Valsartan

    Valsartan merupakan obat yang diresepkan untuk mengatasi tekanan darah tinggi serta memperbaiki fungsi jantung setelah terjadinya serangan jantung.

    Golongan obat: angiotensin receptor blocker (ARB) Merek dagang: Diovan, Exforge, Lapiva, Tyoval, Uperio, Valsartan, Valtensi, Vastan

    Apa itu Valsartan?

    Valsartan adalah obat yang digunakan untuk pengobatan hipertensi dan insufisiensi jantung. Bertindak sebagai angiotensin receptor blocker (ARB), valasartan menghambat reseptor angiotensin II, memfasilitasi dilatasi pembuluh darah, dan memungkinkan darah mengalir dengan resistensi yang lebih rendah. Pengurangan tekanan darah ini kemudian mencegah kerusakan lebih lanjut pada ginjal dan peredaran darah, serta mengurangi risiko terkena stroke dan serangan jantung. Valsartan juga dapat digunakan secara mandiri atau dalam kombinasi dengan obat lain dalam rencana pengobatan.

    Dosis Valsartan

    Dokter akan menentukan dosis valsartan yang sesuai berdasarkan usia dan kondisi klinis pasien. Anjuran dosis umum valsartan adalah sebagai berikut:

    Untuk Hipertensi

    • Dewasa: 80–160 mg sekali sehari, maksimal 320 mg per hari.
    • Anak usia 6–18 tahun dengan berat badan <35 kg: 20 mg sekali sehari, maksimal 40 mg per hari.
    • Anak usia 6–18 tahun dengan berat badan >35 kg: 40 mg sekali sehari, maksimal 80 mg per hari.

    Untuk Gagal Jantung

    • Dewasa: 40 mg dua kali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 80–160 mg. Maksimal 320 mg dibagi dalam beberapa dosis.

    Pascaserangan Jantung

    • Dewasa: 20 mg dua kali sehari, dimulai 12 jam setelah serangan jantung, dengan maksimum 160 mg dua kali sehari.

    Aturan Pakai Valsartan

    Valsartan harus digunakan menurut instruksi dokter. Konsumsilah obat ini secara teratur pada jam yang sama setiap hari, boleh sebelum ataupun setelah makan. Pastikan untuk menelan tablet utuh dengan air putih, tanpa mengunyah atau memecahkannya. Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin berat yang membutuhkan kesiagaan maksimal setelah meminum obat ini, terutama di penggunaan awal, karena dapat menyebabkan pusing. Selama pengobatan, ikuti kontrol rutin yang direncanakan oleh dokter anda dan adopsi gaya hidup sehat. Apabila Anda lupa minum dosis, segera lanjutkan apabila waktu dosis berikutnya belum dekat, dan jangan menggandakan dosis valsartan pada jadwal berikutnya.

    Efek Samping Valsartan

    Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi valsartan meliputi:

    • Pusing
    • Sakit kepala
    • Mual
    • Muntah
    • Diare
    • Rasa lelah
    • Nyeri punggung, otot, atau sendi

    Apabila efek samping ini mengganggu atau berkepanjangan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Bila terjadi reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius seperti pingsan, gejala hiperkalemia, tanda-tanda trombositopenia, atau indikasi penyakit hati, segera cari pertolongan medis.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Valsartan

    Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum dan selama menggunakan valsartan antara lain:

    • Hindari penggunaan valsartan jika memiliki alergi terhadap komponen obat.
    • Informasikan dokter mengenai riwayat penyakit ginjal, dehidrasi, penyakit hati, hiperkalemia, diabetes, atau angioedema.
    • Sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat yang memerlukan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.
    • Hindari alkohol selama menjalani terapi valsartan.
    • Diskusikan dengan dokter tentang kemungkinan hamil atau menyusui selama pengobatan.
    • Beritahu dokter tentang obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi.
    • Informasikan jika akan menjalani operasi agar dokter mempertimbangkan penggunaan valsartan.

    Efek Valsartan untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Valsartan dikategorikan dalam kelompok D yang berarti ada bukti risiko terhadap janin. Namun, penggunaannya mungkin masih dapat dipertimbangkan jika manfaatnya lebih besar dibandingkan risiko, khususnya dalam keadaan darurat medis. Obat ini diketahui dapat menyebabkan oligohidramnion yang berakibat fatal bagi janin. Belum ada informasi yang pasti mengenai transfer valsartan ke dalam ASI. Penggunaan obat selama menyusui perlu konsultasi medis.

    Interaksi Valsartan dengan Obat Lain

    Valsartan dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, meningkatkan risiko efek samping dari kedua obat tersebut. Interaksi yang perlu diwaspadai antara lain:

    • Valsartan dan aliskiren dapat meningkatkan risiko hiperkalemia, hipotensi, dan kerusakan ginjal, khususnya pada penderita diabetes.
    • Konsumsi dengan ciclosporin, lithium, rifampicin, atau ritonavir dapat meningkatkan efek samping valsartan.
    • Peningkatan risiko hiperkalemia jika digabungkan dengan diuretik hemat kalium atau suplemen kalium.
    • Penggunaan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), termasuk COX-2 inhibitor, dapat mengurangi efektivitas valsartan dan berpotensi merusak ginjal.
    • Berisiko angioedema bila bersamaan dengan ACE inhibitor.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait