Bisfosfonat

    Bisfosfonat merupakan sekelompok obat yang biasa diresepkan untuk penyembuhan osteoporosis serta beberapa kondisi lain seperti penyakit Paget dan peningkatan kadar kalsium dalam darah akibat metastasis kanker ke tulang.

    Golongan obat: Bisphosphonate Merek dagang: Alovell, Buffered Binosto, Osteofar, Actabone, Bonefos, Clodronate Disodium Tetrahydrate, Actonel, Osteonat OAW, Ristonat, Bondronate, Bonviva, Bonevell, Aclasta, Bonmet, Fondronic, Gamexa, Sandronic, Zoffec, Zoledronic Acid Monohydrate, Zolenic, Zoltero, Zometa, Zyfoss

    Apa itu Bisfosfonat?

    Bisfosfonat adalah kelas obat yang dirancang untuk mengobati osteoporosis, mencegah keropos tulang, dan mengendalikan kadar kalsium yang tinggi dalam darah (hiperkalsemia) yang diakibatkan oleh penyebaran sel kanker ke tulang. Mekanisme kerja obat ini adalah dengan menghambat aktivitas osteoklas —sel yang berfungsi merusak jaringan tulang— sehingga proses resorpsi tulang ditekan. Akibatnya, kepadatan tulang menjadi meningkat, jaringan tulang lebih kuat, dan risiko kehilangan massa tulang serta terjadinya patah tulang dapat diturunkan.

    Dosis Bisfosfonat

    Bisfosfonat hadir dengan sejumlah pilihan bentuk seperti tablet, kapsul, tablet effervescent, cairan suntik, hingga larutan untuk infus. Selalu pakai obat ini sesuai resep dokter. Untuk penggunaan bisfosfonat suntik atau infus, hanya bisa dilaksanakan di pelayanan kesehatan oleh tenaga medis profesional. Dosis serta merek dagang yang spesifik bergantung pada jenis bisfosfonat yang direkomendasikan. Contohnya alendronate, risedronate, dan zoledronic acid yang masing-masing memiliki petunjuk dosis dan cara penggunaan yang telah diatur.

    Aturan Pakai Bisfosfonat

    Dianjurkan untuk mematuhi petunjuk dokter ketika mengonsumsi bisfosfonat. Memberitahukan dokter mengenai alergi, gangguan kesehatan tertentu, serta penyakit ginjal atau hati sebelum memulai pengobatan bisfosfonat sangatlah penting. Jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui, bicarakan dengan dokter tentang keselamatan penggunaan obat ini. Penggunaan bisfosfonat dapat meningkatkan risiko gangguan tulang rahang, sehingga disarankan untuk menjalankan pemeriksaan gigi secara rutin.

    Efek Samping Bisfosfonat

    Efek samping dari bisfosfonat beragam, tergantung bentuk obat yang digunakan. Beberapa efek samping utama meliputi mual, muntah, heartburn, kram perut, GERD, gastritis, dan esofagitis. Ada juga efek samping lain seperti:

    • Nyari otot, sendi, atau tulang
    • Kembung, sembelit, atau diare
    • Pusing, sakit kepala, atau rasa lelah

    Jika mengalami efek samping yang bertahan atau memburuk, sebaiknya langsung konsultasi dengan dokter. Cari bantuan medis segera jika terdapat reaksi alergi obat atau efek samping yang serius.

    Peringatan dan Perhatian saat Pakai Bisfosfonat

    Dalam penggunaan bisfosfonat perlu dilakukan kehatian khusus, terutama pada pasien yang mempunyai kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan bisfosfonat:

    • Riwayat alergi: Bisfosfonat tidak diperuntukkan bagi yang memiliki alergi terhadap kelompok obat ini.
    • Keadaan kesehatan tertentu: Sampaikan pada dokter jika mengalami masalah kesehatan tertentu atau baru saja menjalani operasi.
    • Operasi yang direncanakan: Beritahu dokter bila Anda menjalani pengobatan bisfosfonat sebelum operasi.
    • Penggunaan obat lain: Berikan informasi kepada dokter mengenai obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang dikonsumsi.
    • Pemeriksaan gigi: Lakukan pemeriksaan gigi secara teratur selama terapi dengan bisfosfonat agar terhindar dari gangguan tulang rahang.

    Efek Bisfosfonat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    Bisfosfonat pada umumnya dianggap aman bagi ibu hamil jika pemakaiannya sesuai dengan dosis yang disarankan. Bagi ibu yang menyusui, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk memastikan keamanan penggunaan obat ini karena bisfosfonat dapat terkandung dalam ASI walaupun dalam jumlah yang kecil.

    Interaksi Bisfosfonat dengan Obat Lain

    Bisfosfonat memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan obat-obat lainnya. Penting untuk menyimpan daftar obat yang sedang digunakan dan membagikannya dengan dokter guna menghindari interaksi yang mengakibatkan efek samping. Beberapa jenis obat yang dikenal dapat berinteraksi termasuk, namun tidak terbatas pada:

    • Obat epilepsi
    • Obat kanker
    • Antijamur
    • Obat diabetes
    • Pengencer darah

    Konsultasi dengan dokter atau apoteker Anda untuk informasi lebih lanjut tentang potensi interaksi yang mungkin timbul.

    Mau konsultasi seputar obat dan kesehatan?

    Tanya Apoteker
    Catatan
    FAVO Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
    Kembali ke blog

    Produk Rekomendasi

    Tutup

    -

    Artikel terkait