Zolpidem

    Zolpidem merupakan obat yang diberikan untuk mengatasi insomnia atau kesulitan tidur. Pemakaian zolpidem harus sesuai dengan petunjuk dokter untuk mengurangi rangsangan pada neuron otak sehingga memudahkan penderita insomnia untuk memperoleh tidur yang lebih baik.

    Golongan obat: Obat resep Merek dagang: Stilnox, Zolmia, Zolpidem Tartrate, Zolta, Zudem

    Apa Itu Zolpidem

    Zolpidem digolongkan sebagai obat penenang dengan tujuan utama untuk menangani gangguan tidur, seperti insomnia. Obat ini efektif untuk membantu seseorang yang sulit memulai tidur atau sering terjaga di malam hari. Sering kali, zolpidem diresepkan untuk dikonsumsi oleh dewasa dan lanjut usia. Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui harus sangat hati-hati, dengan mempertimbangkan manfaat dan risiko. Zolpidem tersedia dalam bentuk tablet dan kaplet.

    Dosis Zolpidem

    Dosis penggunaan zolpidem dipengaruhi oleh usia pasien:

    • Dewasa: Dosis mulai dari 5 hingga 10 mg sebelum tidur, tidak melebihi dosis harian maksimal 10 mg. Durasi pengobatan tidak boleh lebih dari 4 minggu.
    • Lansia: Dosis disarankan adalah 5 mg sebelum tidur, dengan periode penggunaan yang sama maksimal 4 minggu.

    Aturan Pakai Zolpidem

    Pastikan untuk mengikuti saran medis dokter dan instruksi pada kemasan selama penggunaan zolpidem. Konsumsi zolpidem dengan perut kosong pada malam hari dan telan utuh dengan air putih. Apabila terlewat dosisnya, konsumsi secepatnya atau lewatkan jika sudah dekat dengan waktu dosis selanjutnya dan jangan menggandakan dosis. Hindari operasional kendaraan atau tugas yang membutuhkan konsentrasi setelah minum obat ini.

    Efek Samping Zolpidem

    Penggunaan zolpidem dapat menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:

    • Rasa kantuk
    • Pusing
    • Sakit kepala
    • Kelelahan
    • Gangguan pencernaan atau nyeri perut
    • Mual atau muntah
    • Mimpi yang menakutkan
    • Nyeri punggung
    • Hidung yang tersumbat atau gejala infeksi saluran pernapasan Segera konsultasikan ke dokter jika efek samping memburuk. Pencarian bantuan medis segera diperlukan jika terjadi reaksi alergi atau efek serius lainnya seperti kesulitan bernapas atau halusinasi.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Zolpidem

    Perhatikan beberapa hal penting ini sebelum menggunakan zolpidem:

    • Laporkan pada dokter jika Anda mempunyai alergi, terutama terhadap zolpidem.
    • Hindari minuman beralkohol dan jeruk bali selama terapi untuk mengurangi efek samping.
    • Informasikan riwayat medis termasuk gangguan pernapasan, penyakit hati, penggunaan alkohol, dan kondisi psikologis.
    • Operasikan kendaraan atau peralatan berat dengan hati-hati setelah mengonsumsi obat ini.
    • Diskusikan dengan dokter ketika hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
    • Informasikan ke dokter tentang obat, suplemen, dan produk herbal yang sedang digunakan.

    Efek Zolpidem untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Meski telah tergolong kategori C, zolpidem masih dapat diresepkan untuk ibu hamil jika manfaatnya diperkirakan lebih besar dari risiko. Pada ibu menyusui, zolpidem dapat terdeteksi dalam ASI jadi perlu konsultasi medis. Jauhi aktivitas tidur bersama bayi dan perhatikan jika bayi menjadi sering mengantuk atau hilang nafsu makan selama periode menyusui dengan zolpidem.

    Interaksi Zolpidem dengan Obat Lain

    Zolpidem dapat berinteraksi dengan beberapa obat, meningkatkan risiko efek samping seperti:

    • Kantuk berlebihan atau gangguan aktivitas saat digunakan dengan antipsikotik atau antihistamin.
    • Risiko halusinasi ketika dikombinasikan dengan beberapa jenis antidepresan.
    • Gangguan pernapasan serius, kantuk parah, koma, atau kematian bila bersamaan dengan ritonavir atau opioid.
    • Efektivitas zolpidem berkurang dengan rifampicin.
    • Penurunan konsentrasi obat dalam darah oleh carbamazepine.
    • Risiko efek samping meningkat dengan itraconazole atau ketokonazol. Selalu beritahu dokter tentang semua obat yang Anda konsumsi agar terhindar dari interaksi yang berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait