Cytarabine

    Cytarabine merupakan senyawa aktif yang digunakan untuk terapi beberapa varian kanker hematologis, termasuk leukemia mieloblastik akut, leukemia limfoblastik akut dan leukemia mieloblastik kronis. Senyawa ini juga kerap diindikasikan untuk pencegahan dan penanganan infiltrasinya leukemia ke dalam meninges otak.

    Golongan obat: antimetabolit Merek dagang di Indonesia: DBL Cytarabine Injection, Kabitarin

    Apa Itu Cytarabine?

    Cytarabine, yang masuk dalam kelas terapeutik antimetabolit, efektif dalam mengobstruksi replikasi DNA sel-sel kanker sehingga membawa kepada apoptosis sel tersebut. Senyawa ini mampu diberikan secara monoterapi ataupun dalam kombinasi dengan terapi kemoterapi lainnya. Bentuk pemberian cytarabine umumnya melalui injeksi intravena.

    Dosis Cytarabine

    Dosis cytarabine disesuaikan berdasarkan umur, kondisi medis, massa tubuh, serta respons terhadap pengobatan yang dijalani pasien. Dosis yang lazim diberikan adalah:

    Untuk tujuan terapi leukemia:

    • Pada dewasa: Monoterapi 200 mg/m2 per hari melalui infus selama 5 hari berturut-turut, dengan kemungkinan terapi lanjutan setelah interval 2-4 minggu. Kombinasi terapi kemoterapi lainnya memerlukan 100 mg/m2 melalui infus selama 7 hari, dengan dosis pemeliharaan antara 1 hingga 1,5 mg/kgBB, satu atau dua kali seminggu.
    • Pada anak-anak: Kombinasi dengan obat kemoterapi lainnya memerlukan 100 mg/m2 melalui infus selama 7 hari.

    Untuk pengobatan leukemia meningeal:

    • Pada dewasa: Pemberian 30-100 mg sekali seminggu hingga 1 kali sehari selama 4-5 hari melalui prosedur lumbal pungsi.
    • Pada anak-anak: Dosis 5-75 mg/m2, sekali sehari selama 4 hari melalui lumbal pungsi.

    Aturan Pakai Cytarabine

    Cytarabine hanya tersedia dalam bentuk injeksi dan harus diberikan oleh tenaga profesional di bawah pengawasan dokter. Pengadministrasian obat bisa berupa suntikan langsung ke pembuluh darah, infus, atau injectasi subkutan. Untuk kasus tertentu pada leukemia meningeal, pemberian dilakukan melalui lumbal pungsi. Setelah pemberian, pasien wajib dipantau untuk mengidentifikasi kemungkinan efek samping yang serius. Pasien disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan atau mengurangi porsi makanan sebelum pemberian obat untuk menghindari mual dan muntah. Pengawasan darah rutin disarankan untuk memonitor fungsi darah, hati, dan ginjal.

    Efek Samping Cytarabine

    Cytarabine mungkin menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya:

    • Mual
    • Muntah
    • Kehilangan selera makan
    • Diare
    • Sakit kepala atau vertigo
    • Nyeri, inflamasi, atau kemerahan pada area suntikan
    • Kerontokan rambut sementara
    • Sakit tenggorokan atau ulserasi di mulut

    Penting untuk segera konsultasi ke dokter bila efek samping bertambah parah atau memunculkan reaksi alergi. Kondisi yang memerlukan perhatian medis segera antara lain demam tinggi, nyeri dada, kesulitan bernafas, gangguan penglihatan, kesulitan menelan, muntah dengan darah, perubahan mood, kelemahan otot, pingsan atau kejang, dan pembengkakan tungkai.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Cytarabine

    Cytarabine harus digunakan dengan resep dokter. Beberapa peringatan yang wajib diperhatikan mencakup:

    • Riwayat alergi, sebab obat ini dikontraindikasikan bagi yang alergi terhadapny
    • Riwayat penyakit medis seperti gout, kelainan darah, penyakit hati atau ginjal, epilepsi, cedera kepala, atau tumor otak
    • Risiko infeksi meningkat saat menggunakan cytarabine, jadi menghindari kontak dengan penyakit menular
    • Menerangkan penggunaan cytarabine pada dokter saat akan divaksinasi
    • Menunda mengemudi atau aktivitas yang membutuhkan konsentrasi purna setelah penggunaan jika menyebabkan pusing atau ngantuk
    • Menghindari alkohol
    • Mengkomunikasikan status kehamilan atau menyusui
    • Menggunakan kontrasepsi efektif selama terapi
    • Berhati-hati dalam aktivitas fisik untuk mencegah perdarahan dan menggunaka

    Efek Cytarabine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Cytarabine tergolong kategori D bagi ibu hamil, yang artinya terdapat bukti risiko terhadap janin. Namun, penggunaannya mungkin dibenarkan dalam keadaan tertentu yang mengancam jiwa. Bagi ibu menyusui, belum ada informasi pasti jika cytarabine dapat bercampur ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter tentang risiko dan manfaat sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi Cytarabine dengan Obat Lain

    Interaksi obat dapat terjadi bila cytarabine dikombinasikan dengan senyawa lain, seperti:

    • Penurunan efektivitas digoxin atau gentamicin
    • Resiko infeksi yang serius meningkat bila digunakan bersamaan dengan clozapine

    Untuk itu, penting memberi tahu dokter tentang segala jenis obat yang sedang digunakan, termasuk suplemen dan produk herbal, guna mencegah interaksi yang tidak diinginkan. Adapun penggunaan vaksin hidup semasa terapi cytarabine dapat meningkatkan risiko infeksi.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait