Alprazolam

    Alprazolam merupakan obat yang digunakan untuk penanganan gejala kecemasan berlebih dan serangan panik, dengan penggunaan yang sebaiknya tidak melebihi periode waktu yang singkat dan harus sesuai dengan rekomendasi medis.

    Golongan obat: penenang Merek dagang di Indonesia: Alganax, Alprazolam, Apazol, Atarax, Calmlet, Frixitas, Nuzolam, Opizolam, Xanax, Zolastin, Zolysan, Zypraz

    Apa Itu Alprazolam?

    Alprazolam berperan sebagai benzodiazepine, zat yang meningkatkan efek GABA (gamma-aminobutyric acid) pada otak sehingga memberikan efek menenangkan. Dengan demikian, alprazolam efektif dalam meredakan gejala kecemasan dan serangan panik.

    Dosis Alprazolam

    Dosis alprazolam bervariasi tergantung pada kondisi yang diobati serta bentuk sediaan obat, yaitu tablet konvensional, tablet cepat larut, atau tablet lepas lambat. Dosis untuk gangguan kecemasan pada dewasa adalah 0,25-0,5 mg, tiga kali sehari, dan dapat ditingkatkan bertahap. Untuk gangguan panik, dimulai dari 0,5 mg tiga kali sehari dengan peningkatan dosis yang memungkinkan jika diperlukan. Lansia memulai dengan dosis yang lebih rendah. Penggunaan tidak disarankan lebih dari 12 minggu.

    Aturan Pakai Alprazolam

    Ikuti petunjuk resep dari dokter dan instruksi yang tertulis pada kemasan obat. Tablet alprazolam konvensional diminum utuh dengan air, sementara tablet lepas lambat harus ditelan utuh tanpa dikunyah. Untuk tablet cepat larut, letakkan obat di atas lidah sampai larut. Jangan lupa untuk menghindari konsumsi alkohol dan mengemudi setelah penggunaan obat ini. Simpan obat di tempat yang sejuk dan terlindung dari sinar matahari langsung.

    Efek Samping Alprazolam

    Mengonsumsi alprazolam dapat menyebabkan efek samping seperti kantuk, pusing, perubahan selera makan, sementara efek samping yang serius termasuk halusinasi, kesulitan bernapas, kejang, dan gejala lain yang memerlukan perhatian medis segera.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Alprazolam

    Berikan informasi kesehatan yang lengkap kepada dokter, termasuk riwayat alergi, penyakit yang sedang dihadapi, dan penggunaan obat lain. Hindari mengonsumsi alkohol dan berhati-hati saat berkendara karena risiko kantuk. Jangan hentikan obat ini secara tiba-tiba tanpa arahan medis untuk mencegah gejala putus obat.

    Efek Alprazolam untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Penggunaan alprazolam berpotensi berisiko pada janin manusia, sehingga klasifikasinya masuk dalam Kategori D dan harus dipertimbangkan secara serius jikalau manfaatnya dianggap melebihi potensi resiko. Alprazolam tidak disarankan untuk ibu menyusui karena dapat terserap ke dalam ASI.

    Interaksi Alprazolam dengan Obat Lain

    Alprazolam dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain yang dapat meningkatkan risiko efek samping yang fatal. Hindari penggunaan bersamasama dengan obat antijamur atau opioid, karena dapat menimbulkan komplikasi serius. Interaksi juga mungkin terjadi dengan obat antiansietas, antipsikotik, antidepresan, antihistamin, ritonavir, dan lainnya. Penurunan efektivitas alprazolam mungkin terjadi jika dikombinasikan dengan phenytoin atau carbamazepine. Diskusikan penggunaan kombinasi obat dengan dokter untuk menghindari efek samping yang berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait