Vitamin D3

    Vitamin D3, atau dikenal dengan istilah cholecalciferol, merupakan suplemen yang digunakan untuk menghindari dan mengobati kekurangan vitamin D. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat di usus.**

    Golongan obat: Suplemen vitamin Merek dagang: Aier Vitamin D3 1000 IU, Fortiboost D3 4000, Konilife D1000, Max-D 5000, Siobion, Ultraway Vitamin D3 1000 IU

    Apa Itu Vitamin D3?

    Vitamin D3 adalah suplemen yang sering disarankan untuk mencegah dan mengobati kondisi defisiensi vitamin D. Dalam penyerapan mineral penting seperti kalsium dan fosfor, vitamin D3 memainkan peranan vital, terutama dalam menyokong kesehatan tulang dan gigi. Sumber alami vitamin ini termasuk makanan seperti hati sapi, keju, kuning telur, serta dengan pembentukan vitamin D di kulit melalui sinar matahari. Namun, kekurangan dapat terjadi akibat asupan yang tidak mencukupi atau penyakit tertentu.

    Dosis Vitamin D3

    Untuk penggunaan efektif vitamin D3, dosis yang dianjurkan disesuaikan dengan tujuan pengobatan dan kebutuhan individu. Berikut ini beberapa contoh dosis umum untuk orang dewasa:

    • Tujuan Suplementasi harian: Ikuti rekomendasi angka kecukupan gizi berdasarkan usia.
    • Mengatasi defisiensi vitamin D: 10 mcg (400 unit) per hari.
    • Akibat penyakit liver atau malabsorbsi: hingga 1 mg (40.000 unit) per hari.
    • Kekurangan kalsium oleh hipoparatiroid: hingga 5 mg (200.000 unit) per hari.
    • Osteoporosis: 800–1000 IU (20–25 mcg) sehari untuk pasien >50 tahun, bersamaan dengan kalsium.
    • Rakitis: 12.000–500.000 IU (0,3–12,5 mg) sehari.

    Untuk anak-anak, dosis akan disesuaikan oleh profesional kesehatan dengan memperhatikan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan anak.

    Cara Mengonsumsi Vitamin D3 dengan Benar

    Sebelum mengonsumsi vitamin D3, pastikan untuk membaca aturan yang tercantum pada paket. Dalam beberapa keadaan spesifik, diskusikan dosis dan cara penggunaan suplemen dengan dokter anda. Vitamin D3 bertujuan untuk memenuhi kebutuhan vitamin D, terutama saat asupan dari makanan tidak cukup, namun tidak dapat menggantikan nutrisi dari sumber makanan sehat lainnya. Vitamin D3 bisa diambil sebelum atau sesudah makan, tetapi untuk penyerapan yang terbaik, sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Pastikan juga memberikan waktu istirahat minimal 2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi obat lain ketika mengambil suplemen ini. Simpanlah di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung dan jauh dari jangkauan anak-anak.

    Efek Samping dan Bahaya Vitamin D3

    Menggunakan vitamin D3 sesuai dengan dosis yang direkomendasikan umumnya tidak menimbulkan efek samping. Akan tetapi, konsumsi berlebih dapat memicu beberapa efek samping, yang mencakup:

    • Mual
    • Muntah
    • Sembelit
    • Kehilangan selera makan
    • Rasa haus yang meningkat
    • Serignkali buang air kecil
    • Perubahan mood yang signifikan

    Jika Anda mengalami efek samping yang tercantum di atas atau reaksi alergi akibat konsumsi suplemen vitamin D3, segera konsultasikan ke dokter.

    Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin D3

    Sebelum menambah suplemen vitamin D3 ke dalam rutinitas Anda, perhatikan beberapa peringatan ini:

    • Hindari jika Anda alergi terhadap vitamin D3.
    • Jangan gunakan apabila menderita hipervitaminosis D, malabsorbsi makanan, atau kadar kalsium darah tinggi (hiperkalsemia).
    • Bicarakan dengan dokter mengenai penyakit jantung, ginjal, atau masalah elektrolit yang anda alami.
    • Diskusikan dengan dokter soal interaksi obat sebelum menggabungkan suplemen vitamin D dengan obat lain, termasuk produk herbal.
    • Bicara dengan dokter Anda mengenai penggunaan jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana hamil.
    • Hubungi dokter segera jika muncul reaksi alergi setelah penggunaan.

    Efek Vitamin D3 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Dalam kategori C untuk ibu hamil, vitamin D3 harus digunakan jika manfaat yang diharapkan lebih besar daripada risiko yang mungkin terjadi terhadap janin. Untuk ibu menyusui, vitamin D3 dapat masuk ke dalam ASI sehingga konsumsi suplemen harus dengan persetujuan dokter. Sangat penting bagi ibu hamil dan yang menyusui untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen ini.

    Interaksi Vitamin D3 dengan Obat Lain

    Interaksi obat dapat terjadi ketika mengonsumsi vitamin D3 dengan obat-obatan lain, seperti:

    • Peningkatan kadar vitamin D3 dalam darah bersamaan dengan pemberian suplemen vitamin D lainnya.
    • Risiko hiperkalsemia meningkat jika dikombinasikan dengan diuretik thiazide.
    • Efektivitas vitamin D3 dapat berkurang jika dimakan bersama kortikosteroid, rifampicin, atau isoniazid.
    • Antikonvulsan bisa menurunkan efek vitamin D3.
    • Penyerapan vitamin D3 bisa berkurang jika dikonsumsi dengan orlistat, colestipol, atau ketoconazole.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait