Anestesi

    Mengalami suatu tindakan medis seperti operasi tak lagi menjadi sumber kekhawatiran terkait nyeri, berkat adanya metode anestesi. Metode ini berfungsi untuk mencegah rasa sakit dan ketidaknyamanan selama prosedur medis berlangsung.

    Golongan obat: Anestetik Merek dagang di Indonesia: Dipergunakan dalam berbagai merk produk medis yang tidak secara spesifik didagangkan dengan merk tertentu di pasaran umum.

    Apa itu anestesi?

    Anestesi merupakan suatu intervensi medis dengan tujuan menghilangkan sensasi nyeri selama prosedur operasi berjalan. Ini dilakukan dengan cara menonaktifkan penghantaran sinyal nyeri menuju sistem saraf pusat di otak. Salah satu salah kaprah tentang anestesi adalah pandangan bahwa setiap tindakan anestesi akan menyebabkan hilangnya kesadaran, meskipun kenyataannya, hanya jenis tertentu dari bius yang memiliki efek tersebut.

    Jenis-jenis anestesi

    Anestesi terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan prosedur dan area tubuh yang ditarget:

    1. Anestesi lokal memicu kehilangan sensasi hanya pada bagian tubuh tertentu yang akan dioperasi, tanpa mempengaruhi kesadaran atau area lainnya.
    2. Anestesi regional menonaktifkan sensasi nyeri pada area tubuh yang lebih luas, seperti pada prosedur bedah tulang belakang maupun saat persalinan.
    3. Anestesi umum menjadikan pasien tidak sadarkan diri seluruhnya selama operasi, dan biasanya dipakai untuk prosedur yang intensif dan berpotensi sangat menyakitkan, seperti operasi jantung atau otak.

    Prosedur anestesi

    Menurut National Health Service (NHS), anestesi dapat ditegakkan melalui berbagai metode, termasuk penghirupan gas, aplikasi cairan topikal, dan injeksi intravena. Terkadang, bius regional dapat dipadukan dengan bius umum untuk mendapat manfaat penghilangan rasa sakit pascabedah. Obat penenang juga mungkin digunakan bersamaan dengan anestesi regional untuk menciptakan pengalaman operasi yang lebih tenang dan tidak menyakitkan.

    Efek samping anestesi

    Pemberian anestesi umumnya aman namun dapat menghasilkan beberapa efek samping, yang bervariasi berdasarkan jenisnya:

    • Bius lokal bisa menimbulkan nyeri, mati rasa, memar, pusing, hingga pengelihatan kabur pada area yang diaplikasikan.
    • Bius regional berisiko memunculkan memar, alergi, nyeri punggung, penurunan tekanan darah, sampai infeksi tulang belakang.
    • Bius umum terkait dengan risiko efek pascaoperasi seperti mual, pusing, sakit tenggorokan, demam, dan kebingungan temporer, khususnya pada lansia.

    Komplikasi pemberian anestesi

    Perkembangan teknologi medis telah menurunkan risiko komplikasi serius dari anestesi, tetapi beberapa kemungkinan tetap perlu dipertimbangkan:

    • Kerusakan saraf permanen yang dapat mengakibatkan kehilangan sensasi atau lumpuh.
    • Reaksi alergi parah yang berpotensi berakibat fatal, meskipun kemungkinannya rendah.
    • Kematian, yang sangat jarang terjadi, khususnya pada pasien yang sehat menjalani operasi non-darurat.

    Faktor yang meningkatkan risiko komplikasi

    Risiko komplikasi anestesi meningkat pada individu dengan kondisi tertentu, seperti:

    • Riwayat kesehatan dengan kondisi medis pre-eksisting atau serius.
    • Kebiasaan merokok.
    • Obesitas.
    • Lanjut usia.
    • Tipe dan urgensi prosedur.
    • Jenis bius, dengan anestesi umum yang memiliki risiko paling tinggi.

    Serba-serbi anestesi

    Pemahaman akan anestesi penting diketahui terutama ketika seseorang akan menjalani prosedur operasi. Anestesi memegang peranan dalam mengurangi sensasi nyeri, tersedia dalam beberapa varian, dan komplikasi serius merupakan kasus yang amat jarang terjadi.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait