Deferasirox

    Deferasirox merupakan sebuah obat yang dipergunakan untuk mengurangi akumulasi zat besi di dalam aliran darah, khususnya pada pasien yang kerap menjalani transfusi darah. Obat ini juga efektif untuk kondisi thalasemia yang tidak tergantung pada transfusi darah.

    Golongan obat: Agen pengkelat besi Merek dagang: Deferasirox, Dextron, Exjade, Kalsirox

    Apa itu Deferasirox?

    Deferasirox adalah senyawa yang berfungsi sebagai pengkelat besi, mengeliminasi kelebihan zat besi lewat feses. Obat ini diresepkan untuk mencegah dan mengatasi akumulasi zat besi yang berpotensi merusak organ vital seperti jantung, liver, atau pankreas.

    Dosis Deferasirox

    Dosis administrasi deferasirox beragam, tergantung pada jenis kelamin dan usia penderita, serta bentuk sediaan obat:

    Penumpukan zat besi dari transfusi darah berulang

    • Tablet dispersibel
      • Dewasa: Mulai dari 20 mg/kgBB sehari, bisa disesuaikan. Maksimal 40 mg/kgBB sehari.
      • Anak >5-17 tahun: Sama dengan dosis dewasa.
      • Anak 2-5 tahun: Dosis tetap 20 mg/kgBB sehari.

    Untuk Thalasemia non-transfusion-dependent

    • Dewasa dan Anak-anak: Mulai dari 10 mg/kgBB sehari, mungkin meningkat berdasarkan penilaian serum ferritin.

    Aturan Pakai Deferasirox

    Deferasirox dalam bentuk tablet harus dilarutkan dalam air atau jus dan dikonsumsi saat perut kosong. Sebaiknya, ikuti semua petunjuk dari dokter dan dosis yang ditetapkan untuk menghindari efek samping. Jangan melupakan pemeriksaan berkala seperti tes darah dan urine selama pengobatan.

    Efek Samping Deferasirox

    Efek samping dari penggunakan deferasirox berkisar dari yang ringan hingga serius, seperti:

    • Mual
    • Muntah
    • Diare
    • Pusing Sebaiknya segera hubungi dokter bila mengalami efek samping tersebut atau bila terjadi gejala serius seperti penglihatan kabur, gejala infeksi, edema, kelelahan ekstrim, gangguan pendengaran, memar, atau perubahan warna feses.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Deferasirox

    Beberapa tindakan pencegahan harus diperhatikan sebelum dan selama mengonsumsi deferasirox, diantaranya:

    • Penderita alergi
    • Riwayat penyakit kanker, liver, ginjal, dehidrasi
    • Pasien dengan kondisi darah khusus atau terapi tertentu
    • Hindari mengemudikan kendaraan jika mengalami pusing pasca konsumsi
    • Penggunaan bersama alkohol dapat meningkatkan risiko efek samping.

    Efek Deferasirox untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Deferasirox terindikasi sebagai Kategori C pada ibu hamil, artinya manfaatnya harus lebih besar daripada risiko untuk digunakan. Selama menyusui, produk ini bisa masuk ke dalam ASI, sehingga diperlukan konsultasi dengan sekolah sebelum penggunaan.

    Interaksi Deferasirox dengan Obat Lain

    Beberapa potensi interaksi yang harus diwaspadai antara lain:

    • Reduksi efektivitas obat saat dikonsumsi dengan antasida
    • Perubahan kadar deferasirox ketika dikombinasi dengan obat-obatan tertentu
    • Modifikasi kadar beberapa obat dalam darah
    • Dapat mengurangi keefektifan ciclosporin, simvastatin, dan pil KB
    • Risiko perdarahan bila digunakan bareng aspirin.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait