Carbocisteine

    Carbocisteine merupakan sebuah agen terapeutik yang diresepkan untuk mengobati batuk dengan dahak pada individu yang menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) serta cystic fibrosis. Kegunaannya terfokus untuk membantu pasien kondisi tersebut dalam mengeluarkan dahak dengan lebih mudah. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dari dokter.

    Golongan obat: Mukolitik Merek dagang: Mucozine, Rhinathiol

    Apa itu Carbocisteine?

    Carbocisteine adalah obat mukolitik yang dimanfaatkan untuk meredakan gejala seperti batuk berdahak yang biasa dialami pasien PPOK dan cystic fibrosis. Produk ini berfungsi dengan melancarkan pengeluaran dahak yang kental dan berlebihan dengan cara mengencerkan konsistensinya dan menekan produksi sel-sel yang menghasilkan dahak tersebut, sehingga membantu meringankan pernapasan pasien.

    Dosis Carbocisteine

    Dosis konsumsi carbocisteine untuk mengurangi produksi dahak dipengaruhi oleh umur pasien:

    • Dewasa: Awal terapi 750 mg, diminum tiga kali sehari. Setelah ada perbaikan kondisi, dosis dapat dikurangi menjadi 500 mg, tiga kali sehari.
    • Anak usia 2–5 tahun: 62,5–125 mg, diminum empat kali sehari atau 100 mg, dua kali sehari.
    • Anak usia 6–12 tahun: 100–250 mg, diminum tiga kali sehari.

    Aturan Pakai Carbocisteine

    Pastikan mematuhi petunjuk dokter serta membaca instruksi penggunaan pada kemasan obat carbocisteine dengan saksama. Hindari mengubah dosis tanpa konfirmasi dokter. Untuk penggunaan yang tepat, konsumsi obat ini seusai makan dan dengan bantuan air putih untuk menelan kapsul. Bila menggunakan sirop, gunakan takaran yang disertakan untuk dosis akurat. Dianjurkan untuk mengonsumsi obat pada jam yang sama tiap hari demi hasil pengobatan yang optimal. Apabila lupa dosis, minum secepatnya kecuali sudah dekat dengan jadwal berikutnya, jangan menggandakan dosis. Pertahankan konsultasi dengan dokter untuk pemantauan keadaan dan efektivitas terapi.

    Efek Samping Carbocisteine

    Penggunaan carbocisteine dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti:

    • Mual
    • Muntah
    • Diare
    • Nyeri pada perut

    Jika efek samping ini bertahan atau memburuk, konsultasikan dengan dokter. Segera pergi ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala serius, termasuk reaksi alergi, tinja berdarah, muntah yang mirip ampas kopi, ruam di sejumlah bagian tubuh, atau demam yang diserta ruam dan pengelupasan kulit.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Carbocisteine

    Sebelum mengonsumsi carbocisteine, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

    • Laporkan segala alergi yang Anda punya sebelum minum obat ini.
    • Informasikan kepada dokter tentang riwayat atau kondisi asma, ulkus duodenum, atau tukak lambung yang Anda miliki.
    • Obat ini tidak diperuntukkan bagi anak di bawah usia 2 tahun.
    • Sampaikan pada dokter jika Anda mengonsumsi obat lain untuk mencegah interaksi negatif.
    • Jelaskan kondisi kehamilan, menyusui, atau rencana kehamilan Anda ke dokter.
    • Jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, segera cari bantuan medis.

    Efek Carbocisteine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Obat ini terkategori sebagai Kategori C untuk penggunaan pada ibu hamil; tidak cukup bukti yang menjamin keamanan bagi ibu hamil dan janin. Dianjurkan agar carbocisteine tidak dikonsumsi selama trimester pertama kehamilan, kecuali atas petunjuk dokter. Belum dipastikan apakah obat ini bisa terabsorbsi ke dalam ASI atau tidak, oleh karena itu, seorang ibu yang menyusui hendaknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi carbocisteine.

    Interaksi Carbocisteine dengan Obat Lain

    Carbocisteine dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat dan meningkatkan risiko pendarahan, terutama bila digunakan bersama dengan:

    • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan diclofenac
    • Obat kortikosteroid
    • Obat antiplatelet, seperti clopidogrel
    • Obat antikoagulan

    Penggunaan carbocisteine juga sebaiknya tidak dikombinasikan dengan obat batuk yang mengandung antitusif, seperti dextromethorphan atau levodropropizine. Penting untuk tidak menggunakan obat batuk yang tersedia tanpa resep dokter selama terapi dengan carbocisteine.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait