Alendronate

    Dalam dunia kedokteran, Alendronate berperan sebagai agen pengobatan yang diresepkan untuk melawan osteoporosis, terutama pada wanita pasca-menopausal. Selain itu, Alendronate juga berfungsi dalam terapi penyakit Paget yang menyerang tulang. Kedua kondisi ini bisa diatasi dengan efektivitas Alendronate sebagai penghambat kerusakan tulang.

    Golongan obat: bisfosfonat Merek dagang di Indonesia: Alovell, Buffered Binosto, Osteofar

    Apa Itu Alendronate?

    Alendronate adalah jenis obat bisfosfonat yang diresepkan untuk perawatan osteoporosis, terutama setelah menopause, serta penyakit Paget. Obat ini bekerja dengan menghambat sel-sel osteoklas yang merusak tulang, sehingga membantu mempertahankan kepadatan tulang serta mengurangi risiko retak atau patah tulang.

    Catatan tambahan, Alendronate juga efektif untuk pencegahan osteoporosis yang disebabkan oleh konsumsi jangka panjang obat kortikosteroid dengan dosis yang tinggi.

    Dosis Alendronate

    Alendronate tersajikan dalam tablet dengan dosis bervariasi, diadaptasi dengan kondisi dan keperluan pengobatan pasien. Durasi terapi biasanya berlangsung antara 3 sampai 5 tahun. Penggunaan Alendronate perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan individu:

    • Osteoporosis pasca-menopause:
      • Terapi: 10 mg satu kali sehari atau 70 mg sekali seminggu.
      • Pencegahan: 5 mg satu kali sehari atau 35 mg sekali seminggu.
    • Osteoporosis akibat kortikosteroid:
      • Dosis umum: 5 mg satu kali sehari. Bagi wanita menopause yang tidak terapi hormon: 10 mg satu kali sehari.
    • Penyakit Paget:
      • Dosis: 40 mg satu kali sehari selama 6 bulan, dapat diulang bila dibutuhkan.

    Aturan Pakai Alendronate

    Petunjuk penggunaan Alendronate harus selaras dengan arahan medis dan label pada kemasan. Aturan mendasar dalam pembakian meliputi:

    • Konsumsi sesaat setelah bangun atau setidaknya 1 jam sebelum makan pagi.
    • Telan seluruh tablet dengan air putih, tanpa memecah atau menggilingnya.
    • Hindarkan konsumsi bersamaan dengan kafein, susu, soda, atau jus buah.
    • Pertahankan posisi berdiri atau duduk selama 60 menit pasca pemberian.
    • Konsumsi obat setiap hari pada waktu yang sama.

    Selalu konsultasikan penggunaan suplemen, seperti kalsium atau vitamin D, dengan dokter selama terapi Alendronate.

    Efek Samping Alendronate

    Alendronate dapat mengakibatkan beberapa efek samping, termasuk:

    • Kembung atau sakit perut.
    • Gangguan pencernaan seperti konstipasi atau diare.
    • Mual, pusing, dan sakit kepala.
    • Rasa lelah dan nyeri pada otot atau sendi.

    Periksakan diri ke dokter jika efek samping berlanjut atau bertambah parah. Serta, segera cari pertolongan medis jika timbul reaksi alergi atau efek samping serius seperti osteonekrosis rahang atau rendahnya kadar kalsium dalam darah.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Alendronate

    Berbagai peringatan penggunaan Alendronate meliputi:

    • Alergi pada bisfosfonat.
    • Gangguan menelan atau hipokalsemia.
    • Riwayat penyakit seperti tukak lambung, ginjal, anemia, jantung, masalah mulut, gangguan pembekuan darah, atau kanker.
    • Perokok atau yang sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi.
    • Rutinkan pemeriksaan gigi dan mulut.
    • Berikan informasi pengobatan ini kepada dokter bila akan menjalani tindakan medis.
    • Diskusikan penggunaan suplemen atau produk herbal untuk menghindari interaksi tidak dikehendaki.

    Efek Alendronate untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Alendronate termasuk dalam Kategori C bagi ibu hamil, yang mengindikasikan efek samping pada penelitian hewan percobaan, namun belum ada uji klinis pada manusia. Oleh karena itu, penggunaannya dibenarkan hanya jika manfaatnya melebihi risiko terhadap janin. Belum terdapat data klinis efek pada bayi yang menyusu atau pengaruh pada produksi ASI. Oleh itu, ibu menyusui tidak dianjurkan menggunakan Alendronate tanpa anjuran dokter.

    Interaksi Alendronate dengan Obat Lain

    Alendronate berpotensi berinteraksi dengan obat lain yang bisa mencetuskan efek yang tidak diinginkan, seperti:

    • Risiko luka atau iritasi pencernaan meningkat saat penggunaan bersamaan dengan deferasirox, aspirin, atau OAINS.
    • Potensi hipokalsemia bila digabung dengan etelcalcetide.
    • Penurunan penyerapan alendronate ketika dikonsumsi serentak dengan antasida atau suplemen kalsium.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait