Amitriptyline

    Demam pada dasarnya adalah cara tubuh melawan infeksi. Namun kondisi ini sering membuat Anda merasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, dokter biasanya menyarankan Anda untuk mengonsumsi paracetamol. Golongan obat: analgesik non-opioid Merk dagang: Iprox, Panadol, Sanmol, Tempra

    Apa itu Amitriptyline?

    Amitriptyline merupakan obat yang diresepkan untuk mengurangi simptom depresi. Selain itu, digunakan juga untuk terapi nyeri saraf (neuropatik), pencegahan migrain, dan pengobatan enuresis nokturnal (mengompol) pada anak. Obat ini termasuk kelas antidepresan trisiklik, yang bekerja dengan memperbanyak zat kimia di otak yang bertugas untuk menstabilkan emosi, sehingga membantu meredakan gejala depresi.

    Nama-nama merek di Indonesia: Amitriptyline, Amitriptyline Hydrochloride, Amitriptyline HCl.

    Dosis Amitriptyline

    Dokter akan menyesuaikan dosis amitriptyline berdasarkan usia dan keadaan klinis pasien. Dosis amitriptyline yang umum digunakan meliputi:

    Untuk Depresi

    • Dewasa: Mulai dari 25 mg dua kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 50–150 mg per hari.
    • Lansia: Mulai dari 10–25 mg per hari malam hari, hingga maksimum 100–150 mg per hari sesuai tanggapan klinis.

    Untuk Nyeri Neuropatik dan Migrain

    • Dewasa: Mulai dari 10–25 mg per hari malam hari, dapat ditingkatkan dengan mentaati respons klinis pasien. Dosis yang direkomendasikan adalah 25–75 mg per hari.
    • Lansia: Dosis serupa dengan penyesuaian hati-hati terhadap dosis tinggi.

    Untuk Enuresis pada Anak

    • 6–10 tahun: 10–20 mg per hari.
    • 11–16 tahun: 25–50 mg per hari.

    Aturan Pakai Amitriptyline

    Amitriptyline hendaknya dikonsumsi sesuai anjuran dokter dan instruksi pada kemasan produk. Tablet amitriptyline sebaiknya ditelan lengkap dengan minuman. Konsumsilah obat ini baik sebelum ataupun setelah makan. Penting untuk menjaga jadwal konsumsi obat yang teratur dan tidak menghentikan pengobatan secara mendadak untuk menghindari gejala putus obat. Jika terlupa meminum obat, konsumsilah segera kecuali sudah mendekati waktu dosis berikutnya; dalam hal ini, lewatkan dan jangan mendobel dosis.

    Efek Samping Amitriptyline

    Mengonsumsi amitriptyline mungkin dapat menyebabkan beberapa efek samping, antara lain:

    • Rasa kantuk atau mengantuk
    • Pusing
    • Mulut terasa kering
    • Pandangan menjadi buram
    • Konstipasi atau diare
    • Perubahan berat badan
    • Kesulitan buang air kecil
    • Kulit rentan terhadap sunburn
    • Nyeri perut, mual, muntah

    Munculnya reaksi alergi atau efek samping serius, termasuk gejala seperti nyeri dadam gemetaran, atau kejang, harus segera dievaluasi oleh dokter.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Amitriptyline

    Amitriptyline harus digunakan sesuai petunjuk dokter. Beberapa peringatan penting saat menggunakan amitriptyline meliputi:

    • Menghindari konsumsi alkohol
    • Tidak melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi setelah minum obat
    • Melaporkan penggunaan obat lain kepada dokter
    • Memperhatikan tanda-tanda alergi obat atau reaksi yang parah Pastikan dokter mengetahui riwayat medis Anda secara lengkap, termasuk kondisi medis yang spesifik seperti penyakit hati, ginjal, atau kardiovaskular, serta riwayat psikosis atau gangguan bipolar.

    Efek Amitriptyline untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Amitriptyline termasuk dalam Kategori C untuk penggunaan selama kehamilan, yang berarti bahwa risiko potensial bagi janin belum sepenuhnya diketahui. Amitriptyline masuk ke dalam air susu ibu sehingga wanita yang menyusui mesti berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi Amitriptyline dengan Obat Lain

    Interaksi obat dapat terjadi jika amitriptyline dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan tertentu. Beberapa contoh antara lain:

    • Peningkatan risiko sindrom serotonin dengan penggunaan MAOI
    • Risiko aritmia dengan cisapride, quinidine, amiodarone, atau antihistamin
    • Interaksi dengan barbiturat atau obat penghambat SSP
    • Pengurangan efek antihipertensi seperti reserpine, clonidine, atau metildopa
    • Kombinasi dengan diuretik dapat meningkatkan risiko hipokalemia

    Penting untuk memberikan informasi kepada dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi untuk mencegah interaksi yang berpotensi buruk.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait