Miltefosine

    Miltefosine memiliki peranan penting dalam dunia medis sebagai pengobatan terhadap leishmaniasis. Penyakit yang disebabkan oleh parasit ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan lalat pasir yang terinfeksi. Miltefosine kerap diresepkan oleh dokter untuk menangani kasus leishmaniasis yang berdampak pada organ-organ tubuh, kulit dan membran mukosa.

    Golongan obat: Anti parasit Merek dagang: Tidak disebutkan dalam teks

    Apa itu Miltefosine?

    Miltefosine adalah obat yang berfungsi sebagai antiparasit untuk mengobati leishmaniasis, yakni suatu kondisi yang diakibatkan oleh infeksi parasit lewat gigitan lalat pasir. Penggunaan obat ini difokuskan untuk memerangi efek infeksi pada kulit, organ seperti hati dan limpa, serta sumsum tulang, termasuk juga membran mukus di hidung, mulut, dan tenggorokan. Miltefosine dapat juga memiliki penggunaan lain yang tidak tercantum dalam petunjuk medis.

    Dosis Miltefosine

    Menurut anjuran medis untuk orang dewasa, dosis oral miltefosine dalam penanganan leishmaniasis organ tubuh adalah antara 100-150 mg per hari selama periode empat minggu. Sementara itu, untuk kondisi topikal pada kulit seperti mycosis fungoides ataupun metastasis kulit kanker payudara, digunakan larutan 6% yang diaplikasikan satu sampai dua kali setiap hari. Untuk anak-anak di bawah 12 tahun atau remaja dengan berat badan di bawah 30 kg, keamanan dan efikasi obat ini belum teruji. Sementara anak-anak berusia 12 tahun atau lebih dengan berat 30-44 kg disarankan untuk mengonsumsi 50 mg dua kali sehari selama 28 hari dan yang beratnya 45 kg atau lebih 50 mg tiga kali sehari selama waktu yang sama.

    Aturan Pakai Miltefosine

    Miltefosine harus dikonsumsi sesuai dengan panduan dosis yang diberikan oleh dokter dan tidak boleh dikonsumsi lebih banyak atau lebih lama dari yang direkomendasikan. Konsumsi bersamaan dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman di perut dan pastikan mengonsumsi tablet utuh tanpa menghancurkan, membagi,b atau melarutkannya. Perubahan berat badan harus diberitahukan kepada dokter karena dapat mempengaruhi dosis. Penting juga untuk menjaga kecukupan cairan tubuh saat meminum obat ini karena muntah atau diare bisa menyebabkan dehidrasi dan gagal ginjal. Pemantauan kondisi darah dan fungsi ginjal akan dilakukan selama dan setelah pengobatan. Miltefosine biasanya dikonsumsi selama 28 hari berturut-turut hingga batas waktu resep yang diberikan, walaupun gejala mungkin membaik sebelum infeksi sembuh sepenuhnya.

    Efek Samping Miltefosine

    Konsumsi miltefosine dapat menimbulkan sejumlah efek samping, diantaranya adalah:

    • Reaksi alergi yang serius dengan gejala gatal, kesulitan bernapas, dan pembengkakan wajah
    • Gangguan pada saluran pencernaan yang berkepanjangan seperti mual, muntah, atau diare
    • Rasa sakit pada skrotum atau testis pada pria, dan ejakulasi yang abnormal
    • Mudah memar atau pendarahan
    • Kendala ginjal yang terlihat dari kesulitan atau rasa sakit saat buang air kecil serta pembengkakan ekstremitas
    • Masalah pada hati yang ditandai dengan gejala mual, kehilangan selera makan, atau perubahan warna pada urine dan feses
    • Reaksi kulit yang parah ditandai dengan demam, pembengkakan pada wajah, dan ruam yang menyebabkan kulit melepuh

    Selain efek samping di atas, mungkin terdapat efek samping lain yang tidak tercatat. Hubungi profesional kesehatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut apabila diperlukan.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Miltefosine

    Beberapa aspek perlu diperhatikan sebelum memulai penggunaan miltefosine, antara lain:

    • Informasikan kepada dokter mengenai alergi terhadap miltefosine atau obat lain
    • Daftar obat yang sedang dikonsumsi, termasuk suplemen dan vitamin
    • Status kehamilan atau rencana kehamilan, serta menyusui
    • Sedang menjalani terapi radiasi

    Obat ini dikategorikan sebagai risiko kehamilan kategori D oleh FDA, yang berarti terdapat bukti risiko terhadap janin. Diskusi dengan dokter perihal manfaat dan risiko sangat penting sebelum memutuskan penggunaan miltefosine bagi ibu hamil atau menyusui. Menyusui sebaiknya dihindari hingga 5 bulan setelah terapi dengan miltefosine.

    Efek Miltefosine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Miltefosine berada dalam kategori D untuk risiko kehamilan menurut FDA, yang artinya ada bukti adanya risiko untuk janin. Penting bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Selama periode penyusuan, ibu harus bertimbang rasa antara penghentian menyusui atau konsumsi obat, dengan mempertimbangkan pentingnya obat bagi sang ibu. Menyusui tidak dianjurkan untuk waktu hingga lima bulan setelah menjalani terapi dengan obat ini.

    Interaksi Miltefosine dengan Obat Lain

    Miltefosine dapat menimbulkan interaksi dengan obat lain yang berpotensi mengubah cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping serius. Oleh karena itu, dokumentasikan dan bagikan daftar semua obat yang Anda konsumsi kepada dokter serta apoteker. Jangan memulai, menghentikan, atau merubah dosis obat tanpa ijin dokter. Interaksi obat ini juga dapat terjadi jika digunakan bersamaan dengan makanan atau alkohol. Adapun kondisi kesehatan tertentu seperti sindrom Sjogren-Larsson atau penyakit hati dan ginjal dapat mempengaruhi penggunaan miltefosine.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait