Eplerenone

    Mengatasi hipertensi serta gagal jantung pasca-serangan jantung dapat dilakukan dengan konsumsi eplerenone. Obat ini hanya tersedia dalam bentuk tablet dan harus dikonsumsi berdasarkan anjuran medis.

    Golongan obat: Diuretik hemat kalium Merek dagang: Inspra

    Apa itu Eplerenone?

    Eplerenone merupakan agen farmasi yang efektif dalam mengendalikan tekanan darah tinggi serta membantu pengobatan gagal jantung yang terjadi setelah seseorang mengalami serangan jantung. Berperan sebagai antagonis aldosteron, eplerenone mereduksi retensi natrium dan air di tubuh, yang pada gilirannya menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi seperti stroke dan kerusakan ginjal. Meskipun berperan penting dalam terapi antihipertensi, eplerenone tidak dapat menjadikan hipertensi sembuh sepenuhnya.

    Dosis Eplerenone

    Eplerenone diberikan dengan dosis yang disesuaikan untuk masing-masing pasien. Berikut adalah dosis umumnya berdasarkan kondisi yang diobati:

    Hipertensi

    • Dosis awal: 50 mg per hari.
    • Dosis maksimal: 50 mg dua kali sehari. Khasiat maksimal obat dapat diperhatikan setelah penggunaan selama satu bulan.

    Gagal Jantung setelah Serangan Jantung

    • Dosis awal: 25 mg per hari.
    • Dosis lanjutan: Dosis dapat ditingkatkan menjadi 50 mg per hari dalam satu bulan, adapun penyesuaian dosis berikutnya akan bergantung pada nilai kadar kalium.

    Aturan Pakai Eplerenone

    Eplerenone harus dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dokter atau anjuran pada label obat. Bisa dikonsumsi dengan air putih sebelum atau sesudah makan. Adanya jarak antara dosis sangat penting bila konsumsi lebih dari satu kali sehari dan usahakan minum eplerenone secara konsisten pada waktu yang sama tiap harinya untuk efektivitas maksimal. Apabila terlupa mengambil dosis, lanjutkan sesuai jadwal kecuali jika waktu dosis berikutnya sudah dekat.

    Efek Samping Eplerenone

    Beberapa efek negatif yang mungkin timbul dari penggunaan eplerenone diantaranya:

    • Sensasi kepala terasa berat
    • Terasa linglung atau pusing
    • Kelelahan atau perasaan umum tidak sehat
    • Batuk
    • Mual dan muntah
    • Diare

    Konsultasi dengan dokter apabila gejala bertahan. Serta segera cari pertolongan medis jika terjadi reaksi alergi atau efek samping yang serius, termasuk pendarahan atipikal dari vagina atau pembengkakan serta nyeri pada payudara pria.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Eplerenone

    Perhatikan poin-poin berikut sebelum menggunakan eplerenone:

    • Hindari bila Anda alergi terhadap eplerenone.
    • Jangan dikombinasikan dengan amiloride, hidroklorotiazid, ketokonazol, itrakonazol, spironolakton, atau suplemen kalium.
    • Tidak dianjurkan bagi pasien dengan penyakit ginjal berat.
    • Tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah konsumsi karena kemungkinan penurunan kewaspadaan.
    • Informasikan riwayat medis Anda pada dokter, terutama jika memiliki hiperkalemia, diabetes, asam urat, kerusakan ginjal, atau lever.
    • Beritahu dokter jika Anda hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
    • Sampaikan daftar obat lain yang sedang digunakan kepada dokter Anda.

    Efek Eplerenone untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Secara kategorisasi, eplerenone masuk ke dalam kelas B untuk ibu hamil, yang berarti tidak menunjukkan risiko pada studi hewan namun belum ada bukti jelas pada wanita hamil. Konsultasi dengan dokter adalah langkah esensial sebelum menggunakan eplerenone ini, terutama bagi ibu menyusui, mengingat belum ada kepastian apakah eplerenone diserap ke dalam ASI.

    Interaksi Eplerenone dengan Obat Lain

    Interaksi obat dapat terjadi ketika eplerenone digunakan bersamaan dengan obat lain, termasuk:

    • Kenaikan kadar eplerenone saat dikonsumsi dengan itrakonazol, saquinavir, erithromycin, atau klaritromisin.
    • Resiko hiperkalemia dan masalah ginjal yang meningkat bila digabungkan dengan ARB dan ACE inhibitor.
    • Resiko efek samping yang lebih besar ketika dipadukan dengan lithium.
    • Penurunan potensi eplerenone dan peningkatan kadar potassium kalau digunakan dengan NSAIDs dan celecoxib.
    • Tingkat kalium yang meningkat saat digunakan bersamaan dengan spironolakton, amiloride, atau suplemen kalium.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait