Antimalaria

    Obat antimalaria diresepkan untuk mengatasi dan mencegah penyakit malaria, yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Penularan penyakit ini umumnya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles.

    Golongan obat: Antimalaria Merek dagang: D-Artepp, Primaquine Phosphate, Artesun, Tablet Kina, Dohixat, Primet

    Apa itu Antimalaria?

    Antimalaria merupakan obat yang fungsinya membasmi parasit malaria dalam hati atau sel darah merah. Demi mencapai efektivitas penyembuhan, pasien dianjurkan untuk mengonsumsi beberapa jenis antimalaria secara bersamaan, karena satu jenis obat saja seringkali tidak cukup efektif. Dokter akan menetapkan kombinasi antimalaria berdasarkan tingkat keparahan malaria dan jenis Plasmodium yang menyebabkannya. Untuk mencegah infeksi, obat ini biasanya dikonsumsi sebelum, selama, dan setelah mengunjungi daerah endemis malaria. Namun, harus diingat ada kemungkinan tertular malaria meski telah mengonsumsi obat. Upaya pencegahan lain seperti penggunaan obat nyamuk, memakai pakaian tertutup, atau kelambu saat tidur juga penting dilakukan sebagai tindakan preventif tambahan.

    Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Antimalaria

    Bervariasi jenis dan nama dagang obat antimalaria, berikut adalah beberapa contohnya:

    • Dihydroartemisinin- Piperaquine

      • Tablet dispersible dan tablet
      • D-Artepp, D-Artepp Dispersible, DHP Frimal
    • Primaquine

      • Tablet
      • Primaquine Phosphate
    • Artesunate

      • Suntik
      • Artesun
    • Kina

      • Tablet dan suntik
      • Tablet Kina, Quinine Dihydrochloride, Quinine Sulfate
    • Doxycycline

      • Kapsul
      • Dohixat, Doxycycline, Doxycycline hyclate, Interdoxin, Pushrob, Siclidon, Viadoxin
    • Pyrimethamine

      • Tablet
      • Primet
    • Klorokuin

      • Tablet
      • (Tidak tersedia merk dagang)

    Informasi lebih lanjut mengenai dosis dan detil obat dapat ditemukan pada laman obat yang terkait.

    Peringatan Sebelum Menggunakan Antimalaria

    Sebelum memulai pengobatan dengan antimalaria, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan:

    • Hindari penggunaan jika Anda memiliki alergi terhadap jenis obat ini.
    • Informasikan kepada dokter tentang riwayat atau kondisi kesehatan saat ini, terutama jika berkaitan dengan jantung, ginjal, liver, atau kondisi medis tertentu seperti G6PD atau agranulositosis.
    • Perhatikan jika Anda memiliki riwayat gangguan irama jantung atau jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami henti jantung.
    • Tunda aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi pasca konsumsi antimalaria karena dapat menyebabkan pusing atau pandangan kabur.
    • Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana hamil.

    Efek Samping dan Bahaya Antimalaria

    Obat antimalaria dapat menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya adalah:

    • Sakit kepala
    • Pusing
    • Diare
    • Mual dan muntah
    • Nyeri perut
    • Telinga berdenging dan penurunan kemampuan pendengaran
    • Penglihatan tidak jelas

    Periksakan diri ke dokter jika muncul gejala tersebut dan tidak membaik. Apabila efek yang dirasakan lebih serius, seperti gejala perdarahan, gangguan jantung, infeksi, anemia hemolitik, atau masalah hati dan ginjal, segera cari pertolongan medis.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Antimalaria

    Selain itu, perhatikan juga petunjuk berikut saat menggunakan antimalaria:

    • Jangan gunakan antimalaria jika terdapat riwayat alergi terhadap obat ini.
    • Diskusikan dengan dokter tentang kondisi medis yang mungkin Anda miliki.
    • Waspadai efek samping berupa gangguan kardiovaskular atau pengaruh pada kewaspadaan yang mungkin terjadi.
    • Informasikan kepada dokter tentang kehamilan, menyusui, atau rencana kehamilan.
    • Beritahu dokter mengenai semua jenis obat, suplemen, atau herbal yang sedang dikonsumsi.

    Efek Antimalaria untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Kehamilan dan menyusui memerlukan konsultasi ekstra dengan dokter sebelum menggunakan antimalaria. Sebab, obat ini berpotensi menimbulkan risiko dan harus digunakan dengan anjuran dokter yang tepat. Informasi lengkap terkait penggunaan antimalaria di kondisi khusus tersebut dapat diperoleh melalui diskusi dengan dokter.

    Interaksi Antimalaria dengan Obat Lain

    Interaksi antara antimalaria dengan obat lain mungkin terjadi dan dapat mempengaruhi efektivitas pengobatan. Contoh obat yang dapat berinteraksi dengan antimalaria di antaranya:

    • Obat jantung
    • Obat epilepsi
    • Obat diabetes
    • Suplemen atau herbal tertentu

    Selalu catat dan informasikan daftar obat yang digunakan kepada dokter agar dapat dicegah potensi interaksi yang tidak diinginkan.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    Ditinjau secara medis oleh apt. Diana Fatria, S. Farm

    Artikel terkait