Albumin

    Mengatasi masalah kesehatan terkait kadar albumin rendah dalam darah bisa menggunakan albumin. Obat ini sering kali digunakan dalam pengobatan darurat, seperti syok berat akibat luka bakar.

    Apa Itu Albumin

    Albumin adalah sebuah protein penting di dalam plasma darah, vital untuk mengatur distribusi cairan di dalam tubuh. Kadar yang normal dalam darah berkisar antara 3,5 dan 5 gram per desiliter (g/dL). Diproduksi oleh hati, gangguan pada organ ini dapat mempengaruhi produksi albumin, yang pada gilirannya mengakibatkan komplikasi seperti pembengkakan dan penumpukan cairan di paru-paru. Untuk membantu memperbaiki kondisi ini, terapi infus albumin mungkin perlu dilakukan.

    Dosis Albumin

    Keputusan mengenai dosis akan disesuaikan oleh dokter sesuai dengan kebutuhan dan reaksi pasien, serta usia mereka. Dalam kasus hipovolemia, dewasa umumnya akan diberikan albumin 5% antara 12,5 hingga 25 gram sebagai dosis awal. Anak-anak mungkin akan memperoleh 0,5−1 gram/kg berat badan. Berbagai kondisi lain akan memerlukan dosis yang berbeda-beda, termasuk untuk hiperbilirubinemia neonatal dan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).

    Cara Menggunakan Albumin dengan Benar

    Hanya profesional medis yang bisa memberikan terapi albumin melalui infus di rumah sakit. Selama perawatan, dokter akan melakukan pemantauan berbagai aspek kesehatan pasien, termasuk fungsi ginjal. Minum banyak air putih selama terapi dijalankan untuk mengurangi risiko dehidrasi dan masalah ginjal.

    Efek Samping dan Bahaya Albumin

    Beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan albumin termasuk mual, demam, menggigil, dan rasa panas. Gejala yang lebih serius seperti nyeri dada, pusing parah, atau pembengkakan wajah perlu perhatian medis langsung.

    Peringatan Sebelum Menggunakan Albumin

    Albumin harus digunakan sesuai petunjuk dokter. Pasien dengan riwayat alergi, kondisi seperti anemia berat atau gagal jantung, serta pasien hamil atau menyusui harus memberi informasi ini kepada dokter. Perhatian khusus juga harus diberikan jika pasien sedang menggunakan obat lain untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Albumin untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Albumin masuk dalam Kategori C untuk wanita hamil, yang berarti bahwa risiko harus dibandingkan dengan manfaat. Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang menyusui, karena belum diketahui apakah albumin bisa terserap ke dalam ASI.

    Interaksi Albumin dengan Obat Lain

    Interaksi antara albumin dengan obat lain belum sepenuhnya dipahami. Sebagaimana praktek yang aman, informasikan kepada dokter mengenai semua obat, suplemen, atau herbal yang sedang dikonsumsi.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait