Amiloride

    Obat Amiloride seringkali diresepkan untuk memberantas hipertensi, gagal jantung, serta kondisi edema, dan berfungsi pula dalam pengobatan hipokalemia. Dalam pengobatan, amiloride dapat dikonsumsi bersama diuretik lainnya, seperti hydrochlorothiazide.

    Golongan obat: Diuretik hemat kalium Merek dagang: Lorinid Mite

    Apa itu Amiloride?

    Amiloride merupakan salah satu jenis diuretik yang menjaga keseimbangan kalium, bekerja dengan meningkatkan ekskresi air dan natrium dalam urin sambil tetap menjaga tingkat kalium di dalam darah. Khasiat obat ini dalam mengurangi tekanan darah dan mencegah terjadinya hipokalemia, kondisi di mana kandungan kalium dalam darah menjadi sangat rendah, yang dapat memicu kelemahan otot, kram, hingga gangguan irama jantung.

    Dosis Amiloride

    Dosis amiloride disesuaikan dengan umur dan respons pasien terhadap obat. Untuk hipertensi, dosis biasanya adalah 5-10 mg/hari, dapat dibagi menjadi dua dosis. Untuk gagal jantung, dosisnya serupa. Dalam kasus edema, dimulai dengan 5-10 mg/hari dan dapat dikombinasikan dengan diuretik lain dengan dosis awal 2,5 mg/hari. Untuk mencegah atau mengobati hipokalemia akibat diuretik thiazide, dosisny pun adalah 5-10 mg per hari.

    Aturan Pakai Amiloride

    Untuk mengoptimalkan efek amiloride, minum sesuai petunjuk dokter atau panduan pada kemasan. Obat ini sebaiknya dikonsumsi teratur pada waktu yang sama setiap hari dan dianjurkan untuk diambil bersama makanan. Minum amiloride dengan air putih dan lakukan konsumsi ini di pagi hari atau minimal 4 jam sebelum waktu tidur agar tidak mengganggu istirahat.

    Efek Samping Amiloride

    Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari konsumsi amiloride meliputi:

    • Kepala pusing
    • Mual
    • Muntah
    • Kehilangan selera makan
    • Nyeri atau kembung di perut
    • Diare

    Gejala serius seperti gangguan ginjal, liver, hiperkalemia, atau hiponatremia, perlu penanganan medis segera.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Amiloride

    Saat akan mengonsumsi amiloride, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, antara lain:

    • Alergi terhadap komponen obat
    • Ketidakseimbangan elektrolit, penyakit ginjal, anuria, kondisi liver, diabetes, penyakit jantung, penyakit Addison, atau masalah pernapasan
    • Sedang berada dalam diet rendah garam
    • Berada dalam kondisi dehidrasi
    • Menjalani pengobatan yang mengandung alkohol
    • Kehamilan dan menyusui
    • Konsumsi obat lain, termasuk suplemen
    • Rencana untuk menjalani prosedur medis

    Efek Amiloride untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Amiloride dikategorikan sebagai obat kelas B untuk wanita hamil. Meskipun tidak terlihat adanya risiko pada studi hewan, penggunaannya pada ibu hamil harus konsultasi dengan dokter. Karena belum diketahui apakah amiloride bisa terserap ke dalam ASI, ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan tanpa rekomendasi dokter.

    Interaksi Amiloride dengan Obat Lain

    Amiloride dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, menimbulkan risiko seperti hiperkalemia apabila dipadukan dengan obat spesifik yang meningkatkan kalium atau penghambat reseptor angiotensin. Perlu pula diwaspadai interaksi yang bisa membahayakan fungsi ginjal ketika digabungkan dengan OAINS atau ciclosporin. Penting bagi pasien untuk menyampaikan daftar obat yang sedang dikonsumsi kepada dokter untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait