Apa itu Obat Crinone?
Crinone dibuat berdasarkan hormon progesteron dan bermanfaat dalam memicu menstruasi pada wanita yang belum menopause. Obat ini berfungsi dengan menyeimbangkan kadar progesteron alami yang rendah, yang dapat menyebabkan amenore dan mengurangi fertilitas wanita. Selanjutnya, Crinone juga dapat dipakai untuk menghindari hiperplasia endometrium pada wanita postmenopause yang sedang menjalani terapi hormon estrogen dan membantu meningkatkan fertilitas selama program inseminasi buatan (IVF) bagi mereka yang mengalami endometriosis atau gangguan fase luteal.
Sediaan dan Dosis Crinone
Crinone ada dalam kategori obat keras dan harus digunakan sesuai resep dokter. Dosis aplikasi Crinone disesuaikan dengan tujuan pengobatan, yaitu:
- Untuk gangguan fase luteal, Crinone gel digunakan sekali sehari mulai hari ke-18 sampai hari ke-21 setelah ovulasi. Terapi ini biasanya berlangsung untuk 6-12 siklus terapi.
- Dalam program IVF, Crinone dipakai sama seperti pada pengobatan fase luteal, dengan pemakaian berkelanjutan hingga 12 minggu bila terjadi kehamilan.
Cara Pakai Obat Crinone
Crinone tersedia dalam bentuk supositoria dan hanya dimasukkan melalui vagina. Gunakan dengan mengikuti langkah berikut:
- Ambil suppositoria dari kemasannya tanpa memegang terlalu lama.
- Gunakan aplikator sekali pakai untuk memasukkan gel ke dalam vagina.
- Suppositoria harus dimasukkan sampai ke dalam.
- Tempatkan di kondisi yang dingin untuk menjaga kepadatannya.
Selalu konsultasi dengan dokter untuk petunjuk penggunaan yang lebih detail.
Efek Samping Crinone
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan Crinone adalah:
- Keputihan
- Rasa gatal, nyeri, atau perih pada vagina
- Payudara terasa sakit atau bengkak
- Nyeri di panggul
- Sakit kepala
- Mengantuk
- Nyeri perut
- Gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare
- Keringat berlebih pada tangan dan kaki
Berikan perhatian medis segera jika Anda mengalami gejala parah seperti perdarahan vagina, rasa terbakar saat buang air kecil, tanda-tanda depresi, atau gejala serangan jantung.
Peringatan dan Perhatian saat Pakai Crinone
Berikut ini adalah peringatan terkait penggunaan Crinone:
- Jangan gunakan jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap progesteron atau komponen lain dalam Crinone.
- Waspada jika memiliki sejarah masalah sirkulasi darah, kanker, atau penyakit hati.
- Harap berhati-hati bila baru saja mengalami kehamilan ektopik atau aborsi.
Sampaikan ke dokter jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau faktor risiko penyakit kardiovaskular sebelum memulai penggunaan Crinone.
Efek Crinone untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Crinone umumnya tidak direkomendasikan untuk ibu hamil, kecuali dalam terapi kesuburan yang disetujui oleh dokter. Bagi ibu menyusui, progesteron yang terkandung dalam obat bisa berdampak pada bayi melalui ASI, sehingga sebaiknya penggunaan obat ini ditunda dan dikonsultasikan dengan dokter.
Interaksi Obat Crinone dengan Obat Lain
Crinone bisa berinteraksi dengan obat lain, terutama yang dimasukkan ke dalam vagina. Hindari penggunaan obat lain dalam waktu 6 jam setelah penggunaan Crinone. Juga, waspadai interaksi dengan obat antijamur vagina. Sebelum memulai terapi dengan Crinone, informasikan ke dokter Anda tentang semua kondisi kesehatan terkait seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, migrain, asma, penyakit ginjal, dan riwayat depresi untuk kemungkinan interaksi obat.
