Afatinib

    Ketika Anda menghadapi diagnosis kanker paru-paru, dokter mungkin akan meresepkan perawatan dengan afatinib. Informasi ini mengulas tentang dosis, efek samping, serta peringatan khusus dalam penggunaan afatinib.

    Golongan obat: sitotoksik

    Merek dagang: Giotrif

    Apa itu Afatinib?

    Afatinib merupakan suatu jenis obat yang digunakan untuk terapi kanker paru-paru nonsel kecil (NSCLC) yang telah metastasis atau menyebar dari titik awalnya. Umumnya diberikan kepada pasien setelah penggunaan obat-obatan berbasis platinum yang tidak lagi efektif. Cara kerja afatinib adalah dengan memblokir jalur sinyal protein yang berperan dalam proses pembelahan sel kanker, sehingga menghambat pertumbuhan tumor. Obat ini tergolong sitotoksik, yang artinya memiliki potensi untuk membunuh sel, sehingga hanya tersedia melalui resep dokter.

    Dosis Afatinib

    \nDosis afatinib disesuaikan individu berdasarkan rekomendasi dokter. Berikut adalah dosis standar yang berlaku: Demi keamanan, jangan mengubah dosis tanpa arahan dokter.\n\n- Dewasa (oral): 40 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 50 mg sekali sehari bila dianggap tubuh bisa menolerir.\n\nUntuk pasien dengan kondisi khusus atau mengalami gangguan ginjal, perhatikan penyesuaian dosis seperti berikut ini:\n\n- Pengguna inhibitor P-gp: kurangi dosis sebanyak 10 mg dan beri interval 6 jam saat pemberian.\n- Pengguna inducer P-gp: tingkatkan dosis sebanyak 10 mg. Kembali ke dosis awal pasca-penghentian inducer.\n\nPasien dengan gangguan fungsi ginjal yang berat perlu penyesuaian dosis atau dapat juga tidak direkomendasikan untuk menggunakan obat ini.

    Aturan Pakai Afatinib

    \nKonsumsilah afatinib pada saat perut dalam kondisi kosong, minimal 1 jam sebelum makan atau 3 jam setelah makan. Jika mengalami masalah dalam menelan tablet, afatinib dapat dilarutkan dalam 100 mL air non-karbonasi. Apabila Anda terlewat meminum satu dosis, lanjutkan secepatnya kecuali sudah mendekati waktu dosis berikutnya. Jangan menggandakan dosis, karena ini dapat meningkatkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.

    Efek Samping Afatinib

    \nObat afatinib dapat menyebabkan efek samping, tidak semua orang mengalami, namun perlu diwaspadai, antara lain:\n\n- Rasa terbakar, kering, atau gatal pada mata\n- Diare, kesulitan buang air kecil, dan sensasi terbakar saat berkemih\n- Demam, perubahan pada frekuensi buang air kecil, dan kemerahan, nyeri, atau bengkak pada mata dan kulit\n- Kesemutan pada ekstremitas\n\nEfek samping yang lebih jarang namun serius meliputi:\n\n- Batuk, kesulitan bernapas, tinja berdarah atau hitam\n- Gejala maag berkelanjutan, gangguan pencernaan, mual, dan muntah bahan yang menyerupai bubuk kopi secara berkesinambungan. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala ini.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Afatinib

    \nBeberapa kondisi medis memerlukan perhatian khusus dalam penggunaan afatinib, termasuk:\n\n- Diare, masalah mata, penyakit jantung, gangguan paru-paru\n- Masalah sistem pencernaan, penyakit ginjal yang serius, dan penyakit hati\n\nDokter akan menimbang risiko dan manfaat sebelum meresepkan obat ini. Penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter, termasuk tidak mengonsumsi obat lebih dari dosis yang diarahkan. Selalu ikuti anjuran dokter dan lakukan pemeriksaan darah sesuai instruksi untuk memonitor potensi efek samping.

    Efek Afatinib untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    \nPenggunaan afatinib pada ibu hamil belum diketahui secara pasti karena pembatasan penelitian pada manusia tetapi pengujian pada hewan tidak menunjukkan efek negatif yang signifikan. Namun, pastikan untuk mendiskusikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini selama kehamilan. Informasi farmakokinetik menunjukkan kemungkinan afatinib mencampur dengan ASI, sehingga risiko pada bayi menyusui tidak bisa diabaikan. Ibu yang mengonsumsi afatinib harus menghindari menyusui selama periode terapi.

    Interaksi Afatinib dengan Obat Lain

    \nInteraksi obat bisa saja terjadi ketika afatinib digunakan bersamaan dengan jenis obat tertentu, yang mana dapat mempengaruhi efektivitas pengobatan. Beberapa obat yang dapat mengganggu kinerja afatinib antara lain:\n\n- Amiodaron, Apalutamide, dan Karbamazepin\n- Obat-obatan lain seperti Clarithromycin, Cobicistat, dan Conivaptan\n- Cyclosporine, Dronedarone, Erythromycin\n- Fosphenytoin, Itraconazole, dan banyak lagi\n\nDokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau memberikan rekomendasi spesifik untuk mencegah interaksi yang tidak diinginkan. Selalu konsultasikan daftar obat yang digunakan dengan dokter untuk mendapatkan petunjuk yang sesuai.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait