Topiramate

    Topiramate merupakan obat yang dirancang untuk mencegah serta mengatasi serangan kejang yang terjadi pada pasien epilepsi, termasuk mereka yang mengalami Sindrom Lennox-Gastaut atau kejang parsial. Selain itu, obat ini juga berfungsi untuk mencegah kejadian migrain. Penggunaan topiramate dapat dilakukan secara mandiri atau dikombinasikan dengan obat lain.

    Golongan obat: Antikonvulsan Merek dagang: Migratop, Topamax

    Apa itu Topiramate?

    Topiramate adalah obat yang masuk ke dalam kategori antikonvulsan, yang umumnya diresepkan untuk membantu mengendalikan kejang epilepsik. Meskipun mekanisme kerja topiramate tidak sepenuhnya dipahami, obat ini diduga berfungsi dengan cara memperkuat aktivitas neurotransmitter GABA serta menghambat impuls listrik antar neuron untuk mengurangi aktivitas kejang yang tidak normal. Ketersediaan topiramate di pasaran hanya bisa didapat melalui resep dokter.

    Dosis Topiramate

    Dosis topiramate yang dianjurkan oleh dokter akan disesuaikan dengan kondisi, tanggapan tubuh pasien, serta berat badan anak-anak. Berikut ini detail dosis yang umumnya diberikan untuk pengobatan:

    • Untuk Monoterapi pada Epilepsi
      • Dewasa: Dosis inisial 25 mg di malam hari selama minggu pertama, dengan peningkatan dosis bertahap hingga 100–200 mg per hari.
      • Anak ≥ 6 tahun: Dosis awal 0,5–1 mg/kgBB untuk malam pertama, dengan target dosis 100 mg per hari.
    • Untuk Terapi Kombinasi
      • Dewasa: Mulai dari 25–50 mg di malam hari dengan peningkatan dosis bertahap hingga 200–400 mg per hari.
      • Anak ≥ 2 tahun: Dosis inisial 25 mg di malam hari dengan kenaikan bertahap hingga 5–9 mg/kgBB per hari.
    • Tujuan Pencegahan Migrain
      • Dewasa: Dosis awal 25 mg di malam hari, dosis pemeliharaan 100 mg yang bisa ditingkatkan hingga 200 mg per hari.
    • Pengobatan Sindrom Lennox-Gastaut
      • Dewasa dan anak ≥ 2 tahun: Dosis dimulai dari 25 mg di malam hari dengan dosis pemeliharaan 200–400 mg atau 5 –9 mg/kgBB per hari.

    Aturan Pakai Topiramate

    Topiramate harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter dan petunjuk kemasan. Berikut ini adalah beberapa panduan dalam pemberian obat:

    • Topiramate bisa diminum sebelum atau setelah makan.
    • Telan tablet utuh dengan air putih dan hindari mengunyah atau menghancurkannya untuk meminimalisir risiko efek samping.
    • Sprinkle kapsul bisa langsung ditelan atau ditaburkan pada sendok makan.
    • Usahakan mengonsusmi topiramate pada waktu yang sama setiap hari untuk efektivitas yang optimal.
    • Tetap lanjutkan penggunaan obat sesuai durasi yang ditetapkan oleh dokter, meskipun gejala telah membaik.
    • Tingkatkan asupan cairan untuk menghindari batu ginjal.
    • Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering, serta jauh dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping Topiramate

    Beberapa efek samping yang mungkin terjadi ketika mengonsumsi topiramate adalah:

    • Rasa lelah dan kantuk
    • Pusing
    • Gangguan koordinasi
    • Kehilangan nafsu makan
    • Parestesia (kesemutan)
    • Rasa tidak nyaman di mulut
    • Diare
    • Penurunan berat badan.

    Bila terjadi efek samping yang membahayakan atau tidak kunjung membaik, segera konsultasikan kepada dokter. Selanjutnya, perhatikan pula kemungkinan terjadinya perubahan suasana hati dan laporkan jika ada pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau ide bunuh diri.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Topiramate

    Saat menggunakan topiramate, berbagai perhatian harus diberikan untuk mencegah efek samping atau interaksi yang tidak diinginkan, antara lain:

    • Informasikan kepada dokter mengenai alergi yang ada.
    • Diskusikan riwayat penyakit seperti glaukoma, penyakit ginjal, hati, porfiria, gangguan pernapasan, asidosis metabolik, dan osteoporosis.
    • Ceritakan jika ada gejala depresi atau pikiran bunuh diri.
    • Informasikan jika sedang menjalani cuci darah atau diet ketogenik.
    • Hindari mengemudi atau aktivitas lain yang memerlukan konsentrasi.
    • Kurangi konsumsi alkohol dan beritahu dokter jika kesulitan mengurangi asupannya.
    • Waspadai heatstroke pada aktivitas yang menyebabkan kepanasan atau dehidrasi.
    • Gunakan kontrasepsi efektif selama terapi.
    • Sebutkan obat lain yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi.

    Konsultasi dengan dokter juga perlu dilakukan sebelum menjalani tindakan medis lainnya.

    Efek Topiramate untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Untuk ibu hamil, topiramate masuk dalam Kategori D di mana risiko terhadap janin dikenali, namun obat ini masih mungkin diberikan jika manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan risiko, misal pada kondisi kritis. Sementara itu, penggunaannya pada ibu menyusui belum terkonfirmasi aman karena dapat masuk ke dalam ASI. Konsultasi dengan dokter sangat diperlukan sebelum penggunaan obat ini.

    Interaksi Topiramate dengan Obat Lain

    Topiramate dapat menunjukkan interaksi obat apabila dikonsumsi bersama obat-obat tertentu, seperti:

    • Penurunan kadar topiramate saat bersamaan dengan carbamazepine atau phenytoin.
    • Kenaikan kadar lithium, metformin, dan amitriptyline dalam darah.
    • Penurunan kadar digoxin, pioglitazone, dan glibenclamide.
    • Pengaruh pada efektivitas pil KB dan risiko terjadi perdarahan hebat.
    • Peningkatan kadar topiramate bila dikonsumsi bersama hydrochlorothiazide.
    • Risiko hipotermia dan hiperamonemia saat dikombinasikan dengan asam valproat.
    • Potensi peningkatan risiko perdarahan bila dipadukan dengan warfarin.
    • Risiko asidosis metabolik serta batu ginjal yang meningkat dengan acetazolamide.
    • Kemungkinan heatstroke bila dikombinasikan dengan antikolinergik.
    • Bahaya efek samping yang fatal saat diambil bersama opioid.

    Konsultasi dengan dokter menjadi sangat penting untuk menghindari komplikasi dari interaksi obat tersebut.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait