Nifedipine

    Nifedipine digunakan sebagai terapi untuk menanggulangi tekanan darah tinggi. Ini juga efektif dalam mengobati nyeri pada dada atau dikenal angina yang disebabkan oleh kondisi jantung koroner serta mengatasi gangguan sirkulasi pada sindrom Raynaud.

    Golongan obat: Antagonis kalsium Merek dagang: Adalat Oros, Farmalat 10, Farmalat ER, Niften, Niprocor, Nifedipine, Zendalat

    Apa itu Nifedipine?

    Nifedipine adalah obat yang menghalang masuknya kalsium ke dalam sel otot pembuluh darah dan otot jantung. Karena kalsium diperlukan untuk proses kontraksi, nifedipine kemudian membantu pembuluh darah menjadi lebih relax sehingga memperlancar sirkulasi darah serta mengurangi tekanan pada jantung, membantu pencegahan angina pektoris.

    Dosis Nifedipine

    Dosis nifedipine akan berbeda untuk tiap kondisi dan bentuk sediaan obat, seperti berikut ini:

    • Untuk Hipertensi: Gunakan tablet pelepasan lambat dengan dosis 30-60 mg sehari sekali. Jika diperlukan, dosis bisa ditingkatkan setiap 7-14 hari, dengan dosis pemeliharaan 30-90 mg sehari sekali.
    • Untuk Angina Pektoris: Mulai dengan 30-60 mg tablet pelepasan lambat sehari sekali. Dosis pemeliharaan berada di rentang 30-90 mg, dengan maksimum 120 mg per hari.
    • Untuk pencegahan Angina Pektoris: Tablet pelepasan cepat dengan dosis awal 10 mg tiga kali sehari. Dosis pemeliharaan antara 10-30 mg 3-4 kali sehari, tidak melebihi 180 mg per hari. Untuk tablet pelepasan lambat, 30-60 mg sehari sekali dapat dioptimalkan setiap 7-14 hari menjadi 30-90 mg dengan batas maksimum 120 mg per hari.
    • Untuk Sindrom Raynaud: Dengan tablet pelepasan cepat, dosis awal 5 mg tiga kali sehari dan maksimum 20 mg. Dengan tablet pelepasan lambat, dosis awal 30-120 mg sehari sekali.

    Aturan Pakai Nifedipine

    Ikuti petunjuk dokter dan label obat sebelum memulai penggunaan nifedipine. Jaga konsistensi penggunaan obat di waktu yang sama setiap harinya. Tablet pelepasan cepat bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan, sedangkan untuk tablet pelepasan lambat disarankan untuk diambil saat perut kosong atau sebelum makan. Telan tablet pelepasan lambat utuh dengan air putih dan tidak dikunyah atau dihancurkan. Apabila terlupa, minum segera jika waktu dosis berikutnya belum dekat. Pastikan juga untuk menjalani pemeriksaan teratur sesuai rekomendasi dokter dan menyimpan nifedipine di tempat yang sejuk serta terlindung dari sinar matahari langsung.

    Efek Samping Nifedipine

    Penggunaan nifedipine bisa memunculkan gejala efek samping seperti:

    • Sakit kepala
    • Pusing
    • Konstipasi
    • Pembengkakan pada tungkai atau kaki
    • Mual disertai nyeri ulu hati dan heartburn
    • Tremor
    • Gejala infeksi termasuk batuk dan sakit tenggorokan
    • Flushing atau panas wajah
    • Kram otot
    • Perubahan suasana hati

    Laporkan pada dokter jika gejala berkepanjangan atau memburuk. Serta segera temui dokter untuk reaksi alergi atau efek samping yang serius seperti detak jantung yang cepat dan tidak teratur, pandangan kabur, dan nyeri dada yang intens.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Nifedipine

    Bersikaplah hati-hati dengan beberapa hal ini saat menggunakan nifedipine:

    • Jangan pakai jika alergi.
    • Informasikan dokter mengenai penggunaan obat lain.
    • Tidak boleh bersamaan dengan rifampicin.
    • Beritahu dokter jika mempunyai sejarah penyakit tertentu seperti PPOK, ginjal, hati, pembengkakan tungkai, hipotensi, atau penyakit jantung.
    • Hindari nifedipine tablet pelepasan cepat saat nyeri dada, sakit kepala hebat, atau sesak napas.
    • Konsultasikan penggunaan pada lansia.
    • Jangan mengonsumsi alkohol selama pengobatan.
    • Hati-hati saat melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan.
    • Informasikan status kehamilan atau rencana kehamilan pada dokter.
    • Informasikan penggunaan nifedipine sebelum tindakan medis atau operasi.
    • Langsung ke dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis.

    Efek Nifedipine untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Nifedipine berada dalam kategori C untuk ibu hamil, dimana belum ada studi terkontrol pada wanita hamil yang menyatakan keamanannya, tetapi karena potensi risiko, obat ini hanya seharusnya digunakan jika manfaatnya melebihi risiko untuk janin. Untuk ibu menyusui, nifedipine bisa terserap ke dalam ASI, sehingga perlu diskusi dengan dokter sebelum penggunaan.

    Interaksi Nifedipine dengan Obat Lain

    Nifedipine bisa berinteraksi dengan beberapa obat lain sebagai berikut:

    • Penggunaan bersama rifampicin dapat menurunkan efektivitas nifedipine.
    • Obat seperti phenytoin, carbamazepine, atau phenobarbital berpotensi mempengaruhi keampuhan nifedipine.
    • Penggunaan bersama jenis antihipertensi lainnya bisa menambah risiko hipotensi.
    • Obat tertentu seperti erythromycin, ritonavir, dan lainnya dapat meningkatkan efek samping nifedipine.
    • Komponen seperti digoxin atau tacrolimus bisa memberikan efek samping tersendiri saat digunakan bersama nifedipine.
    • Konsumsi qunidine bersama nifedipine bisa mendatangkan penurunan efektivitas.

    Interaksi juga bisa timbul dengan makanan, seperti grapefruit yang bisa meningkatkan kadar nifedipine. Hindari grapefruit saat pengobatan ini.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait