Warfarin

    Warfarin merupakan agen pengencer darah yang digunakan untuk mencegah dan mengobati pembekaan darah yang dapat menimbulkan penyumbatan di dalam pembuluh darah. Penggunaan warfarin harus dilakukan dengan teratur dan di bawah pengawasan medis.

    Golongan obat: Antikoagulan Merek dagang: Simarc 2, Notisil 5, Notisil 2, Warfarin, Warfarin Sodium Clathrate

    Apa itu Warfarin?

    Warfarin adalah obat antikoagulan yang bekerja dengan cara menghambat aktivitas vitamin K yang berperan dalam proses pembekuan darah. Ini membuatnya bermanfaat dalam pengelolaan kondisi seperti emboli paru, stroke ringan atau serangan iskemik sementara (TIA), dan trombosis vena. Selain itu, warfarin digunakan untuk mencegah pembentukan sumbatan darah pada mereka yang memiliki risiko tinggi, misalnya pada penderita penyakit jantung rematik, pengguna katup jantung buatan, atau yang mengidap atrial fibrilasi.

    Dosis Warfarin

    Dosis permulaan untuk warfarin adalah 5-10 mg per hari selama 2 hari awal perawatan, sedangkan dosis lanjutan berkisar antara 3-9 mg per hari berdasarkan hasil tes darah dan evaluasi rutin.

    Aturan Pakai Warfarin

    Ikuti rekomendasi dokter dan baca instruksi pada label saat mengonsumsi warfarin. Jangan menyesuaikan dosis sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter. Warfarin bisa diminum sebelum atau setelah makan dan harus diambil secara teratur pada waktu yang sama setiap hari untuk efektivitas maksimal. Simpan warfarin di tempat yang kering, sejuk, dan terhindar dari cahaya matahari langsung.

    Efek Samping Warfarin

    Efek samping dari mengonsumsi warfarin bisa meliputi:

    • Nausea
    • Hilangnya selera makan
    • Nyeri perut
    • Ruam kulit ringan
    • Kerontokan rambut
    • Gusi berdarah setelah menyikat gigi
    • Kejadian memar dengan mudah
    • Mimisan
    • Darah yang lebih lama untuk berhenti saat terluka
    • Pendarahan haid yang lebih banyak atau lama dari biasa

    Konsultasikan dengan dokter apabila efek samping tersebut berlanjut atau menjadi serius, serta bila timbul reaksi alergi atau gejala perdarahan yang tidak kunjung berhenti.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Warfarin

    Perlu diperhatikan beberapa poin penting saat mengonsumsi warfarin:

    • Jangan gunakan jika alergi terhadap warfarin
    • Informasikan riwayat medis pengobatan dan penyakit ke dokter
    • Jangan minum alkohol selama pengobatan
    • Hindari aktivitas berisiko tinggi yang bisa menyebabkan perdarahan

    Pastikan juga untuk memberitahukan kepada dokter jika Anda sedang behandling obat lain, mengalami penyakit tertentu, atau menghadapi situasi seperti operasi atau trauma yang mungkin memengaruhi penggunaan obat ini.

    Efek Warfarin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Penggunaan warfarin dikategorikan sebagai X untuk ibu hamil yang berarti risiko terhadap janin, dan kategori D bagi ibu hamil dengan katup jantung buatan di mana manfaatnya mungkin lebih besar dari risiko. Jumlah kecil warfarin mungkin dapat terdapat dalam ASI. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan warfarin saat hamil atau menyusui.

    Interaksi Warfarin dengan Obat Lain

    Beberapa interaksi yang mungkin terjadi saat mengonsumsi warfarin dengan berbagai obat termasuk:

    • Peningkatan risiko perdarahan dengan obat fibrinolitik
    • Risiko perdarahan yang lebih tinggi saat dikombinasikan dengan antikoagulan lain
    • Interaksi dengan obat-obatan yang dapat memengaruhi fungsi hati dan kandung empedu
    • Efektivitas warfarin dapat turun saat digabungkan dengan obat-obatan tertentu seperti carbamazepine

    Diet yang kaya akan vitamin K juga dapat mempengaruhi efektivitas warfarin, oleh karena itu hindari konsumsi makanan atau minuman yang tinggi vitamin K selama pengobatan dengan warfarin dan konsultasikan dengan dokter.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait