Vancomycin

    Vancomycin merupakan sebuah antibiotik yang diperuntukkan bagi infeksi bakterial parah dan bagi pasien yang tidak dapat menggunakan antibiotik lain atau yang memiliki alergi terhadap penisilin.

    Golongan obat: Antibiotik Merek dagang: Vancep, Vancodex, Vancomycin Hydrochloride

    Apa Itu Vancomycin?

    Sebagai antibiotik resep, vancomycin berfungsi untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh jenis bakteri tertentu dan digunakan ketika antibiotik lain tidak efektif. Infeksi yang sering ditangani meliputi MRSA dan sepsis. Vancomycin bertindak dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri. Obat ini tidak efektif untuk infeksi virus, sehingga tidak dianjurkan untuk kondisi seperti flu.

    Dosis Vancomycin

    Dokter akan menentukan dosis vancomycin yang diberikan melalui infus berdasarkan kebutuhan klinis pasien, berat badan, dan respon terhadap pengobatan. Dosis umum yang direkomendasikan adalah:

    • Dewasa: 500 mg setiap 6 jam atau 1 g setiap 12 jam.
    • Anak-anak berusia di atas 1 bulan: 10 mg/kgBB tiap 6 jam.

    Aturan Pakai Vancomycin

    Vancomycin diberikan dengan cara suntikan infus. Selama perawatan, dokter mungkin akan memonitor fungsi ginjal, liver, dan melakukan tes darah untuk mengukur respons terhadap obat. Tes pendengaran juga mungkin dilakukan sebagai antisipasi efek samping vancomycin pada indera pendengaran.

    Efek Samping Vancomycin

    Beberapa efek samping yang mungkin timbul pasca pemberian vancomycin adalah:

    • Nyeri, pembengkakan, atau kemerahan di lokasi suntikan
    • Sensasi panas di bagian atas tubuh
    • Vertigo
    • Nyeri atau spasme otot pada dada atau punggung

    Jika efek samping bertambah buruk atau memunculkan gejala serius, seperti reaksi alergi atau masalah pendengaran, segera hubungi dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Vancomycin

    Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai sebelum menggunakan vancomycin:

    • Pastikan tidak alergi terhadap obat ini atau produk lain yang berasal dari jagung.
    • Sampaikan kepada dokter mengenai riwayat penyakit jantung kongestif, masalah renal, atau gangguan pendengaran.
    • Hindari mengemudi atau aktivitas berisiko setelah pemberian obat karena potensi pusing.
    • Diskusikan dengan dokter mengenai rencana vaksinasi atau operasi saat sedang menggunakan vancomycin.
    • Bagi wanita yang hamil atau menyusui, konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter.
    • Laporkan segera pada dokter jika mengalami reaksi alergi atau efek samping yang serius setelah penggunaan vancomycin.

    Efek Vancomycin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Vancomycin tergolong dalam kategori C ketika diberikan kepada ibu hamil karena belum ada studi pasti mengenai efeknya. Penggunaan harus dengan pertimbangan risiko dan manfaat. Pada ibu menyusui, obat bisa masuk ke dalam ASI sehingga penggunaannya memerlukan konsultasi dokter.

    Interaksi Vancomycin dengan Obat Lain

    Interaksi obat dapat terjadi jika vancomycin dikonsumsi bersama jenis obat tertentu, dengan efek sebagai berikut:

    • Risiko gangguan pendengaran atau fungsi renal bertambah jika digunakan dengan aminoglikosida, amphotericin B, bacitracin, polymyxin B, viomycin, cisplatin, diuretik loop, atau OAINS.
    • Meningkatkan efektivitas dari relaksan otot.
    • Meningkatkan potensi efek samping dari obat-obat anestetik.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait