau antidepresan.
- Opioid dapat meningkatkan efek samping seperti kantuk.
- Efek ekstrapiramidal bisa meningkat dengan penggunaan lithium.
- Risiko hipotensi ortostatik bisa bertambah jika digunakan bersamaan dengan obat antihipertensi.
- Efektivitas bromocriptine atau ropinirole bisa menurun.
- Antasida atau sukralfat yang dikonsumsi dekat dengan waktu minum sulpiride dapat mengurangi efektivitas sulpiride.
