Vitamin B12

    Vitamin B12, atau dikenal juga dengan nama cyanocobalamin, memainkan peran penting dalam pembangunan sel darah merah yang sehat, meningkatkan kinerja sistem saraf, pembentukan energi, serta menjaga kondisi kulit dan rambut agar tetap sehat.**

    Golongan obat: Suplemen vitamin Merek dagang: Blackmores Executive B, Becombion Syrup, Betominplex, dan lain-lain

    Apa Itu Vitamin B12?

    Vitamin B12 merupakan nutrisi esensial yang tersedia melalui asupan makanan alami dan suplemen tambahan. Sumber alami dari vitamin ini mencakup ikan, kerang, daging, telur, produk susu dan sereal yang difortifikasi. Kebutuhan hariannya biasanya terpenuhi dengan konsumsi makanan-makanan tersebut. Namun, beberapa kondisi seperti penyakit Crohn, Celiac, malnutrisi, dan lainnya bisa mengakibatkan kekurangan vitamin B12, sehingga suplemen mungkin diperlukan. Wanita hamil, lansia, vegetarian, dan individu dengan gaya hidup tertentu juga mungkin memerlukan penggunaan tambahan.

    Dosis dan Aturan Pakai Vitamin B12

    Dosis vitamin B12 ditentukan berdasarkan kebutuhan yang beragam, terutama pada mereka yang mengalami kekurangan. Dalam kondisi seperti anemia pernisiosa, dosis untuk dewasa adalah 2.000 mcg per hari sementara anak-anak 1.000 mcg. Anemia megaloblastik memerlukan asupan 50-150 mcg per hari pada dewasa. Bagi individu yang mengalami defisiensi B12 secara umum, dosis yang diberikan bervariasi dari 25-2000 mcg per hari untuk dewasa dan 0,5-3 mcg per hari untuk anak-anak.

    Cara Menggunakan Vitamin B12 dengan Benar

    Suplemen vitamin B12 harus dikonsumsi sesuai anjuran medis. Penggunaan suplemen hanya sebagai pelengkap dan tidak menggantikan asupan dari makanan. Konsumsilah suplemen dengan cara yang tepat; tablet atau kapsul hendaknya ditelan utuh, sedangkan tablet kunyah harus digerus hingga larut. Vitamin B12 effervescent harus dilarutkan dalam air terlebih dahulu. Sirop harus diukur dengan takaran yang sesuai, bukan menggunakan sendok makan biasa. Apabila lupa mengonsumsi suplemen, segera konsumsi jika waktu jadwal konsumsi berikutnya masih lama, dan jangan menggandakan dosis.

    Efek Samping dan Bahaya Vitamin B12

    Vitamin B12 dosis tinggi pada beberapa kondisi mungkin menimbulkan efek samping seperti mual, sakit kepala, kesemutan, kelelahan, atau diare. Jika efek samping berlanjut atau memburuk, perlu konsultasi dokter. Segerakan penanganan medis jika terdapat gejala serius seperti pusing, sulit menelan, nyeri dada, perubahan warna kulit, gangguan penglihatan, pendarahan tidak wajar, atau gejala rendahnya kadar kalium.

    Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin B12

    Sebelum mengonsumsi suplemen vitamin B12, perhatikan beberapa hal penting: Tidak boleh dikonsumsi jika ada alergi terhadap cyanocobalamin atau cobalt, serta jika menderita penyakit Leber. Diskusikan dengan dokter jika memiliki riwayat anemia defisiensi besi atau kondisi lainnya. Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan suplemen ini.

    Vitamin B12 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Wanita hamil membutuhkan asupan 2,6 mcg per hari dan wanita yang menyusui memerlukan 2,8 mcg. Meskipun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, suplemen ini berada dalam kategori C, yang menunjukkan adanya risiko pada janin berdasarkan studi pada binatang. Wanita menyusui perlu berkonsultasi dengan dokter karena vitamin B12 bisa terdapat dalam ASI.

    Interaksi Vitamin B12 dengan Obat Lain

    Vitamin B12 dapat berinteraksi dengan beberapa obat, menyebabkan potensi penurunan efektivitasnya atau mengganggu penyerapan. Obat-obatan ini termasuk kloramfenikol, colchicine, metformin, vitamin C, suplemen yang mengandung kalium, antibiotik aminoglikosida, antikejang, serta pengobatan gangguan lambung. Konsumsi alkohol juga dapat memengaruhi kadar vitamin B12 dalam tubuh.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait