Temozolomide

    Temozolomide umumnya digunakan sebagai terapi dalam pengobatan beberapa jenis tumor otak termasuk glioblastoma multiforme dan anaplastic astrocytoma, baik pada kasus yang baru terdiagnosis ataupun yang mengalami kekambuhan. Selain itu, obat ini juga diindikasikan untuk melanoma kulit yang telah metastasis.

    Golongan obat: Antineoplastik Merek dagang: Temodal, Teroza, Temotero

    Apa itu Temozolomide?

    Temozolomide merupakan agen kemoterapeutik yang fungsinya adalah menghambat proses mitosis sel kanker, sehingga mampu melambatkan atau bahkan menghentikan perkembangan dan pertumbuhan sel-sel kanker. Penggunaan obat ini bisa dilakukan secara mandiri atau dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti terapi radiasi.

    Dosis Temozolomide

    Dosis dan durasi terapi Temozolomide akan ditetapkan oleh dokter berdasarkan kondisi medis serta usia dari pasien. Untuk pasien dewasa, terdapat beberapa skema dosis sesuai dengan kondisi yang ditangani, seperti pada glioblastoma multiforme dimulai dengan 75 mg/m2 selama 42 hari terkait dengan terapi radiasi, dilanjutkan dengan fase peliharaan. Pada kondisi anaplastic astrocytoma yang kambuh dan melanoma kulit metastasis, dosis yang umum adalah 150–200 mg/m2. Dosis untuk anak-anak akan ditentukan oleh profesional kesehatan.

    Aturan Pakai Temozolomide

    Ikuti saran medis dan bacalah instruksi pada kemasan obat Temozolomide dengan cermat. Temozolomide kapsul seharusnya ditelan bulat dengan air putih dan tidak boleh dikunyah, dihancurkan, atau dibuka. Untuk mencapai hasil yang optimal, konsumsilah obat ini konsisten pada jam yang sama setiap hari, idealnya 1–3 jam setelah makan. Bila Anda tertinggal dosis, segera minumlah obat tersebut ketika ingat asalkan tidak terlalu dekat dengan waktu dosis berikutnya dan jangan pernah menggandakan dosis.

    Efek Samping Temozolomide

    Beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat pemakaian Temozolomide antara lain:

    • Mual dan muntah
    • Kehilangan selera makan
    • Rambut rontok
    • Sariawan
    • Kelelahan
    • Diare atau sembelit
    • Sakit punggung
    • Sakit kepala
    • Perut sakit
    • Susah tidur
    • Mata yang merah atau terasa gatal
    • Perubahan pada kuku
    • Ruam dan gatal-gatal pada kulit
    • Nyeri tenggorokan
    • Nyeri otot

    Segera temui dokter jika efek samping ini terus berlanjut atau memburuk. Perhatikan juga gejala serius seperti kejang atau gangguan hati yang memerlukan perawatan medis segera.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Temozolomide

    Temozolomide wajib digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. Sebelum memulainya, perhatikan beberapa hal berikut:

    • Jangan mengonsumsi bila alergi terhadap Temozolomide atau dacarbazine
    • Informasikan kepada dokter mengenai kondisi penyakit ginjal, hati, leukemia, anemia, atau sindrom mielodisplasia
    • Sampaikan pada dokter mengenai kehamilan, menyusui, atau jika sedang berencana untuk hamil
    • Hindari alkohol, mengemudi pasca penggunaan obat, dan vaksinasi tertentu selama pengobatan
    • Pakailah kontrasepsi untuk menghindari kehamilan selama dan setelah pengobatan
    • Segera cari bantuan medis jika mengalami reaksi alergi atau gejala overdosis

    Efek Temozolomide untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Temozolomide berada pada kategori D, yang berarti bahwa terdapat bukti risiko terhadap janin manusia, namun potensi manfaatnya mungkin dianggap lebih besar terutama untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. Akan tetapi, pada wanita menyusui, disarankan untuk menghentikan pemberian ASI selama terapi dan satu minggu setelah terapi selesai karena dugaan risiko efek samping serius pada bayi.

    Interaksi Temozolomide dengan Obat Lain

    Temozolomide dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat yang berpotensi menyebabkan efek samping yang parah, seperti:

    • Obat kemoterapi seperti cisplatin atau dacarbazine
    • Obat yang menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih seperti deferiprone
    • Obat yang meningkatkan risiko anemia, perdarahan, dan infeksi seperti ropeginterferon alfa-2b, antalizumab, dan leflunomide
    • Vaksin hidup yang bisa meningkatkan risiko infeksi
    • Obat yang dapat menyebabkan diare parah seperti melphalan
    • Risiko kerusakan hati jika digunakan bersama dengan levoketoconazole

    Konsultasikan ke dokter untuk informasi lebih lanjut sebelum menggabungkan Temozolomide dengan obat lain.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait