Antibiotik Polipeptida

    Antibiotik polipeptida merupakan kelompok obat yang digunakan untuk memerangi infeksi oleh bakteri yang terjadi di saluran pencernaan, kulit, serta organ pendengaran dan penglihatan. Ketersediaan obat ini meliputi tablet, krim, salep kulit, serta tetes mata dan telinga. Penggunaan antibiotik jenis ini harus sesuai dengan resep dokter.

    Golongan obat: Antibiotik polipeptida Merek dagang: Beberapa contoh antara lain Bacitracin - Polymyxin B, Nebacetin, dan Maxitrol

    Apa Itu Antibiotik Polipeptida?

    Antibiotik polipeptida berfungsi mengganggu pembangunan dinding sel bakteri serta menghancurkan selaput luar sel-sel tersebut. Akibatnya, bakteri tak dapat berkembang biak dan akhirnya mati. Obat ini umumnya digunakan dalam penanganan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti konjungtivitis bakteri, otitis eksterna, impetigo, dan gastroenteritis.

    Jenis, Merek Dagang dan Dosis Antibiotik Polipeptida

    Jenis-jenis obat dalam golongan antibiotik polipeptida mencakup Bacitracin, Colistin, dan Polymyxin B, yang tersedia dalam berbagai bentuk dan dijual dengan berbagai nama dagang. Detail dosis dan informasi lebih jauh bisa diakses melalui referensi khusus untuk setiap jenis antibiotik tersebut.

    Aturan Pakai Antibiotik Polipeptida

    Pemakaian antibiotik polipeptida mesti berdasarkan petunjuk dokter. Hindari perubahan dosis tanpa arahan medis. Bila terlewat dosis, konsumsi secepatnya tanpa menggandakan jumlahnya. Kesalahan dalam dosis berpotensi menimbulkan masalah serius.

    Efek Samping Antibiotik Polipeptida

    Ada kemungkinan timbulnya efek samping saat menggunakan antibiotik polipeptida, yang meliputi:

    • Sensasi terbakar atau rasa gatal di area aplikasi
    • Rasa perih pada mata
    • Penglihatan yang kabur untuk sementara waktu
    • Nausea atau muntah
    • Sakit perut
    • Pusing Informasi lengkap mengenai efek samping dapat ditemukan di referensi yang tertera.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Antibiotik Polipeptida

    Sebelum menggunakan antibiotik polipeptida, perhatian berikut harus diberikan:

    • Informasikan dokter tentang ada tidaknya alergi terhadap obat ini.
    • Diskusikan riwayat penyakit ginjal, porfiria, atau myasthenia gravis.
    • Konsultasikan pemakaian pada luka tertentu dengan dokter terlebih dahulu.
    • Hindari obat jenis tetes telinga bila ada masalah gendang telinga.
    • Penggunaan tetes mata atau salep mata bisa sementara mengganggu kemampuan berkendara.
    • Bagi mereka yang hamil, menyusui, atau memiliki rencana kehamilan, penting berkonsultasi dengan dokter.
    • Beri tahu dokter jika ada rencana operasi ataupun sedang mengonsumsi obat lain.

    Efek Antibiotik Polipeptida untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Penggunaan antibiotik polipeptida bagi ibu hamil dan menyusui dianggap aman jika sesuai dosis resep dokter. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk keamanan maksimal selama kondisi tersebut.

    Interaksi Antibiotik Polipeptida dengan Obat Lain

    Interaksi obat dapat terjadi bila mengonsumsi antibiotik polipeptida bersamaan dengan obat lain. Penting untuk:

    • Membawa daftar obat yang sedang dikonsumsi saat berkonsultasi dengan dokter.
    • Mendiskusikan dengan dokter atau apoteker demi mencegah interaksi yang bisa menimbulkan efek samping berbahaya.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait