Doripenem

    Doripenem merupakan antibiotik yang digunakan untuk memerangi berbagai jenis infeksi bakteri. Antibiotik ini administrasi dilakukan dengan cara injeksi atau infus langsung ke aliran darah.

    Golongan obat: Carbapenem Merek dagang: Bizan, Daryaven, Dorbaz, Doripenem Monohydrate, Doripex, DRM, Novedor, Ribacter, Tironem

    Apa itu Doripenem?

    Doripenem masuk dalam kelas antibiotik carbapenem, efektif dalam membunuh bakteri atau menghambat perkembangan mereka. Sementara virus tidak dapat ditargetkan oleh doripenem, obat ini sangat berguna untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

    Dosis Doripenem

    Doripenem, berbentuk serbuk untuk dibuat infus, ditujukan untuk penggunaan dewasa dalam mengatasi beberapa jenis infeksi.

    • Infeksi saluran pencernaan dengan komplikasi: Dosisnya adalah 500 mg setiap 8 jam selama 5-14 hari.
    • Infeksi saluran kemih atau pyelonephritis: Sama, dengan durasi pengobatan yang bisa diperpanjang jadi 14 hari apabila ada bakteremia.

    Aturan Pakai Doripenem

    Doripenem diberikan oleh tenaga kesehatan profesional berdasarkan petunjuk dokter. Jangan hentikan pengobatan sebelum waktu yang ditentukan untuk menghindari kambuhnya infeksi. Pastikan memenuhi jadwal pemeriksaan yang direkomendasikan dokter untuk memantau kemanjuran obat dan deteksi efek samping.

    Efek Samping Doripenem

    Beberapa efek samping yang mungkin muncul selama penggunaan doripenem termasuk:

    • Iritasi di situs infus
    • Sakit kepala
    • Perut terasa tidak nyaman
    • Diare

    Apabila timbul efek samping yang mengganggu atau memburuk, berkonsultasilah dengan dokter. Untuk reaksi alergi atau gejala serius seperti kelelahan ekstrem, kejang, atau kolitis, perlu penanganan medis segera.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Doripenem

    Sebelum menggunakan doripenem, perhatikan beberapa hal berikut:

    • Hindari bila alergi terhadap golongan carbapenem
    • Informasikan ke dokter tentang pengobatan, suplemen, atau herbal yang sedang dijalani
    • Sampaikan riwayat gangguan sistem saraf pusat, penyakit ginjal, atau kondisi lain yang relevan
    • Diskusikan status kehamilan, menyusui, atau rencana vaksinasi dengan dokter

    Efek Doripenem untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Doripenem dikategorikan dalam Kategori B dimana studi pada hewan tidak memperlihatkan risiko pada janin namun studi pada wanita hamil belum ada. Belum ada informasi yang jelas apakah doripenem diserap ke dalam ASI, oleh karena itu pemberiannya pada ibu menyusui harus dengan pemberitahuan ke dokter.

    Interaksi Doripenem dengan Obat Lain

    Doripenem dapat berinteraksi dengan obat-obat lain, yang mungkin mempengaruhi kinerja obat ini atau yang dibarengi, seperti:

    • Probenecid yang bisa meningkatkan kadar doripenem dalam darah
    • Asam valproat yang efektivitasnya bisa menurun dan meningkatkan risiko kejang
    • Vaksin dengan bakteri hidup yang efektivitasnya dapat berkurang

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait