Vitamin C

    Vitamin C dikenal sebagai nutrisi esensial yang bermanfaat untuk meningkatkan imun, memperkuat jaringan, dan mempercepat proses penyembuhan. Fungsi utama vitamin ini adalah menjaga kesehatan kulit, tulang, serta kesehatan jantung.

    Golongan obat: Suplemen vitamin Merek dagang: Arkavit C, Ascorvell, Ascorbic Acid, Blackmores Bio C, Biolysin Kids C, CDR, For-C, Enervon C, Ever C, Hevit-C, Nutracare Ester C, Nutrimax C Max, Prove-C, Ramvit C, Redoxon, Vicee 500, Vita C, Vitacare Ester C Forte, Vitamin C, Vitamin C IPI, Vitalong C, Wellness Excell C, Xon-Ce

    Apa itu Vitamin C (Asam Askorbat)?

    Vitamin C atau asam askorbat merupakan senyawa vital bagi pertahanan imun, pembentukan kolagen, serta peningkatan penyerapan ion besi. Dengan sifat antioksidannya, vitamin C efektif melawan radikal bebas. Karena tubuh tidak dapat memproduksinya secara mandiri, sumber eksternal dari makanan seperti buah jeruk, kiwi, dan sayuran seperti cabai dan tomat adalah penting. Suplemen vitamin C pun dipakai sebagai pencegahan atau pengobatan defisiensi vitamin ini, yang umumnya risikonya tinggi pada perokok atau individu dengan penyakit kronis.

    Dosis Vitamin C (Asam Askorbat)

    Dosis vitamin C dikategorikan berdasarkan bentuk sediaan dan kegunaannya. Untuk tujuan pencegahan kekurangan vitamin, dosisnya disesuaikan dengan AKG harian berdasarkan usia. Dalam perawatan defisiensi seperti skorbut, dosisnya bagi dewasa adalah 250 mg empat kali sehari selama satu minggu dan maksimal 1.000 mg per hari. Anak-anak diberikan 100 mg tiga kali sehari selama satu minggu dan diikuti dengan 100 mg per hari hingga membaik. Untuk mencegah pembentukan batu struvit di ginjal, dosis yang lebih tinggi diperlukan, yakni 4.000-12.000 mg per hari bagi dewasa dan 500 mg per hari bagi anak-anak. Sediaan suntik vitamin C diberikan oleh dokter bila diperlukan.

    Aturan Pakai Vitamin C (Asam Askorbat)

    Vitamin C dalam bentuk suntik harus diberikan oleh tenaga medis profesional. Adapun untuk sediaan yang diminum, konsumsilah sesuai anjuran yang tertera pada kemasan atau setelah berkonsultasi dengan dokter. Vitamin C dapat diminum sebelum atau sesudah makan, dan penting untuk tidak melebihi dosis anjuran serta berbanyak mengonsumsi air putih saat penggunaan. Ingatlah bahwa suplemen tidak menggantikan nutrisi dari makanan sehat yang bervariasi dan seimbang. Simpanlah suplemen pada suhu kamar dan terlindung dari sinar matahari.

    Efek Samping Vitamin C (Asam Askorbat)

    Walaupun umumnya aman, vitamin C berpotensi menimbulkan efek samping seperti:

    • Diare
    • Pusing
    • Mual atau muntah
    • Sakit kepala
    • Kram perut
    • Heartburn

    Apabila efek samping ini tak kunjung membaik atau memburuk, periksakan diri ke dokter. Perlu diwaspadai efek samping serius seperti sulit buang air kecil, nyeri pinggang yang parah, urine berdarah atau berwarna merah muda, nyeri sendi, atau penurunan berat badan yang signifikan.

    Peringatan Sebelum Menggunakan Vitamin C

    Berhati-hatilah dalam penggunaan suplemen vitamin C, terutama:

    • Bagi mereka yang alergi terhadap asam askorbat.
    • Mereka dengan kondisi kesehatan tertentu seperti hemokromatosis, defisiensi G6PD, diabetes, gagal ginjal kronis, atau batu ginjal.
    • Hindari merokok selama mengonsumsi suplemen vitamin C.
    • Konsultasikan penggunaan saat hamil atau menyusui dengan dokter.
    • Informasikan dokter jika Anda mengonsumsi vitamin C sebelum menjalani pemeriksaan medis.

    Diskusi dengan dokter juga perlu dilakukan apabila ingin menggabungkan suplemen dengan obat lain untuk mencegah interaksi obat. Dan jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius, segeralah mencari pertolongan medis.

    Efek Vitamin C untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Vitamin C tergolong aman saat kehamilan jika dikonsumsi sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Studi terkontrol pada ibu hamil tidak menunjukkan risiko terhadap janin (kategori A). Sedangkan dosis tinggi yang tidak direkomendasikan berada di kategori C, dengan risiko yang belum diketahui. Selama menyusui, vitamin C terserap ke dalam ASI, namun biasanya aman. Konsultasi dengan dokter adalah wajib untuk keamanan ibu dan anak.

    Interaksi Vitamin C dengan Obat Lain

    Vitamin C dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, termasuk:

    • Antasida yang mengandung aluminium, meningkatkan penyerapan.
    • Aspirin atau obat yang mengandung estrogen, meningkatkan kadar dan efek.
    • Barbiturat seperti phenobarbital, menurunkan kadar vitamin C.
    • Antikoagulan seperti warfarin, menurunkan kemanjuran.
    • Amfetamin, menurunkan kadar dalam darah.
    • Suplemen vitamin B12, menurunkan penyerapannya.

    Penting untuk selalu memberitahukan dokter tentang daftar obat yang dikonsumsi untuk menghindari interaksi yang bisa menyebabkan efek yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait