Silodosin

    Silodosin merupakan obat yang diresepkan untuk mengatasi gejala yang disebabkan oleh pembesaran prostat jinak atau yang dikenal dengan benign prostatic hyperplasia (BPH). Silodosin hanya diindikasikan untuk pria dewasa dan harus digunakan sesuai resep dokter yang diberikan. Prostat yang membesar dapat menimbulkan penyempitan pada saluran kemih, mengakibatkan kesulitan saat berkemih, aliran urine yang terputus-putus, serta sensasi tidak lega setelah buang air kecil. Silodosin membantu merilekskan otot-otot di area prostat dan saluran kencing, melancarkan aliran urine.

    Golongan obat: Penghambat alfa (alpha-blockers) Merek dagang di Indonesia: Urief

    Apa itu Silodosin?

    Silodosin termasuk dalam kelompok obat penghambat reseptor alfa yang secara khusus digunakan untuk meredakan gejala akibat pembesaran prostat jinak, atau benign prostatic hyperplasia (BPH). Ini merupakan obat resep yang diberikan hanya kepada pria dewasa. Obat ini tidak diperuntukkan untuk wanita dan hadir dalam bentuk tablet yang dikonsumsi sesuai anjuran medis.

    Dosis Silodosin

    Dosis standar silodosin untuk meredakan gejala BPH yaitu 8 mg sekali sehari, atau dapat diatur menjadi 4 mg dua kali sehari oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien. Pengobatan dengan silodosin memerlukan pengawasan medis untuk penyesuaian dosis yang tepat.

    Aturan Pakai Silodosin

    Silodosin harus digunakan berdasarkan instruksi dokter dan petunjuk pada label obat. Proses terapi dapat dimulai setelah penderita menjalani tes prostate specific antigen (PSA). Untuk efektivitas pengobatan, minum silodosin secara teratur dan sesuai anjuran, terutama setelah makan untuk mengurangi efek samping seperti pusing dan hipotensi. Jangan menggandakan dosis jika melewatkan jadwal pemberian sebelumnya, dan hindari aktivitas yang memerlukan konsentrasi penuh setelah konsumsi obat. Kontrol kesehatan secara teratur sebaiknya dijadwalkan oleh dokter selama terapi dengan silodosin.

    Efek Samping Silodosin

    Mengonsumsi silodosin dapat menyebabkan beberapa reaksi tidak menyenangkan, termasuk:

    • Pusing terutama saat berdiri
    • Sakit kepala
    • Mulut kering
    • Gangguan saluran pencernaan seperti diare dan nyeri perut
    • Kesulitan ejakulasi
    • Hidung tersumbat Adalah penting untuk menghubungi dokter jika efek samping ini bertahan atau memburuk, serta jika terjadi reaksi alergi atau efek samping serius.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Silodosin

    Silodosin tidak disarankan bagi individu dengan kondisi berikut:

    • Riwayat alergi terhadap silodosin
    • Penyakit ginjal dan liver
    • Hipotensi atau penyakit jantung
    • Individu dengan riwayat katarak atau glaukoma
    • Menderita atau berpotensi menderita kanker prostat
    • Sedang dalam diet rendah garam
    • Berencana menjalani operasi, khususnya mata
    • Memiliki jadwal operasi Selalu berikan informasi mengenai penggunaan silodosin kepada dokter, terutama jika sedang dalam terapi obat lain untuk menghindari interaksi obat yang berpotensi membahayakan.

    Efek Silodosin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Silodosin tidak diperuntukkan bagi wanita, sehingga informasi mengenai penggunaannya selama kehamilan dan masa menyusui tidak releven. Namun, perlu diperhatikan bahwa obat ini hanya ditujukan untuk pria dewasa dan tidak boleh dikonsumsi oleh wanita ataupun anak-anak di bawah 18 tahun.

    Interaksi Silodosin dengan Obat Lain

    Interaksi antara silodosin dan obat-obatan lainnya bisa meningkatkan risiko efek samping, seperti:

    • Berbahaya jika digunakan bersamaan dengan clarithromycin, itraconazole, ketoconazole, atau ritonavir
    • Dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan diltiazem, erythromycin, verapamil, ciclosporin, fluconazole, probenecid, atau asam valproat
    • Risiko hipotensi atau hipotensi ortostatik yang lebih tinggi bila digunakan bersama obat antihipertensi atau obat untuk impotensi
    • Efek samping lain seperti pusing, sakit kepala, jantung berdebar, priapismus, atau pingsan jika dikonsumsi dengan penghambat alfa lainnya Pastikan untuk selalu memberikan informasi kepada dokter tentang semua obat yang sedang digunakan untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait