Tiotropium

    Tiotropium berfungsi utama dalam pengelolaan gejala kronis saluran nafas yang sempit, seperti yang dialami pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Penting disadari bahwa obat ini bukan merupakan solusi untuk kondisi bronkospasme mendadak. Golongan obat: antikolinergik Merek dagang: Spiriva, Spiriva Respimat, Spiolto Respimat

    Apa itu Tiotropium?

    Tiotropium adalah bronkodilator yang tergolong dalam antikolinergik. Ini berarti obat ini berkerja dengan cara merelaksasi otot-otot di saluran nafas. Hal ini membuat jalan nafas menjadi lebih lebar dan memudahkan udara untuk mengalir dengan lebih lebar. Selain itu, dalam kombinasi dengan kortikosteroid inhalasi atau beta agonis kerja lama, tiotropium efektif untuk mengurangi serta mencegah gejala asma.

    Dosis Tiotropium

    Dosage tiotropium didasarkan pada kebutuhan medis individu berdasarkan umur dan kondisi pasien: Tujuan: Pengobatan atau pencegahan bronkospasme akibat PPOK Bentuk obat: Inhaler

    • Dewasa: 5 mcg per hari dari inhaler, dua kali hisapan. Tujuan: Pencegahan asma Bentuk obat: Inhaler
    • Dewasa dan anak-anak usia di atas 6 tahun: 2,5 mcg per hari dari inhaler, dua kali hisapan.

    Aturan Pakai Tiotropium dengan Benar

    Tiotruopium harus digunakan sesuai dengan petunjuk pada kemasan dan resep dokter. Penting untuk mempraktikkan penggunaan inhaler dengan benar, seperti melakukan semprotan ke udara sebelum pertama kali penggunaan serta mengikuti langkah penggunaan yang ditetapkan. Selain itu, menyimpan tiotropium pada tempat yang kering dan jauh dari panas juga merupakan bagian dari aturan pakai yang tepat.

    Efek Samping Tiotropium

    Ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan tiotropium, termasuk:

    • Keringnya mulut
    • Konstipasi
    • Pandangan kabur
    • Mual atau sakit pada perut
    • Gejala mirip flu
    • Ruam putih dan sakit di mulut Apabila efek samping tersebut berlanjut atau memburuk, atau jika ada gejala serius lainnya, seperti nyeri dada atau denyut jantung yang cepat, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Tiotropium

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi tiotropium adalah:

    • Pemberitahuan kepada dokter apabila memiliki alergi terhadap tiotropium atau obat yang serupa
    • Diskusi dengan dokter mengenai riwayat penyakit tertentu, seperti glaukoma atau gangguan ginjal
    • Menghindari mengemudi setelah penggunaan obat karena potensi pusing
    • Konsultasi dengan dokter apabila terjadi reaksi alergi, efek samping serius, atau overdosis setelah menggunakan tiotropium

    Efek Tiotropium untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Berkenaan dengan penggunaan tiotropium pada fase kehamilan dan menyusui, obat ini dianggap relatif aman bila digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Tidak diketahui apakah tiotropium dapat masuk ke dalam ASI. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sangat diperlukan untuk menjamin keamanan ibu dan bayi.

    Interaksi Tiotropium dengan Obat Lain

    Beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi dengan tiotropium, yang meliputi:

    • Umeclidinium bromide dan vilanterol inhalasi, yang dapat meningkatkan risiko efek samping serius
    • Obat glukagon dan pramlintide, yang dapat memperburuk gangguan pergerakan usus
    • Revefenacin, yang dapat meningkatkan efek antikolinergik tiotropium
    • Obat antihistamin seperti brompheniramine, hydroxyzine, atau chlorpheniramine yang dapat menyebabkan efek samping seperti mengantuk, mulut kering, atau pandangan kabur

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait