Zidovudine

    Infeksi HIV menyerang sistem imun dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Sebagai respons, dokter umumnya meresepkan zidovudine untuk merawat kondisi tersebut serta mengurangi risiko penyebaran HIV dari ibu ke anak selama kehamilan. Zidovudine lebih efektif ketika dikombinasikan dengan antiretroviral lainnya dalam terapi.

    Golongan obat: Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTIs) Merek dagang: Duviral, Lamivudine-Zidovudine, ZDV, Zidovudine

    Apa itu Zidovudine?

    Zidovudine merupakan salah satu obat pilihan bagi penderita HIV yang berfungsi mengganggu enzim reverse transcriptase yang dimanfaatkan virus HIV untuk berkembang biak. Meski tak dapat menyembuhkan HIV/AIDS, obat ini mampu memperlambat perkembangan gejala dan mengurangi risiko komplikasi. Zidovudine tidak efektif menekan penularan HIV melalui seksual atau kontaminasi alat suntik.

    Dosis Zidovudine

    Zidovudine disajikan dalam berbagai bentuk dan dosis, yang disesuaikan dengan tujuan terapi, berat badan, serta usia pasien. Dosis bagi dewasa biasanya 300 mg dua kali sehari, sementara untuk anak-anak dosisnya bervariasi mulai dari 100 mg hingga 200 mg. Untuk mencegah transmisi HIV dari ibu ke anak selama kehamilan, dosis yang dianjurkan adalah 100 mg, lima kali sehari mulai usia kehamilan 14 minggu hingga menjelang kelahiran. Bayi yang baru lahir diberikan 2 mg/kgBB setiap 6 jam selama 6 minggu untuk mencegah infeksi HIV.

    Aturan Pakai Zidovudine

    Konsumsilah zidovudine tepat sesuai instruksi medis dan bacalah informasi yang terdapat pada kemasannya sebelum penggunaan. Obat ini bisa diminum sebelum atau setelah makan dengan banyak air. Untuk efektivitas yang optimal, pastikan meminum obat pada waktu yang sama setiap hari. Tidak boleh mengubah dosis sendiri tanpa petunjuk dokter, dan jika terlewatkan satu dosis, konsumsi secepatnya kecuali jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya.

    Efek Samping Zidovudine

    Beberapa efek samping yang mungkin timbul saat penggunaan zidovudine antara lain:

    • Sakit kepala
    • Demam
    • Batuk
    • Mual dan muntah
    • Kehilangan nafsu makan
    • Penurunan massa lemak di beberapa bagian tubuh Bila efek samping bertambah parah atau mengalami reaksi alergi, segera konsultasi dengan dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Zidovudine

    Sebelum menggunakan zidovudine, perhatikan hal-hal berikut ini:

    • Hindari penggunaan jika alergi terhadap zidovudine.
    • Informasikan kondisi medis yang Anda alami, seperti gangguan ginjal, hati, otot, atau osteonecrosis.
    • Jangan minum alkohol selama terapi zidovudine.
    • Beritahu dokter tentang operasi yang akan Anda jalani.
    • Diskusikan dengan dokter obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi.
    • Segera datang ke dokter apabila terdapat tanda-tanda efek samping serius.

    Efek Zidovudine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Zidovudine termasuk dalam kategori C untuk ibu hamil, namun penggunaannya harus hati-hati demi menjaga keamanan janin. Virus HIV berisiko menular ke bayi apabila ibu tidak menjalani terapi antiretroviral. Penggunaan obat ini selama menyusui tidak dianjurkan untuk mencegah penularan kepada bayi.

    Interaksi Zidovudine dengan Obat Lain

    Zidovudine berpotensi berinteraksi dengan obat-obat tertentu, di antaranya:

    • Obat kanker seperti vincristine dan doxorubicin
    • Antijamur amphotericin
    • Antiinfeksi ganciclovir, dapsone, pyrimethamine, dan kotrimoksazol
    • Obat hepatitis C ribavirin
    • Antibiotik rifampicin dan clarithromycin
    • Obat lainnya seperti probenesid, atovaquone, asam valproat, flukonazol, dan metadon
    • Efeknya dapat menurun jika dikombinasikan dengan stavudine atau doxorubicin Konsultasikan dengan dokter Anda untuk menghindari interaksi obat yang bisa mengganggu pengobatan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait