Suxamethonium

    Suxamethonium umumnya digunakan dalam prosedur medis untuk melumpuhkan otot, termasuk ketika seseorang memerlukan alat bantu pernapasan atau selama operasi. Penggunaannya harus di bawah pengawasan medis di fasilitas kesehatan.

    Golongan obat: Obat resep Merek dagang: -

    Apa itu Suxamethonium?

    Suxamethonium adalah agen penghambat neuromuskuler yang bertindak cepat yang bekerja dengan cara memblokir sinyal saraf dari otak ke otot, menghasilkan kelumpuhan sementara. Hal ini memungkinkan relaksasi otot yang diperlukan dalam prosedur bedah atau saat pemasangan alat bantu pernapasan. Obat ini diberikan secara eksklusif oleh tenaga medis profesional.

    Dosis Suxamethonium

    Suxamethonium diberikan oleh tenaga medis melalui injeksi intravena (IV) atau intramuskular (IM). Dosis yang direkomendasikan adalah:

    • Dewasa (IM): 3-4 mg/kgBB, maksimal 150 mg.
    • Anak-anak <1 tahun (IM): Hingga 5 mg/kgBB.
    • Anak-anak \u22651 tahun (IM): Hingga 4 mg/kgBB.
    • Dewasa (IV): 0,3-1,1 mg/kgBB, dosis tambahan dengan interval 5-10 menit, maksimal 500 mg/jam.
    • Anak-anak <1 tahun (IV): 2 mg/kgBB.
    • Anak-anak 1-12 tahun (IV): 1 mg/kgBB.

    Aturan Pakai Suxamethonium

    Suxamethonium diadministrasikan langsung ke dalam pembuluh darah atau otot oleh dokter. Pengawasan ketat oleh tenaga medis diperlukan selama pemberian dan prosedur, meliputi pemantauan fungsi jantung dan kadar oksigen pasien.

    Efek Samping Suxamethonium

    Pemakaian suxamethonium bisa menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya:

    • Sakit otot
    • Hipertermia
    • Hipotensi atau hipertensi
    • Masalah pernapasan
    • Takikardia atau bradikardia
    • Rasa tidak nyaman atau sakit pada mata

    Konsultasi dengan dokter segera jika efek samping bertambah parah atau terjadi reaksi alergi.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Suxamethonium

    Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Suxamethonium:

    • Hindari penggunaan jika alergi terhadap suxamethonium
    • Diskusikan dengan dokter jika memiliki kondisi seperti glaukoma, hiperkalemia, cedera tulang belakang, hipertermia, distrofi otot Duchenne, atau congenital myotonia
    • Sampaikan pada dokter rincian penggunaan obat lain, suplemen, atau produk herbal
    • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan
    • Segera lapor ke dokter apabila terdapat efek samping serius atau reaksi alergi setelah menggunakan suxamethonium

    Efek Suxamethonium untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Suxamethonium dikategorikan sebagai obat kelas C untuk ibu hamil, yang berarti risiko terhadap janin belum diketahui sepenuhnya dan hanya boleh digunakan jika manfaatnya melebihi risiko. Untuk ibu menyusui, belum ada informasi cukup mengenai penyerapan suxamethonium ke dalam ASI, oleh itu konsultasi dengan dokter menjadi sangat penting sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi Suxamethonium dengan Obat Lain

    Penggunaan suxamethonium bersamaan dengan obat lain berkemungkinan menimbulkan interaksi berikut:

    • Peningkatan durasi efek suxamethonium dengan obat anticholinesterase, antiaritmia, garam magnesium, aminoglikosida, obat bius, antidepresan SSRI, atau insektisida organofosfat
    • Risiko hiperkalemia bertambah dengan obat digitalis seperti digoxin
    • Durasi efek pelemas otot suxamethonium dapat berkurang saat dikombinasikan dengan diazepam

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait